DUNIA
MEMAKAI ANGKA ARAB
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Angka Arab
adalah angka biasa.
2. Angka Arab
adalah angka yang berasal dari ejaan Arab yang sekarang menjadi angka
internasional.
3. Angka Arab
adalah angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya.
4. REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Kemudahan sistem angka peradaban India dalam penerapan sehari-hari
membuat terkesan Al-Khwarizmi Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khwarizmi.
5. Angka
dan Sistem Numerik India yang Diungkap al-Biruni Mengenal Sistem Numerik Romawi
dan India Al-Khwarizmi, Ilmuwan Pertama yang Teliti Aritmatika India
6. "Kami
memutuskan untuk menjelaskan tentang metode kalkulasi menurut teknik India.
Dalam hal ini, ada sembilan angka.
7. Teknik
ini begitu simpel dan ringkas sehingga dari angka-angka itu dapat
mengekspresikan angka dalam jumlah berapapun," tulis al-Khwarizmi dalam
Al-Jam wa al-Tafriq al-Hisab al- Hindi,
8. Karya
monumental al-Khwarizmi tersebut akhirnya dipelajari para ilmuwan Eropa.
9. Kata
bahasa Arab, shifr, yang berarti 'nol' kemudian dipahami secara luas oleh
masyarakat Barat sehingga menjadi cipher, chiffre, dan akhirnya zero.
10. Sementara
itu, pada abad kedelapan, Dinasti Umayyah berhasil menaklukkan Semenanjung
Iberia melalui selat Gibraltar.
11. Sejak
saat ini, kedaulatan Islam kian berjaya di Eropa.
12. Pada
929, Abdul Rahman III memproklamasikan diri sebagai khalifah serta menjadikan
Kordoba sebagai pusat pemerintahan.
13. Sejak
saat itu hingga berabad-abad kemudian, kota tersebut menjadi wilayah yang
paling maju di seantero Benua Biru.
14. Aritmatika
yang digagas al- Khwarizmi diajarkan di kampus-kampus di Kordoba.
15. Bagaimanapun,
penggunaan bilangan desimal mulai dikenali orang-orang Eropa berkat Pendeta
Gerbert pada 967.
16. Sosok
berkebangsaan Prancis yang lantas naik menjadi paus itu (Paus Sylvester II)
menyadari, kalkulasi sehari-hari akan jauh lebih mudah bila menggunakan 10
angka yang diperkenalkan al-Khwarizmi.
17. Namun,
Pendeta Gerbert justru dipandang dengan penuh kecurigaan oleh masyarakat
Kristen pada masa itu, termasuk kalangan pendeta pada umumnya.
18. Sebab,
dia dituding telah dirasuki ajaran sesat dengan mengajarkan angka-angka Arab
kepada para murid.
19. Pada
1003 atau kurang dari empat tahun sejak diangkat sebagai paus, dia meninggal
dunia.
20. Hingga
akhir hayatnya, Paus Sylvester II tidak berhasil meyakinkan kalangan Gereja
Roma tentang faedah angka Arab untuk kebutuhan praktis.
21. Bahkan,
mengutip TV Venkateswar an dalam Ubiquitous Indo-Arabic Numerals, pada 1299
otoritas Kota Florence di Italia melarang penggunaan angka Arab
(1-2-3-4-5-6-7-8-9-0).
22. Pada
1348, otoritas gerejawi di Padua, Italia, mengeluarkan edaran yang tidak
memperbolehkan pemakaian angka nol.
23. Bagaimanapun,
otak pedagang tidak ambil pusing dengan larangan demikian.
24. Dalam
dunia perniagaan, hal terpenting adalah yang paling efisien dan menguntungkan.
25. Berhitung
dengan angka Romawi sungguh- sungguh menyulitkan transaksi sehari-hari.
26. Maka
dari itu, kaum pedagang eropa lebih menyukai angka Arab.
27. Venkateswaran
menuturkan, situasi komikal sesekali terjadi.
28. Misalnya,
suatu kios tiba-tiba diinspeksi pihak otoritas gereja.
29. Pedagang
di sana lantas menyerahkan buku catatan yang berisi angka-angka Romawi.
30. Padahal,
pemilik kios itu memiliki satu buku lain yang berisi catatan serupa, tetapi
memakai angka-angka Arab.
31. Buku
haram itu disimpan dengan baik di dalam laci, jauh dari jangkauan petugas.
32. Memasuki
abad ke-15, kekuasaan gereja di seluruh Eropa mendapatkan tantangan dari
dinamika intelektual setempat.
33. Masa
Renaisans dimulai.
34. Revolusi
saintifik pun memaksa masyarakat Barat untuk menerima angka Arab dalam berbagai
kegiatan keilmuan maupun komersial.
35. Akhirnya,
sekarang penggunaan angka Arab menyebar ke seluruh penjuru dunia.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment