FITNAH
BUKAN GOSIP TAPI MENINDAS ISLAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 191.
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ
وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ
الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ
يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ
الْكَافِرِينَ
Dan bunuh mereka di mana
saja kamu jumpai mereka, dan usir mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu
(Mekah); dan fitnah itu lebih
besar bahayanya daripada pembunuhan, dan jangan kamu
memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuh mereka.
Demikan balasan bagi orang-orang kafir.
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
Dan fitnah lebih berat (besar) daripada pembunuhan.
Al-Quraan
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 217.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ
كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ
مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ
دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ
وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan
Haram. Katakan (Muhammad): "Berperang dalam bulan itu dosa besar; tapi
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk)
Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya)
di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih
besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak hentinya
memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa murtad di antara kamu dari
agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalannya di
dunia dan di akhirat, dan mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh
A. Apa
Arti "Fitnah" dalam ayat Ini?
Dalam
konteks ayat ini.
Arti "fitnah":
1)
Tak sekadar adu domba.
2)
Bukan
Cuma kabar bohong.
Seperti
dalam bahasa Indonesia modern.
B. Makna
"fitnah" menurut ahli.
Yaitu:
1)
Penindasan pada umat Islam.
2)
Penyiksaan.
3)
Pengusiran orang beriman.
4)
Menghalangi orang dari jalan Allah.
5)
Memaksa
orang untuk murtad.
6)
Kerusakan akidah .
7)
Mengganggu agama
Imam Qurṭubī
dan Ibn Kasir.
Fitnah
dalam ayat ini.
1)
Bentuk kezaliman besar.
2)
Menyiksa dan mengusir orang Islam.
3)
Hanya karena iman.
4)
Seperti Tindakan kaum Quraisy pada Nabi
dan para sahabat.
Makna
"lebih berat daripada pembunuhan":
Yaitu:
1)
Merusak akidah.
2)
Memaksa orang meninggalkan iman.
3)
Menyebar kekacauan dalam agama.
4)
Dianggap lebih parah daripada pembunuhan
fisik.
Maka
ayat ini.
Menegaskan
bahwa:
1)
Jangan menuduh Islam brutal karena perang.
2)
Padahal mereka lebih dulu menyiksa.
3)
Mereka
mengusir orang lslam.
4)
Hal itu lebih kejam daripada pembunuhan.”
Kesimpulan:
“Fitnah
lebih berat daripada pembunuhan”.
Maksudnya
yaitu:
1)
Zalim pada iman dan agama.
2)
Menindas dan pengusir.
3)
Memaksa untuk murtad.
4)
Hal itu kejahatan lebih besar daripada
membunuh orang.
Makna
“Fitnah” dalam Al-Qur’an.
Fitnah
sering diartikan:
1)
Gosip.
2)
Kabar bohong.
Tapi
dalam ayat ini.
Fitnah
punya makna luas dan berat.
Fitnah,
artinya:
1)
Menindas umat Islam
2)
Menghalangi orang dari jalan Allah.
3)
Memaksa orang murtad
4)
Merusak akidah umat.
5)
Mengacaukan kebenaran dengan kebatilan.
Makna
ini konteks turunnya ayat.
1)
Kaum musyrik Quraisy menyiksa sahabat Nabi.
2)
Mengusir dari Mekkah.
3)
Mencoba menghentikan dakwah Islam.
4)
Allah menyatakan, kejahatan mereka lebih
berat daripada pembunuhan.
Kenapa
Lebih Berat dari Pembunuhan?
Jawab.
1)
Membunuh menghilangkan nyawa.
2)
Fitnah bisa menghilangkan iman.
3)
Fitnah menghancurkan agama.
4)
Merusak warga dalam jangka panjang.
Seorang
yang dibunuh.
Insya Allah,
dia mati syahid.
Tapi
orang akidahnya dirusak.
Karena
fitnah.
Dia
bisa tersesat dan binasa dunia dan akhirat.
Relevansi
saat ini:
Fitnah
zaman sekarang tak selalu dengan kekerasan fisik.
Tapi
bisa dalam bentuk:
1)
Media sosial sebar kebencian dan hoaks
2)
Putar balik fakta untuk melemahkan Islam
3)
Ujaran mengadu domba sesama umat.
4)
Menggiring opini agar umat jauh dari nilai
Qur’an dan sunah
Hal itu
bentuk baru fitnah.
Kita
wajib waspada.
Dilawan
dengan ilmu dan akhlak.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
0 comments:
Post a Comment