TAFSIR
TIAP UMAT PUNYA AJAL CEPAT BERTOBAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Quran
surah Al-A‘raf (surah ke-7) ayat 34.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً
ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Dan setiap umat punya
batas waktu; maka jika telah datang
waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya.
Catatan.
A. Setiap
umat punya ajal.
Ajal (أَجَل):
waktu
yang telah ditentukan.
Bisa
merujuk pada:
1)
Individu:
Waktu matinya seseorang
2)
Umat/kaum:
Masa kejayaan atau kehancuran
suatu bangsa
Allah
menetapkan:
1)
Masa hidup.
2)
Batas waktu.
Bagi tiap
kelompok umat manusia.
B. "Jika
datang ajalnya..."
Ketika
waktu ditetapkan Allah datang.
Kehancuran
atau kematian pasti terjadi.
Tak bisa
ditunda.
Tak bisa
dipercepat.
Bukti semua
terjadi.
Atas
kehendak dan ketetapan Allah.
Bukan kekuatan
atau kelemahan manusia.
C. "Tidak
dapat mengundurkannya sesaat pun, dan tidak (pula) mendahulukannya."
Waktu hancur
atau kematian umat.
Datang
tepat sesuai takdir.
Tak bisa
dimajukan.
Tak bisa
ditunda.
Peringatan
keras.
Bagi
kaum durhaka.
Agar cepat
bertobat.
Sebelum
waktunya habis.
Tafsir
Ulama
A. Tafsir
Ibnu Kasir:
1)
Ancaman bagi umat yang mendustakan rasul
mereka.
2)
Kaum yang tetap sesat.
Dibinasakan tepat waktunya.
Sepeti kaum 'Ād, Tsamūd, Nuh, dll.
B. Tafsir
Jalalain:
1)
Ajal umat tidak dapat ditambah meskipun
hanya sesaat.
2)
Kepastian janji dan ancaman Allah bagi
umat manusia.
Pelajaran
ayat.
1)
Hidup manusia dan umat.
Ada batasnya .
Tak kekal di dunia.
2)
Peringatan agar manusia dan warga.
Cepat bertobat
Sebelum ajal tiba.
3)
Manusia tak tahu kapan ajal datang.
Harus selalu siap dan
berbenah.
4)
Bukri Sejarah.
Banyak umat besar hancur.
Sebab zalim, sombong, dan ingkar
pada kebenaran.
Ayat lain
serupa:
Al-Quran
surah Yunus (surah ke-10) ayat 49.
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ
لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ
وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Katakan (Muhamad):
"Aku tak berkuasa mendatangkan mudarat dan tidak (pula) manfaat pada
diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Setiap umat punya ajal. Apabila telah datang ajal mereka,
maka mereka tidak dapat mengundurkannya sesaatpun dan tidak (pula)
mendahulukan(nya).
Al-Quran
surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 43.
مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ
Tidak (dapat) sesuatu
umatpun mendului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya
itu).
Kita sadar
tiap manusia punya ajal.
Tapi sering
lupa.
Bahwa tiap
umat, bangsa, dan peradaban.
Juga punya
ajal.
Waktu
hidup dan waktu hancur.
Telah
ditetapkan oleh Allah.
Ajal tak
hanya milik individu.
Tapi
juga kolektif umat
Kaum
Nabi Nuh, kaum 'Ād, Tsamūd, kaum Lut.
Semua
diberi kesempatan.
Tapi
ketika waktu habis.
Mereka
binasa.
Demikian
juga bangsa atau negara.
Jika lalai,
zalim, kufur nikmat.
Allah
cabut berkah dan kekuasaan mereka.
Allah
memberi waktu.
Tapi
tidak menunda.
Saat
ketetapan datang
Jangan
menunda untuk:
1)
Tobat.
2)
Amal.
3)
berubah.
Dengan
alasan:
1)
Masih muda.
2)
Nanti saja.
Padahal
ajal:
1)
Umat.
2)
Pribadi.
Bisa
datang kapan saja.
Tidak
bisa maju.
Tak
bisa mundur.
1)
Manfaatkan waktu, sebelum terlambat
2)
Tobat sekarang, bukan nanti.
3)
Perbaiki diri dan keluarga.
4)
Jika warga ingin selamat dari "ajal
sosial".
5)
Maka tegakkan keadilan, tolak kezaliman,
dan perbanyak amal saleh.
Hidup
bukan selamanya.
Allah
selalu memberi peringatan.
Sebelum
hukuman.
Jangan
tunggu ajal datang menjemput.
Bagi pribadi
dan bagi bangsa.
Al-Quran
surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 54.
وَأَنِيبُوا
إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ
ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan kembalilah kamu pada
Tuhanmu, dan berserah diri pada-Nya sebelum datang azab padamu kemudian kamu
tidak dapat ditolong.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
0 comments:
Post a Comment