Monday, April 10, 2023

17452. ISLAM DORONG BANGSA AGAR MAJU DAN BERSATU

 

 



ISLAM DORONG BANGSA AGAR MAJU DAN BERSATU

 Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Ketua Umum PP Muhammadiyah.

 Haedar Nashir.

 

Ceramah di Masjid Salman.

 Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ahad (09/04/2023).

 

Dia sampaikan materi.

Islam perekat persatuan.

Dan dorong kemajuan bangsa.

 

Sejarah beri bukti.

Bahwa ajaran Islam.

Yang dibawa Nabi Muhammad.

 

Sukses ubah warga Arab Jahiliah.

Jadi beradab berbudaya luhur.

 

“Selama 22 tahun.

Nabi Muhammad.

Mampu satukan bangsa Arab.

 

Yang berkabilah sistem jahiliah.

Jadi bangsa baru.

 

Disimbolkan Madinah Munawarah.

Bangsa beradab mencerahkan.

Dijiwai lslam,” ucap Haedar.

 

Saat remaja.

Nabi bikin jejak emas mulia.

Yang bersejarah.

 

Para kabilah Arab.

Nyaris bertumpah darah.

 

Berselisih siapa berhak.

Angkat Hajar Aswad ke Kakbah.

 

Berkat Nabi Agung.

Tiap kepala kabilah.

 

Angkat ujung kain bersama.

Di atasnya ada Hajar Aswad.

 

Peristiwa tumpah darah.

Dapat dihindari.

 

 Rasulullah hijrah .

Dari Mekah ke Madinah.

 

Sukses satukan.

Kaum Ansar dan Muhajirin.

 

Fakta menunjukkan.

Bahwa kaum Muhajirin dan Ansar.

 

Terdiri atas:

1)        Beda keturunan.

2)        Beda suku.

 

3)        Beda latar belakang.

4)        Beda pekerjaan.

 

Perbedaan tajam.

Tak menghalangi mereka.

 

Untuk membangun Bersama.

Dalam perbedaan.

 

Fathu Mekah tahun 630 M.

Nabi Muhammad.

Jamin keselamatan kaum kafir.

 

Sebagian sahabat euphoria.

berkata, “inilah hari laknat bagi kaum kafir”.

 

Nabi ingatkan.

Agar diucapkan,

 

 Hadza yaumul marhamah”.

Hari ini kasih sayang bagi semua.

 

Pembebasan Mekah bersejarah.

Sekitar 10.000 pasukan.

Tak meneteskan darah.

 

“Kesimpulannya.

Islam merekat persatuan.

Dan persaudaraan.

 

Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi.

Soal ini.

 

Kesatuan dan persatuan.

Harus dibangun bersama.

Dan tidak selalu ideal.

 

Persatuan selalu berproses.

Dan harus terus diciptakan,” ucap Haedar.

 

Haedar ingatkan.

Bahwa persatuan.

 

Yaitu realitas sosiologis.

Yang mesti terus diciptakan.

 

Syarat persatuan.

Yaitu umat tumbuh jadi warga:

 

1)        Sikap dewasa.

2)        Sadar perbedaan.

 

3)        Arif hadapi perbedaan.

4)        Bijaksana atasi perbedaan.

 

5)        Tak ada rezim agama.

 

6)        Tak ada paham agama kelompok tertentu.

Dominan jadi rezim negara.

 

Agar negara tak monolitik.

Terhadap perbedaan.

 

Selain membawa persatuan.

Islam juga bawa kemajuan.

 

Tradisi ilmu.

Wahyu awal diterima Nabi.

 

Ayat Iqra untuk membangun peradaban.

Iqra menurut para mufasir.

 

Bukan hanya membaca:

1)                Verbal.

2)                Tekstual.

 

Tapi berbagai aktivitas pikiran.

Dan kajian ilmu.

 

Dilandasi dengan keyakinan.

Terhadap Tuhan Allah.

 

 Seorang ilmuwan dilandasi iman.

Tak angkuh dan tak sombong.

 

Dari konsepsi Iqra.

Timbul cara pandang tanadzar.

Terkait masa depan.

 

Allah kaitkan orientasi masa depan.

Dengan takwa.

 

Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 18.

 

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah tiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 

Masa depan terjauh.

Tujuan utama hidup.

Yaitu akhirat.

 

 Masa depan terdekat.

Yang harus dijalani manusia.

Yaitu hidup di dunia.

 

Haedar menegaskan.

Bahwa keduanya bersambung.

Untuk meraih kebaikan hidup sejati.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 201.

 

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, beri kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jaga kami dari siksa neraka".

 

 

Umat Islam.

Tak boleh dikotomi dunia akhirat.

 

“Untuk sampai ke Hari Akhir.

Manusia perlu dunia.

Tak boleh anti dunia.

 

Tapi harus pro-dunia.

Mengolah dunia.

Sebagai Khalifatu fi al-ardh.

 

Umat Islam memakmurkan.

Dan kelola dunia.

 

Bertanggung jawab.

Dan tidak merusak.

 

Dikelola secara ihsan.

Yaitu kebaikan melampaui,” tutur Haedar.

 

Berkat etos kemajuan.

Nabi Muhammad sukses.

 

Ubah bangsa Arab pagan.

Jadi warga Islam tauhid.

 

Sukses bangun tatanan sosial-kebangsaan.

Beradab mulia.

 

Sekitar 23 tahun.

Nabi emban risalah Allah.

Di jazirah Arab.

 

Rasulullah sukses.

Bangun bangsa Arab.

Beradab mulia.

 

 Yastrib semula dusun tertinggal.

 Jadi Madinah Munawarah.

Kota beradab tercerahkan.

 

Pada Abad tengah.

Peradaban Islam warnai dunia.

Dengan ilmu pengetahuan.

 

Buku The Venture of Islam.

Karya Marshall Hodgson.

 

Bahwa kota Bagdad.

Bintang paling bersinar.

 

Di semua gugus kota.

Di planet bumi.

Saat itu.

 

Pada saat bersamaan.

Eropa Barat era kegelapan.

 

“Bagaimana kita sekarang.

 Dalam semangat Bersatu.

Dalam perbedaan.

 

Kita majukan umat kita.

Kita majukan bangsa kita.

Dengan spirit Islam.

 

Alhamdulilah.

Masjid-masjid kampus.

Termasuk Masjid Salman ITB.

 

Membangkitkan semangat lslam.

Integrasi dengan ilmu.

 

Jangan berhenti.

Ayo terus buat proyek pencerahan.

Bagi masa depan,” ucap Haedar.

 

(Sumber muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment