MASALAH KUNCI SURGA BACAAN
TAHLIL LA ILAHA ILLALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Pendapat tentang akhir
ucapan tahlil.
Yaitu: la ilaha illaallah.
Maka dia akan masuk surga.
1. Benar
.
Karena sesuai dengan teks
hadis Nabi.
2. Benar
ada hadis di atas.
Tapi diprotes Umar bin
Khattab.
Dan disetujui oleh
Rasulullah.
Karena khawatir umat lslam
tak menjalankan ajaran agama.
Tapi hanya mengucapkan kalimat
tahlil “la ilaha illallah” saja.
3. Pendapat
Al-Quran.
PENJELASAN
Hadis riwayat Abu Daud.
Rasulullah bersabda,
: مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ
الْجَنَّةَ
“Barang
siapa yang akhir perkataannya
(sebelum meninggal dunia) adalah “la ilaha illallah”, maka
dia akan masuk surga”.
Al-Quran
surah Yunus (surah ke-10) ayat 90-91.
۞ وَجَاوَزْنَا بِبَنِي
إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا
ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا
الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israel
melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan tentaranya, karena hendak menganiaya dan
menindas (mereka); hingga saat Fir'aun hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya beriman
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang yang berserah diri (muslim)".
آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ
وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
Apakah sekarang (baru kamu beriman), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dulu,
dan kamu termasuk orang berbuat kerusakan.
Al-Quran
surah Ghafir (surah ke-40) ayat 46.
النَّارُ
يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ
أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Kepada mereka (Fir’aun dan pengikutnya) ditampakkan neraka pada
pagi dan petang.
Dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
"Masukkan Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras (neraka)".
Ayat di atas bisa dipahami.
Bahwa Fira’un saat akan
tenggelam.
Sempat mengucapkan kalimat
tauhid.
Yaitu beriman kepada
Tuhannya Nabi Musa.
Tapi itu terlambat.
Artinya Fir’aun dan tentaranya
tetap masuk neraka.
Bukan masuk surga.
Atau orang yang sebelum
meninggal.
Sempat mengucapkan kalimat
tahlil:
“la ilaha ilallah”.
Tak menjamin masuk surga.
Bahkan Fir’aun dan pengikutnya
dijamin masuk neraka.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 18.
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ
لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ
قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ
أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Dan tobat itu tidak diterima
Allah dari orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga saat datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia
mengatakan: "Sesungguhnya saya bertobat sekarang". Dan tidak
(pula diterima tobat) orang yang mati dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang
pedih.
Tobat
yang terpaksa tidak diterima oleh Allah.
Yaitu
orang yang tobat sesaat akan meninggal.
Maka
tobatnya tak diterima.
Artinya tobat
itu harus dilakukan secepat mungkin.
Setelah sadar
berbuat salah.
Maka
harus segera tobat.
Tak
menunggu sesaat akan mati.
(Sumber Agus Mustofa)
0 comments:
Post a Comment