DIALOG ALLAH DAN NABI ISA DI AKHIRAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
QS Al-Mā’idah (5:116-118)
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ
اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا
يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ
عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ
أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
116. Dan (ingatlah)
ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan
kepada manusia: "Jadikan aku dan ibuku dua orang tuhan selain
Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan
maka tentu Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui
apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui hal yang gaib".
مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا
أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ وَكُنْتُ
عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ
الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنْتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
117. Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan aku
menjadi saksi pada mereka, selama aku
berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau- yang
mengawasi mereka. Dan Engkau Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ
عِبَادُكَ ۖ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
118. Jika Engkau
menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba Engkau, dan jika Engkau
mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
1️⃣ Ayat 116
Allah Menegur Nabi Isa
“Dan (ingatlah) ketika Allah
berfirman: Hai Isa putra Maryam! Apakah engkau mengatakan kepada manusia:
‘Jadikan aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?’
Isa menjawab: Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan
hakku…”
2️⃣ Ayat 117
Penjelasan Nabi Isa
“Aku tidak pernah mengatakan kepada
mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan: sembahlah Allah, Tuhanku dan
Tuhanmu…”
3️⃣ Ayat 118
Permohonan Nabi Isa kepada Allah
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka
mereka adalah hamba-hamba-Mu; jika Engkau mengampuni mereka, Engkau Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.”
Tafsir Ayat 116
Allah bertanya kepada Nabi Isa di akhirat
1)
Bukan pertanyaan sebab Allah tak tahu.
2)
Allah Maha Mengetahui.
3)
Pertanyaan ini bersifat taubikh
(teguran) .
4)
Kepada orang yang menjadikan Isa dan
Maryam sebagai tuhan.
5)
Allah tunjukkan pada seluruh makhluk.
6)
Isa tak pernah ajarkan Trinitas.
7)
Jawaban Nabi Isa: “Mahasuci Engkau…”
8)
Nabi Isa menyucikan Allah dari tuduhan.
9)
Bentuk tabarri (melepaskan diri).
10) Dari keyakinan penyembahan Isa.
11) Isa tegaskan dia hanya utusan Allah.
Tafsir Ibnu Kasir:
1)
Pertanyaan ini akan disaksikan seluruh
manusia.
2)
Pada hari kiamat.
3)
Bukti Isa tidak bersalah.
2. Tafsir Ayat 117
“Aku hanya mengatakan apa yang Engkau perintahkan…”
1)
Isa tegaskan misi dakwah Tauhid.
2)
“Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.”
3)
Tidak ada ajaran Trinitas.
4)
Tak ada penyaliban tebusan dosa.
5)
Tak ada ketuhanan Yesus.
“Ketika Engkau wafatkan aku…”
Tafsir Ibnu Abbas:
1)
Ketika Engkau mengangkatku ke langit .
2)
Bukan wafat biasa.
Tafsir Tabari, Ibnu Kasir:
1)
"Tawaffi" berarti mengambil.
2)
Yaitu diangkat hidup-hidup.
Tafsir Qurtubi:
1)
Isa tidak pernah awasi umatnya.
2)
Setelah diangkat.
3)
Kesesatan terjadi setelahnya.
4)
Bukan tanggung jawabnya.
3. Tafsir Ayat 118
“Jika Engkau menyiksa mereka…”
1)
Nabi Isa menyerahkan keputusan kepada
Allah.
2)
Tak membela orang yang menyembahnya.
3)
Tak memutuskan mereka dalam neraka.
4)
Menyerahkan kepada Allah.
“Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”
1)
Keputusan Allah selalu adil.
Tafsir Ibnu Kasir:
1)
Bukti rendahnya Isa di depan Allah.
2)
Kemuliaan adab seorang nabi.
PELAJARAN AQIDAH DIALOG INI
1️⃣ Isa bukan Tuhan dan tidak pernah mengaku Tuhan
Ayat ini membatalkan seluruh dasar
Trinitas dan ketuhanan Isa.
2️⃣ Kesalahpahaman umat bukan tanggung jawab nabi
Umat ubah ajaran nabi setelah beliau.
Bukan tanggung jawab nabi itu.
3️⃣ Dakwah para nabi selalu sama: Tauhid
1)
Semua nabi menyeru:
2)
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.
4️⃣ Allah tegakkan hujjah (bukti) pada hari kiamat
Dialog ini bukti terbuka kepada
seluruh manusia.
5️⃣ Adab dan kerendahan Nabi Isa
Menisbatkan segala urusan pada Allah.
Menjaga adab dalam bicara pada Allah.
RINGKASAN SINGKAT
1)
Di hari kiamat.
2)
Allah bertanya kepada Isa.
3)
Apakah dia mengaku sebagai Tuhan.
4)
Isa menjawab bahwa dia hanya menyeru
umatnya.
5)
Agar menyembah Allah.
6)
Isa tegaskan dia hanya nabi.
7)
Tak tanggung jawab atas ajaran sesat
8)
Setelah beliau.
9)
Isa serahkan urusan umat kepada Allah.
Dialog ini jadi bukti.
1)
Islam memandang Isa sebagai nabi mulia.
2)
Bukan Tuhan.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI

0 comments:
Post a Comment