Wednesday, September 2, 2020

5275. SEJARAH BANK MUAMALAT


SEJARAH BANK MUAMALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Bank Muamalat Indonesia (BMI) adalah bank umum pertama Indonesia menerapkan Syariah Islam dalam operasionalnya.
2.    BMI Didirikan pada 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia.
3.    BMI beroperasi pada tahun 1992, didukung cendekiawan Muslim, pengusaha, dan masyarakat luas.
4.    Ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus lokakarya MUI bertema "Masalah Bunga Bank dan Perbankan" pada Agustus 1990 di Cisarua, Bogor.
5.    Hasan Basri, selaku Ketua Umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang diadakan akhir Agustus 1991.
6.    Munas MUI itu memutuskan MUI mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga.
7.    Bank Islam yang terbentuk bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI).
8.    "Muamalat" dalam istilah fiqih berarti hukum yang mengatur hubungan antarmanusia.
9.    Presiden Soeharto menyetujui prakarsa tokoh Islam mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI).
10. Yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terbanyak bangsa Indonesia untuk mempersempit kesenjangan sosial dan ekonomi.
11. Praktik Bank Muamalat Indonesia (BMI) sama dengan bank lain.
12. Yang berbeda semua usaha BMI berdasar tuntunan dan pedoman syariat Islam.
13. Kata “muamalat" artinya “hubungan” atau “interaksi”.
14. Rasulullah bersabda bahwa “al-din al-mu'amalat”.
15. Artinya inti agama adalah hubungan serasi sesama manusia.
16. Nama “muamalat” dipilih menekankan cara kerjanya selalu bertumpu  menciptakan keserasiaan hubungan sesama manusia.
17. Ekonomi dalam Islam bersendikan 2 hal pokok, yaitu;
1)    Usaha.
2)    Harta benda.

18. Dalam berusaha harus bernilai ibadah dan berlandaskan akidah dan akhlak.
19. Ajaran Islam melarang usaha yang bertentangan dengan akidah dan akhlak.
20. Akhlak Islam berkaitan dengan muamalat adalah persaudaraan sesama manusia.
21. Persaudaraan dalam Islam bukan sekadar hubungan “take and give” (memberi dan menerima) atau pertukaran manfaat.
22. Tetapi persaudaran dalam Islam memberi bantuan tanpa menanti imbalan.
23. Dan siap membantu, meskipun tidak diminta bantuan.
24. Pada zaman dahulu, sebelum dan awal masa Islam, hubungan pihak yang melakukan transaksi ekonomi sering didasari eksploitasi dan pemerasan.
25. Yang menyebabkan terjadinya ketimpangan dan kesenjangan sosial.
26. Misalnya, dalam transaksi utang-piutang:
1)    Jika orang berutang dan tidak mampu membayar utangnya pada waktunya, maka si kreditor akan memberi utang baru.
2)     Ata menunda pembayaran jika peminjam bersedia melunasinya dengan kelebihan berlipat ganda.
27. Para ulama menjelaskan bahwa itu riba yang diharamkan Al-Quran.
28. Karena mengandung pemaksaan dan penganiayaan.
29. Ajaran Islam memerintahkan menunda pembayaran utang atau lebih baik mengikhlaskannya.

30. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 280.

وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

      Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


0 comments:

Post a Comment