NABI TAK PINTAR BACA
TULIS KAFIR YAKIN ALQURAN WAHYU
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Nabi Muhammad.
Tak pandai membaca dan
menulis.
Nabi hidup dalam
lingkungan terbelakang.
Dalam masyarakat.
Yang tak pandai baca,
tulis, dan berhitung.
Jika Nabi Muhammad
pandai membaca dan menulis.
Maka dipakai sebagai
alasan.
Meragukan kenabian
beliau.
Al-Quran surah
Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 48.
وَمَا كُنْتَ تَتْلُو
مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَارْتَابَ
الْمُبْطِلُونَ
Dan kamu tidak pernah
membaca sebelumnya (Al-Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis
suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah
membaca dan menulis), benar-benar ragu orang yang mengingkari(mu).
Ironi kaum Quraisy.
Semua kaum
Quraisy.
Kenal pribadi
Nabi Muhammad.
Sejak lahir.
Hingga
dewasa.
Meskipun
sebagian tetap kafir.
Tapi kaum
Quraisy sangat yakin
Dan tak
meragukan sedikit pun.
Bahwa Al-Quran.
Bukan karangan
Nabi Muhammad.
Tapi Al-Quran.
Benar benar
wahyu dari Allah.
Sebab Nabi
Muhammad.
Tak pandai
baca tulis.
Sudah diketahui.
Sejak dulu.
Luar dan
dalam.
Lahir dan
batin.
Sebagian
kaum Quraisy.
Yakin Al-Quran
wahyu dari Allah.
Tapi aneh.
Mereka
tetap kafir.
Sebab kepentingan
1)
Ekonomi.
2)
Gengsi.
3)
Politik.
4)
Pangkat.
5)
Jabatan.
6)
Dan lainnya.
(Sumber
Prof Quraish Shihab)
0 comments:
Post a Comment