Monday, September 14, 2020

5367. SEJARAH 3 WAHYU AWAL AL-QURAN

SEJARAH 3 WAHYU AWAL AL-QURAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM
A.   Wahyu awal dalam Al-Quran adalah:
1.    Surah Al-Alaq (surah ke-96).
2.    Surah Al-Qalam (surah ke-68).
3.    Surah Al-Muzammil (surah ke-73).

B.   Sejarah turunnya wahyu awal.
1.    Wahyu ke-1 dalam Al-Quran adalah surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
1)    Dalam ayat ini tidak terdapat kata “Allah”.
2)    Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

      Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

2.    Wahyu ke-2 adalah beberapa ayat dari surah Al-Qalam (surah ke-68).
1)    Dalam surah ini tidak disebut kata “Allah”.
2)    Al-Quran surah Al-Qalam (surah ke-68) ayat 1-7.
نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ

وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ
بِأَييِّكُمُ ٱلْمَفْتُونُ
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

      Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) bukan orang gila, dan sesungguhnya bagimu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.  Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,  siapa di antaramu yang gila.  Sesungguhnya Tuhanmu, Dia yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dia yang paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

3.    Wahyu ke-3 adalah awal surah Al-Muzammil (surah ke-73).
1)    Dalam surah ini kata “Rabbika” ditemukan 2 kali.
2)    Dan kata "Allah" sebanyak 7 kali.
3)    Yaitu pada ayat terakhir (ke-20).
4)    Ayat terakhir surah Al-Muzammil (surah ke-73) turun setelah Rasulullah  hijrah dari Mekah ke Madinah.
5)    Ayat itu bicara keterlibatan para sahabat dalam peperangan.
6)    Perang ke-1 baru terjadi pada tahun ke-2 Hijriah.
7)    Al-Quran surah Al-Muzammil (surah ke-73).

يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُزَّمِّلُ

قُمِ ٱلَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا

نِّصْفَهُۥٓ أَوِ ٱنقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا

۞ إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِن ثُلُثَىِ ٱلَّيْلِ وَنِصْفَهُۥ وَثُلُثَهُۥ وَطَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَٱللَّهُ يُقَدِّرُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ ۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ ۙ وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِى ٱلْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ ۙ وَءَاخَرُونَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَقْرِضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌۢ


     Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangi dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, dan baca Al-Quran dengan pelan.
     Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan berat.  Sesungguhnya bangun di waktu malam lebih khusyuk dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
     Sesungguhnya kamu pada siang hari punya urusan yang panjang (banyak), sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
     Dia Tuhan masyrik dan maghrib, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka ambillah Dia sebagai Pelindung, dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhi mereka dengan cara baik.
     Dan biarkan Aku (saja) bertindak terhadap orang yang mendustakan, orang yang punya kemewahan dan beri tangguh mereka sebentar, karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala, dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab pedih, pada hari bumi dan gunung bergoncangan, dan gunung tumpukan pasir yang berterbangan.
     Sesungguhnya Kami telah mengutus kepadamu, Hai orang kafir Mekah, seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun.
     Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dengan siksaan berat, maka bagaimana kamu akan bisa menjaga dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban?” Langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu, dan janji-Nya pasti terlaksana.
     Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan, maka barang siapa menghendaki niscaya dia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.
      Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui kamu berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan orang bersamamu, dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui kamu tidak dapat menentukan batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran. Dia mengetahui akan ada di antaramu orang sakit dan orang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah, dan orang sedang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikan salat, tunaikan zakat dan berikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untukmu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan paling baik dan paling besar pahalanya, dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

8)    Dalam penjelasannya sebelum turun surah Al-Muzammil ayat ke-20, salat malam pada awalnya hukumnya wajib.
9)    Artinya salat malam wajib dikerjakan.
10) Setelah turun ayat ke-20 ini hukum salat malam menjadi sunah.
11) Artinya salat malam dianjurkan untuk dilaksanakan.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment