BENARKAH
PKI BALAS DENDAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A. KETOLOLAN
BICARA ELIT BIKIN RUSUH RAKYAT.
1. Oleh
Fahri Hamzah.
2. Dalam
Islam tidak ada dosa turunan.
3. Kita
tidak ikut menanggung dosa Nabi Adam dan Hawa.
4. Waktu
orde baru, anak keturunan Bung Karno dijadikan masalah.
5. Lalu
musim berganti.
6. Anak
keturunan Bung Karno berkuasa.
7. Giliran
anak keturunan Pak Harto dalam masalah.
8. Bikin
partai pun dirampas orang 😀.
9. Kedewasaan
kita anak cucu Adam diuji dalam tiap perjalanan.
10. Kesalahan
kabinet Jokowi sejak awal karena terseret dendam tidak jelas.
11. Lalu
orang membuat definisi, “Ooo ini dendam PKI toh, pantas Islam ditekan”.
12. Maka
runyam semuanya.
13. Dalam 2
periode pak Presiden SBY, kita tidak mendengar situasi semacam ini.
14. Pak
SBY itu tentara.
15. Menantu
Jenderal Sarwo yang terkenal memimpin penumpasan PKI.
16. Tapi,
tidak kita dengar beliau terusik atau terganggu.
17. Lalu
memakai negara untuk menciptakan dikotomi di akar rumput massa.
18. Selama
10 tahun SBY kita menikmati ketenangan dan pertumbuhan.
19. Semuanya
kembali kepada pemimpin.
20. Bisakah
ia mencipta musim perdamaian dan persahabatan?
21. Atau
apakah ia akan menciptakan musim perang?
22. Kalau
perang dengan negara lain mendingan.
23. Ini
perang dengan saudara sendiri.
24. Dalam
krisis pula.
25. Mau
dapat apa kita?
26. Kemarin
saya mencari tahu.
27. Mengapa
saya kecewa sekali dengan komentar Menteri Agama tentang “Good Looking”.
28. Dan
rencana Kementerian meneruskan kebijakan sertifikasi mubalig.
29. Yang
seperti dulu dilakukan rezim Orde Baru.
30. Saya
masih cari tau....
31. Lalu
saya menemukan alasan agak rumit.
32. Ternyata
karena saya sangat berharap Kementrian Agama adalah salah satu jurubicara
penting dalam krisis pandemi global ini.
33. Sebagian
orang percaya virus ini kiriman Tuhan.
34. Maka
agama adalah medium komunikasinya.
35. Jadi
kadang juga, saya terus memeriksa kembali.
36. Mengapa
kita harus berhadapan dengan pemerintah yang keadaan krisis ini.
37. Seharusnya
jadi tempat bagi suara damai dan tenang agar kita melalui krisis ini bersama-sama.
38. Saya
merasa, ini waktu kita saling membesarkan hati dan saling menguatkan.
39. Tidak
pernah seluruh umat manusia menghadapi ancaman krisis sama.
40. Pandemi
global ini dalam waktu panjang akan mengoyak pondasi dasar kehidupan kita.
41. Ini
perlu kebersamaan.
42. Bisakah
kita pakai momen ini untuk saling mendekati dan tidak saling menjauh?
43. Apa
sulitnya?
44. Mengapa
pemerintah menjadi polisi pikiran?
45. Mengapa
negara melakukan standarisasi pikiran?
46. Sejak
kapan kita kembali percaya negara harus melarang perbedaan pikiran?
47. Nasi belum
menjadi bubur Pak Jokowi.
48. Meski
ketololan bicara para elit bikin rusuh rakyat yang sedang menyelamatkan diri
dari serangan pandemic.
49. Para
elite tetap harus mengatur.
50. Agar
kita bisa melihat agenda bersama sebagai bangsa.
51. Agenda
yg mempersatukan.
52. Tapi
nasib pemerintah ini bukan nasib rakyat.
53. Pemerintah
akan silih berganti, tapi rakyat akan tetap ada.
54. Jadi
kalau pemerintah tidak relevan maka rakyat akan selalu relevan.
55. Silakan
mau pilih yang mana.
56. Wassalam.
57. Tentara
Angkatan Darat dan umat lslam menghancurkan
PKI setelah peristiwa G 30 S PKI.
58. Mungkinkah
PKI membalas dendam?
(Sumber
internet)
0 comments:
Post a Comment