MENGAPA
ALLAH TAK DAPAT DILIHAT
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

A. Nabi Musa
ingin melihat Allah.
1. Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 143.
وَلَمَّا
جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ
إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ
اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ
جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ
تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Tatkala Musa datang bermunajat kepada
Kami. Pada waktu yang telah Kami tentukan. Tuhan berfirman (langsung)
kepadanya. Musa berkata, “Ya Tuhanku, tampakkan (diri Engkau) kepadaku, agar
aku dapat melihat Engkau”. Tuhan berfirman,”Kamu tidak akan sanggup melihat-Ku,
tetapi lihatlah ke bukit itu, jika dia tetap di tempatnya seperti semula, niscaya
kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikan
gunung itu hancur luluh. Musa jatuh pingsan, setelah Musa sadar kembali, dia
berkata,”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau, aku orang yang pertama
kali beriman”.
2. Al-Quran
surah Al-Mulk (surah ke-67) ayat 3.
الَّذِي
خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ
تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
Dia yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang. Apakah kamu melihat sesuatu yang
tidak presisi?
3. Al-Quran
surah Ath-Thallaq (surah ke-65) ayat 12.
اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ
الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Allah menciptakan tujuh langit dan
seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya. Agar kamu mengetahui
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sungguh, ilmu Allah benar-benar meliputi
segala sesuatu.
B. Mengapa
Allah tidak dapat dilihat oleh mata manusia?
1. Salah
satu Jawabnya “Allahu Akbar” (Allah Maha Lebih Besar).
1) Emha
Ainun Nadjib menjelaskan perbedaan “kabir” dengan “akbar”, dan perbedaan
“Allahu kabir” dengan “Allahu akbar”.
2) Bahasa
Arabnya “besar” adalah “kabir” (dengan “bir” panjang untuk Allah dan “ka”
panjang untuk selain Allah).
3) Akbar artinya
“lebih besar”.
4) Allahu
Kabir (Allah Maha Besar).
5) Allahu
Akbar (Allah Maha Lebih Besar).
6) Allah
selalu Maha Lebih Besar, terus Maha Lebih Besar.
7) Seirama
dengan dinamika penghayatan manusia sebagai hamba Allah yang selalu berkembang pengalaman
hidupnya.
8) Manusia
terus berkembang, sehingga dapat menemukan sesuatu tanpa henti.
9) Tetapi
Allah selalu Maha Lebih Besar dibanding yang dirasakan oleh manusia sebelumnya.
10) Begitu
seterusnya.
2. Khalid
Basalamah menjelaskan mengapa Allah tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
1) Jawabnya
“Allahu Akbar” (Allah Maha Amat Sangat Luar Biasa Besar Sekali).
2) Nabi
bersabda, “Perumpamaan luasnya bumi dibandingkan dengan luasnya langit ke-1, bagai
1 cincin dilemparkan di lautan padang pasir sangat luas”.
3) Artinya,
bumi dimisalkan 1 cincin, dan langit ke-1 dimisalkan lautan padang pasir sangat
luas.
4) Bumi,
bulan, matahari, planet, dan bintang kemintang yang kita saksikan setiap hari, semuanya berada di bawah langit ke-1.
5) Para
ilmuwan belum tahu batas terjauh langit ke-1, sampai sekarang.
6) Nabi Muhammad
bersabda, “Perumpamaan luasnya langit ke-1 beserta isinya, jika dibanding luasnya
langit ke-2, bagai 1 cincin dilemparkan di lautan padang pasir sangat luas”.
7) Artinya,
langit ke-1 dimisalkan 1 cincin, dan langit ke-2 dimisalkan lautan padang pasir
sangat luas.
8) Luasnya
langit ke-2, jika dibanding luasnya langit ke-1 beserta isinya, bagai lautan
padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
9) Luasnya
langit ke-3, jika dibanding luasnya langit ke-2 (berisi langit ke-1 dan ke-2, beserta
isinya), bagai lautan padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
10) Begitu
seterusnya sampai langit ke-7.
11) Luasnya
langit ke-7, jika dibanding luasnya
langit ke-6 (berisi langit ke-1, ke-2, sampai ke-6 beserta isinya,) bagai lautan
padang pasir sangat luas dengan 1 cincin.
12) Di
atas langit ke-7 terdapat langit ke-8 berisi lautan air.
13) Luasnya
lautan air pada langit ke-8, jika dibanding luasnya langit ke-7 (berisi langit
ke-1, ke-2, ke-3, sampai ke-7 beserta isinya) bagai lautan padang pasir sangat luas dengan 1
cincin.
14) Di
atas langit ke-8 terdapat “Arsy” tempat Allah “bertahta”.
15) Tetapi
Allah tidak butuh semua ciptaan-Nya.
16) Allah
tidak butuh ruang dan waktu.
C. Hanya Allah
Yang Maha Mengetahui.
1. Penjelasan
di atas hanya untuk memudahkan dipahami oleh otak manusia.
2. Ya
Allah, ampunilah dosa, kesalahan, dan keangkuhan kami.
3. Hanya
Allah Yang Maha Mengetahui kebenarannya.
(Sumber
internet)
0 comments:
Post a Comment