Saturday, June 24, 2017

113. NABI IBRAHIM DAN NAMRUD

PERDEBATAN NABI IBRAHIM DENGAN RAJA NAMRUD
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

     Nabi Ibrahim merupakan Rasul urutan ke-6 dari 25 rasul. Setelah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, dan Shalih. Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api bergejolak. Tinggal di dalam api selama 40 hari. Nabi Ibrahim tetap segar bugar. Tak ada luka sedikitpun.
    Nabi Ibrahim  keluar dari lautan api. Nabi Ibrahim berdebat dengan Raja Namrud. Raja Namrud adalah keturunan generasi ke-7 dari Nabi Nuh. Raja Namrud berkuasa selama 400 tahun. Raja Namrud amat sombong dan mengaku sebagai tuhan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah. Surah ke-2 ayat 358. “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah). Karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan." Orang itu berkata, “ "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata,"Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkan dia dari barat." Lalu heran terdiam orang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
      Nabi Ibrahim mengajak Raja Namrud beriman. Hanya menyembah kepada Allah. Raja Namrud menolaknya. Bahkan, Raja Namrud mendebat Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim berkata,” Allah dapat menghidupkan dan mematikan.”
    Raja Namrud menjawab,”Saya dapat menghidupkan dan mematikan.” Raja Namrud memerintahkan para pengawalnya. Membawa dua orang ke dalam pertemuan. Satu orang dibunuh, satu orang lagi dilepaskan. Raja Namrud berkata,”Saya dapat menghidupkan, dan mematikan.”
     Nabi Ibrahim berkata,”Sesungguhnya, Tuhanku menerbitkan matahari dari timur. Maka terbitkan matahari dari barat.” Raja Namrud kaget dan terdiam. Tak menjawab sepatah kata pun.
      Raja Namrud mengundang seluruh rakyatnya. Untuk makan sepuasnya. Tetapi, Nabi Ibrahim tak diberikan makanan. Hanya sekali itu saja. Nabi Ibrahim bertemu dengan Raja Namrud. Lalu terjadi perdebatan.
     Nabi Ibrahim keluar dari pertemuan. Tanpa membawa makanan apa pun. Nabi Ibrahim kembali ke rumah. Mengambil sekumpulan pasir. Dimasukkan ke dalam kantongnya. Nabi Ibrahim berkata,”Aku akan menyibukkan kelurgaku, jika aku tiba di rumah.”
    Nabi Ibrahim tiba di rumah. Meletakkan barang bawaanya. Lalu berbaring dan tertidur. Sarah, istrinya melihat barang bawaan Nabi Ibrahim. Yang berisi bahan makanan. Sarah memasaknya. Menjadi makanan yang lezat dan nikmat.
     Nabi Ibrahim bertanya,”Bahan makanan tadi diperoleh dari mana?” istrinya menjawab,” Berasal dari kantong tadi.” Nabi Ibrahim berkata,” itu rezeki berasal dari Allah, untuk keluarganya.”
      Allah mengirimkan malaikat kepada Raja Namrud. Menyuruhnya agar beriman kepada Allah. Tetapi, Raja Namrud menolaknya. Malaikat turun sebanyak tiga kali. Raja Namrud tetap menolaknya.
     Malaikat berkata, “Kumpulkan semua pasukanmu. Aku pun akan mengumpulkan pasukanku.” Matahari sudah terbit. Pasukan Raja Namrud berkumpul. Allah mengirimkan pasukan lalat yang tak terlihat. Pasukan lalat itu memakan semuanya. Hanya tersisa tulang belulang.
       Seekor lalat masuk ke dalam hidung Raja Namrud. Lalat menetap di dalamnya. Selama 400 tahun. Raja Namrud memukuli kepalanya sendiri dengan besi. Hingga binasa. Allah mengazabnya. Itulah kesudahan orang yang sombong. Yang mengaku sebagai tuhan.
Daftar Pustaka.
1. Katsir, Ibnu. Kisah-kisah Nabi. penerbit Pustaka Azzam. Jakarta, 2013.
2. Bahjat, Ahmad. Nabi-Nabi Allah. Penerbit Qisthi Press. Jakarta, 2007.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment