RAJA
ROMAWI PANGGIL ABU SUFYAN SOAL SURAT NABI
Oleh:
Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Ketika
surat Nabi Muhammad.
Tiba
di Syam Romawi.
Kafilah
pedagang Quraisy Mekah.
Berada
di Syam.
Abu
Sufyan.
Pemimpin
kafilah.
Cerita
bertemu Raja Heraklius.
Abu Sufyan dan rombongan.
Dipanggil
Raja Heraklius di Palestina.
Abu
Sufyan diundang rapat.
Dalam
pertemuan pejabat Romawi.
Raja
Heraklius pakai penerjemaah bahasa.
Raja
Heraklius bertanya,
“Siapakah
di antara kalian.
Saudara
dekat dengan orang yang mengaku Nabi?”
Abu
Sufyan menjawab,
“Saya,
Tuan Raja”.
Mendekatlah
kemari,” perintah Raja Heraklius.
Raja Heraklius bertanya,
“Bagaimana
garis keturunannya di tengah kalian?”
“Dia
orang terpandang di antara kami,” jawab Abu Sufyan.
Raja
Heraklius melanjutkan,
“Apakah pernah ada orang yang berkata seperti
itu sebelumnya?”
“Tidak
ada,” jawab Abu Sufyan.
Raja Heraklius bertanya,
“Apakah
bapak-bapaknya dahulu, ada yang menjadi raja?”
“Tidak
ada.”Jawab Abu Sufyan.
“Apakah para pengikutnya, orang yang terhormat
atau orang yang lemah?” lanjut Raja.
Abu
Sufyan menjawab,
“Para
pengikutnya, orang-orang lemah.”
Raja Heraklius bertanya,
”Apakah
jumlah pengikutnya, makin hari makin berkurang atau bertambah?”
“Pengikutnya semakin bertambah,” jawab Abu
Sufyan.
“Apakah
pengikutnya, ada yang keluar karena benci, setelah masuk agama itu?” tanya
Raja.
“Tidak
ada,” jawab Abu Sufyan.
“Apakah dia seorang pembohong?” tanya
Raja.
Abu
Sufyan menjawab, “Tidak”
Raja
bertanya,
“Apakah
dia pernah berkhianat?”
“Tidak
pernah,” jawab Abu Sufyan.
Raja
Heraklius bertanya lagi,
”Apakah
kalian pernah memeranginya.”
“Ya,”
jawab Abu Sufyan.
Raja bertanya, “Bagamana cara kalian
memeranginya?”
Abu
Sufyan menjawab,
“Peperangan
kami dengan dia bergantian. Terkadang dia menang, terkadang kami menang.”
Raja
melanjutkan,
“Apa
yang dia perintahkan pada kalian?”
Abu
Sufyan menjawab,
“Dia
berkata, sembahlah Allah semata. Jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya.
Dia
menyuruh kami salat, sedekah, menjaga keselamatan diri.
Dan menjalin
hubungan persaudaraan.“
Raja
Heraklius berkata,
“Jika
yang kamu katakan itu benar.
Maka
dia akan menguasai tempat kakiku berpijak saat ini.
Jauh
sebelumnya, aku sudah menduga dia akan muncul.
Tapi,
aku tidak menyangka dia berasal dari
kalian.
Seandainya,
aku bebas bertemu dengannya.
Aku
memilih bertemu dengannya.
Andaikan
aku berada di dekatnya.
Aku
akan membasuh dua kakinya.”
Raja Herkalius minta surat Nabi.
Raja
membacanya.
Setelah
itu.
Terdengar
suara gaduh.
Rombongan
Abu Sufyan.
Dibawa
keluar dari ruang pertemuan.
Abu Sufyan berkata,
“Sejak
saat itu, aku yakin Nabi Muhammad akan menang”.
Akhirnya.
Sekitar
3 tahun kemudian.
Abu
Sufyan memeluk Islam.
Alhamdulillah
Daftar
Pustaka
1.
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah. Mekah 2017.
0 comments:
Post a Comment