TEMA
GUNUNG BERBAGAI KONTES DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam
Al-Qur’an.
Tema
gunung disebutkan.
Dalam
berbagai ayat dan konteks.
Istilah untuk gunung.
Dalam
bahasa Arab.
Yaitu:
1)
Jabal (جَبَل)
Dalam bentuk tunggal.
2)
Jibāl (جِبَال)
Dalam bentuk jamak.
Gunung-gunung
disebut.
1)
Bagian ciptaan Allah.
2)
Punya fungsi simbolis.
3)
Makna spiritual.
A. Gunung
sebagai penjaga dan penstabil bumi.
Allah
menyebutkan gunung.
Punya fungsi
stabilisasi.
Agar
bumi tak guncang.
Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 15.
وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan Dia Allah menancapkan
gunung-gunung di bumi supaya bumi
tidak goncang bersamamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan
agar kamu mendapat petunjuk.
Al-Quran
surah An-Naba (surah ke-78) ayat 6-7.
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan?,
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
7. dan gunung-gunung sebagai
pasak?,
Keterangan.
1)
Ulama klasik memaknai ini sebagai bentuk
kokohnya bumi.
2)
Mufasir modern kaitkan fungsi tektonik.
3)
Gunung sebagai stabilisator kerak bumi.
B. Gunung
tunduk pada Allah.
Gunung
termasuk makhluk Allah.
Yang bertasbih.
Al-Quran
surah Saba (surah ke-34) ayat 10.
۞ وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ
وَالطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ
Dan sesungguhnya Kami
berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung,
bertasbih berulang-ulang bersama Daud", dan Kami melunakkan besi untuknya.
Al-Quran
surah Sad (surah ke-38) ayat 18.
إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ
Sesungguhnya Kami
menundukkan gunung-gunung untuk
bertasbih bersama dia (Daud) pada waktu
petang dan pagi.
Keterangan.
1)
Makna spiritual.
2)
Gunung simbol makhluk yang tunduk dan
patuh pada Allah.
3)
Tapi manusia sering lalai.
C. Gunung
dalam kisah Nabi Musa.
Al-Quran
surah Al-A‘raf (surah ke-7) ayat 143.
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي
أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ
فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ
لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ
سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang
untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang Kami tentukan dan Tuhan berfirman
(langsung) kepadanya, berkata Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri
Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman:
"Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihat ke bukit itu, maka
jika ia tetap di tempatnya (sebagai semula) niscaya kamu dapat
melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan
Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha
Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang pertama beriman".
Keterangan.
1)
Makna tauhid.
2)
Gunung tak sanggup menampung keagungan
Allah.
3)
Apakah mungkin manusia bisa melihat-Nya di
dunia?
D. Gunung jadi saksi pada hari kiamat.
Al-quran
surah Al-Waqiah (surah ke-56) ayat 5-6.
وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا
5. dan gunung-gunung dihancurluluhkan seluluh-luluhnya,
فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا
6. maka jadilah ia debu yang beterbangan,
Al-Quran
surah An-Naml (surah ke-27) ayat 88.
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ
صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا
تَفْعَلُونَ
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia
tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitu) Tindakan
Allah membuat kokoh tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
Keterangan.
1)
Makna eskatologis (hari akhir).
2)
Gunung tampak kuat.
Tapi akan lenyap sebab kekuasaan
Allah pada hari kiamat.
E. Gunung
dan amanah (tanggung jawab)
Gunung
dalam perumpamaan.
Beratnya
suatu amanah.
Al-Quran
suran Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 72.
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ
فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semua enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikul amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
amat zalim dan amat bodoh,
Keterangan.
1)
Gunung sebagai simbol kokoh.
2)
Tak berani memikul Amanah.
3)
Tapi manusia menerimanya.
4)
Betapa beratnya tanggung jawab itu.
Penutup
1)
Gunung di Al-Qur’an tak sekadar objek
fisik.
2)
Tapi punya dimensi kosmologis, spiritual,
dan simbolik.
3)
Gunung bukti keagungan ciptaan Allah.
4)
Makhluk yang tunduk.
5)
Tempat peristiwa wahyu.
6)
Simbol kekuatan dan keteguhan.
7)
Akhirnya
akan luluh sebab kekuasaan Allah di hari kiamat.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.jpeg)
0 comments:
Post a Comment