Sunday, September 13, 2020

5364.MENGAPA ALLAH TAK BISA DILIHAT


MENGAPA ALLAH TAK DAPAT DILIHAT
Oleh: Drs. H.M.  Yusron Hadi, M.M.
A.   Nabi Musa ingin melihat Allah.

1.    Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 143.

وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
      Tatkala Musa datang bermunajat kepada Kami. Pada waktu yang telah Kami tentukan. Tuhan berfirman (langsung) kepadanya. Musa berkata, “Ya Tuhanku, tampakkan (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat Engkau”. Tuhan berfirman,”Kamu tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi lihatlah ke bukit itu, jika dia tetap di tempatnya seperti semula, niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikan gunung itu hancur luluh. Musa jatuh pingsan, setelah Musa sadar kembali, dia berkata,”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau, aku orang yang pertama kali beriman”.

2.    Al-Quran surah Al-Mulk (surah ke-67) ayat 3.

الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
     
      Dia yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang. Apakah kamu melihat sesuatu yang tidak presisi?

3.    Al-Quran surah Ath-Thallaq (surah ke-65) ayat 12.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

      Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya. Agar kamu mengetahui Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sungguh, ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.  

B.   Mengapa Allah tidak dapat dilihat oleh mata manusia?
1.    Salah satu Jawabnya “Allahu Akbar” (Allah Maha Lebih Besar).
1)    Emha Ainun Nadjib menjelaskan perbedaan “kabir” dengan “akbar”, dan perbedaan “Allahu kabir” dengan “Allahu akbar”.
2)    Bahasa Arabnya “besar” adalah “kabir” (dengan “bir” panjang untuk Allah dan “ka” panjang untuk selain Allah).
3)    Akbar artinya “lebih besar”.
4)    Allahu Kabir (Allah Maha Besar).
5)    Allahu Akbar (Allah Maha Lebih Besar).
6)    Allah selalu Maha Lebih Besar, terus Maha Lebih Besar.
7)    Seirama dengan dinamika penghayatan manusia sebagai hamba Allah yang selalu berkembang pengalaman hidupnya.
8)    Manusia terus berkembang, sehingga dapat menemukan sesuatu tanpa henti.
9)    Tetapi Allah selalu Maha Lebih Besar dibanding yang dirasakan oleh manusia sebelumnya.
10) Begitu seterusnya.

2.    Khalid Basalamah menjelaskan mengapa Allah tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
1)    Jawabnya “Allahu Akbar” (Allah Maha Amat Sangat Luar Biasa Besar Sekali).
2)    Nabi bersabda, “Perumpamaan luasnya bumi dibandingkan dengan luasnya langit ke-1, bagai 1 cincin dilemparkan di lautan padang pasir sangat luas”.
3)    Artinya, bumi dimisalkan 1 cincin, dan langit ke-1 dimisalkan lautan padang pasir sangat luas.
4)    Bumi, bulan, matahari, planet, dan bintang kemintang yang kita saksikan  setiap hari, semuanya berada di bawah langit ke-1.
5)    Para ilmuwan belum tahu batas terjauh langit ke-1, sampai sekarang.
6)    Nabi Muhammad bersabda, “Perumpamaan luasnya langit ke-1 beserta isinya, jika dibanding luasnya langit ke-2, bagai 1 cincin dilemparkan di lautan padang pasir sangat luas”.
7)    Artinya, langit ke-1 dimisalkan 1 cincin, dan langit ke-2 dimisalkan lautan padang pasir sangat luas.
8)    Luasnya langit ke-2, jika dibanding luasnya langit ke-1 beserta isinya, bagai lautan padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
9)    Luasnya langit ke-3, jika dibanding luasnya langit ke-2 (berisi langit ke-1 dan ke-2, beserta isinya), bagai lautan padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
10) Begitu seterusnya sampai langit ke-7.  
11) Luasnya langit ke-7, jika dibanding  luasnya langit ke-6 (berisi langit ke-1, ke-2, sampai ke-6 beserta isinya,) bagai lautan padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
12) Di atas langit ke-7 terdapat langit ke-8 berisi lautan air.
13) Luasnya lautan air pada langit ke-8, jika dibanding luasnya langit ke-7 (berisi langit ke-1, ke-2, ke-3, sampai ke-7 beserta isinya)  bagai lautan padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
14) Di atas langit ke-8 terdapat “Arsy” tempat Allah “bertahta”.
15) Tetapi Allah tidak butuh semua ciptaan-Nya.
16) Allah tidak butuh ruang dan waktu.

C.   Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
1.    Penjelasan di atas hanya untuk memudahkan dipahami oleh otak manusia.
2.    Ya Allah, ampunilah dosa, kesalahan, dan keangkuhan kami.
3.    Hanya Allah Yang Maha Mengetahui kebenarannya.

(Sumber internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment