Wednesday, June 4, 2025

40851. BUDAK TAK DILARANG QURAN TAPI DORONG DIHAPUS

 


BUDAK TAK DILARANG AL-QURAN TAPI DORONG DIHAPUS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Arti kata "Budak" dalam Al-Qur’an.

 Istilah dalam bahasa Arab:

 

A.       ‘Abd (عبد) 

 

Arti:

1)        Hamba.

2)        Pelayan.  

 

3)        Budak pria.

4)        Hamba Allah.

 

B.       Amah (أمَة)

Artinya: Budak wanita.

 

C.       Raqabah (رَقَبَة).

Artinya: Leher  .

 

Kiasan untuk budak.

Konteks "pembebasan leher" (تحرير رقبة).

 

D.       Mamlūk (مملوك).

Artinya: Yang dimiliki 

 

Status budak milik seseorang.

 

E.       Ma malakat aymanukum (ما ملكت أيمانكم).

Artinya:

Apa yang dimiliki tangan kananmu.

 

Frasa umum Al-Qur’an.

Merujuk budak (terutama perempuan).

 

 Makna Umum “Budak” dalam Islam:

Budak.

Yaitu orang yang:

 

1)        Hilang kebebasan pribadi.

2)        Menjadi milik orang lain.

 

Akibat:

1)        Perang (tawanan jadi budak)

2)        Lahir dari orang tua budak

 

3)        Dijual atau dijadikan hamba.

Sebab kondisi sosial saat itu.

 

Islam membatasi budak.

Dengan cara:

 

1)        Membuka banyak jalan pembebasan (zakat, kaffarah, mukatabah)

 

2)        Menghapus sumber utama perbudakan (penyerangan, penjualan bebas manusia)

 

 

3)        Mengangkat status budak dengan hak manusia dan perlakuan baik.

 

Konteks budak dalam Islam.

 

1.         Dalam Islam.

Semua manusia hamba Allah.

Tak ada status rendah atau hina.

 

2.        Kata "‘abd" tak selalu negatif.

 

3.        Bahkan jadi kehormatan.

Seperti:

 

1)        ‘Abdullah (عبد الله) = Hamba Allah

 

2)        ‘Abdur-Rahman (عبد الرحمن) = Hamba Tuhan Yang Maha Pengasih

 

 

Kesimpulan:

 

Budak dalam Al-Qur’an.

Yaitu orang secara hukum.

 

Dimiliki oleh orang lain.

Sistem sosial zaman itu.

 

Tapi Islam mengarahkan untuk menghapus system perbudakan.

 

Penghapusan budak.

Bagian misi moral Islam.

 

Islam menjunjung tinggi martabat manusia.

Sistem perbudakan dikurangi.

Hingga akhirnya punah.

 

Dalam Al-Qur’an.

Tak ada perintah eksplisit.

Secara langsung “hapus perbudakan”.

 

Tapi Al-Qur’an memuat banyak ayat.

1.        Mendorong pembebasan budak.

 

2.        Menghapus budak.

 

1)        Tindakan kebaikan.

2)        Menebus dosa.

 

3)        Kewajiban social.

4)        Menghapus sistem budak bertahap.

 

Prinsip dalam Al-Qur’an.

Terkait perbudakan:

 

A.       Pembebasan budak sebagai amalan mulia dan penebus dosa:

 

Al-Quran surah Al-Balad (surah ke-90) ayat 13.


فَكُّ رَقَبَةٍ

Memerdekakan budak dari perbudakan.

 

Al-Quran surah Al-Mujādilah (surah ke-58) ayat 3.


وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ۚ ذَٰلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 

Orang yang menzihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri bercampur. Demikian yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Keterangan.

Pembebasan budak sebagai denda atas pelanggaran tertentu.

 

Al-Quran surah An-Nisā’ (surah ke-4) ayat 92.

 


وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ إِلَّا أَنْ يَصَّدَّقُوا ۚ فَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ ۖ وَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

 

Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang budak beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

 

Keterangan.

1)        Islam mendorong memperlakukan budak dengan baik.

2)        Membebaskan budak.

 

Al-Quran surah An-Nūr (surah ke-24) ayat 33.

 


وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَالَّذِينَ يَبْتَغُونَ الْكِتَابَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا ۖ وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ ۚ وَلَا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَمَنْ يُكْرِهْهُنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مِنْ بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَحِيمٌ

 

Dan orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak yang kamu miliki yang ingin perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu tahu ada kebaikan pada mereka, dan berikan kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan jangan kamu paksa budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedangkan mereka sendiri ingin kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan dunia. Dan barang siapa memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa.

 

Keterangan.

 

1)        Sistem "mukatabah".

 

2)        Kontrak tuan dan budak untuk membebaskan diri.

 

 

3)        Dengan cara menebus bertahap.

 

Kesimpulan:

 

1.        Tak ada ayat eksplisit “hapuskan perbudakan secara total”.

 

2.        Al-Qur’an pakai pendekatan bertahap.

 

3.        Strategi moral-spiritual.

 

4.        Untuk menghapus perbudakan.

 

Dengan cara:

 

1)        Menjadikan pembebasan budak sebagai amal utama.

 

2)        Pembebasan budak jadi hukuman sosial atau kaffārat.

 

3)        Mendorong sistem mukatabah (perjanjian pembebasan).

 

4)        Menekankan keadilan dan kasih sayang terhadap budak.

 

5)        Strategi ini pendekatan bertahap dalam perubahan social.

 

6)        Juga diterapkan pada isu lain.

 

7)        Seperti larangan khamr.

 

Kesimpulan.

 

1)        Penghapusan budak bagian misi moral Islam.

 

2)        Nabi Muhammad membebaskan budak .

 

3)        Nabi teladan yang baik untuk ditiru.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment