Saturday, November 29, 2025

54197. HUJAN SESUAI TAKARAN KENAPA JADI BENCANA

 



HUJAN SESUAI TAKARAN KENAPA JADI BENCANA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Hujan diturunkan Allah.

Sesuai takaran.

 

1)      Tapi berubah jadi bencana.

2)      Seperti banjir dan longsor.

 

A.       Al-Qur’an:

Hujan diturunkan “bi qadar” (dengan ukuran/takaran)

 

1)        Allah tegaskan.

2)        Hujan turun sesuai ukuran.

 

3)        Tak berlebihan.

4)        Tak kurang:

 

QS. Al-Hijr (15:22)


وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

 

22. Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air, dan sekali-kali bukan kamu yang menyimpannya.

 

QS. Al-Mukminun (23:18)


وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ

 

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.

 

Catatan

 

1)        “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran.

2)        Kami jadikan ia menetap di bumi...”

 

3)        Allah menciptakan sistem hujan teratur

4)        Siklus air, intensitas, musim, angin.

 

5)        Pada takaran normal.

6)        Hujan bukan bencana.

 

B.       Kenapa bisa menjadi bencana?

 

Penjelasan Al-Qur’an

 

1.        Kerusakan dibuat manusia

 

1)        Allah jelaskan.

2)        Kerusakan di darat dan laut.

 

3)        Karena ulah manusia.

4)        Bukan karena hujan.

 

QS. Ar-Rum (30:41)



ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

 

41. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut sebab perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

 

 

Catatan

Contoh konteks sekarang:

 

1)        hutan gundul

2)        drainase buruk

 

3)        saluran air tersumbat

4)        membangun tanpa analisis lingkungan

 

5)        sungai dipersempit atau dipenuhi sampah

 

Hujan normal.

Bisa jadi banjir.

Jika daya serap tanah hilang.

 

2.        Kaum terdahulu juga alami banjir sebagai peringatan

 

1)        Sebagian musibah hujan (banjir besar).

2)        Peringatan bagi kaum melampaui batas.

3)        Seperti kaum Nabi Nuh.

 

QS. Al-Qamar (54:11-12)



فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ

 

11. Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.

 

وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَىٰ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ

 

12. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemu air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.

 

Catatan

1)        Ini bukan hujan biasa.

2)        Tapi fenomena luar biasa.

3)        Sebagai hukuman khusus.

 

3.        Ujian dan teguran

 

1)        Al-Qur’an jelaskan.

2)         Allah menguji manusia.

3)         Dengan berbagai kesulitan.

 

QS. Al-Anbiya (21:35)

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

 

Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

 

Catatan.

 

1)        Kami akan mengujimu.

2)        Dengan keburukan dan kebaikan.

3)        Sebagai cobaan.

 

QS. Asy-Syura (42:30)


وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

 

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka sebab perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahanmu).

 

Catatan

 

1)        Apa saja musibah yang menimpa kalian.

2)        Karena ulah kalian sendiri.

 

3)        Hujan tidak salah.

4)        Sistem Allah benar.

 

5)        Tapi kelalaian manusia.

6)        Timbulkan akibat.

 

Kesimpulan Qurani

 

Hujan diturunkan dengan “takaran”.

Bukan bencana.


Yang membuat jadi bencana.

Yaitu:

1)        Kerusakan lingkungan akibat tindakan manusia

(Ar-Rum 30:41).

 

2)        Struktur bumi berubah akibat kelalaian manusia

(tata kota, drainase, deforestasi).

 

3)        Musibah jadi ujian atau peringatan

(Asy-Syura 42:30, Al-Anbiya 21:35).

 

4)        Pada masa tertentu, banjir besar bisa jadi hukuman khusus

(Nuh — Al-Qamar 54:11–12).

 

Jadi hujan tetap “sesuai takaran”.

1)        Tapi daya tampung bumi.

2)        Perilaku manusia.

 

3)        Tak lagi “sesuai takaran”.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI

 

 

 

 

Top of Form

 

Bottom of Form

 

0 comments:

Post a Comment