ANEKA
MUNADA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang macam-macam munada dalam bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1. Munada,
لْمُنَادَى
adalah isim (kata benda) yang disebutkan setelah huruf nida’ (huruf yang
digunakan untuk memanggil).
2. Munaadaa, لْمُنَادَى adalah isim (kata benda) yang muncul di
belakang “huruf nida”.
3. Munada
adalah isim (kata benda) yang terletak di belakang huruf nida.
4. Munada
pada umumnya selalu berbentuk Manshub (nashob/fathah).
5. Huruf
nida adalah huruf yang digunakan untuk memanggil.
6. Macam-macam
huruf nida (untuk memanggil) dibagi dalam 4 model.
a. Huruf
“a” أَ (Untuk memanggil dalam jarak
dekat).
b. Huruf
“hay-ya” هَيَّا, (Untuk memanggil dalam
jarak jauh).
c. Huruf
“ai” أَيْ (Untuk memanggil dalam jarak jauh).
d. Huruf
“ ya” يَا (Untuk memanggil dalam jarak
dekat/jauh).
7. Macam-macam
munada, أَنْوَاعُ
الْمُنَادَى dibagi
dalam dua kelompok.
a. Munada
“manshub”.
b. Munada
“mabni dengan tanda rofak” (mabni ala alamat rofak).

8. Munada
“manshub” adalah munada yang selalu berbentuk manshub (nashob/fathah).
9. Munada
“mabni dengan tanda rofak” (mabni ‘ala alamat rofak) adalah munada yang dimabnikan
(selalu tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya).
10. Munada
“manshub” (selalu berbentuk manshub/nashob/fathah) dibagi dalam 3 model.
a. “Mudhof”
مُضَافٌ (kata yang akan disandarkan).
b. “Mirip
dengan mudhof” شَبِيْهٌ
بِالْمُضَافِ (sya-bih bil-mu-dhof)
c. “Nakirah
yang belum pasti orangnya”, نَكِرَةٌ
غَيْرُ مَقْصُوْدَةٍ (na-ki-rah
ghoi-ru maq-suu-da).
11. Munada
“mabni dengan tanda rofak” (selalu tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya)
dibagi dalam 2 model.
a. Nama
orang tunggal/mufrad, عَلَمٌ
مُفْرَدٌ (Nama orang hanya
satu kata).
b. Nakirah
yang sudah jelas orangnya, نَكِرَةٌ
مَقْصُوْدَةٌ (na-ki-rah maq-shu-dah).
12. Contoh
penggunaan munada “manshub” (selalu berbentuk manshub/nashob/fathah) model
mudhof dalam sebuah kalimat.
a. يَا عَبْدَ
اللهِ (yaa ab-DA-lla-hi) = (Wahai
Abdullah)
1) Asalnya
adalah “ab-DU-lla-hi” (Abdullah), berbentuk marfuk (rofak/dammah).
2) Setelah
dimasuki “huruf nida” (untuk memanggil) menjadi “yaa ab-DA-lla-hi”, يَا عَبْدَ
اللهِ (Wahai Abdullah).
3) Munadanya
adalah “Ab-DA-lla-hi”, عَبْدَ اللهِ (Abdullah),
karena terletak di belakang “huruf nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk
manshub (nashob/fathah).
4) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat dan jarak
jauh).
b. يَا رَسُوْلَ
اللهِ (yaa ra-su-LA-lla-hi)
= (Wahai Rasulullah)
1) Asalnya
adalah “ra-su-LU-lla-hi” (Rasulullah), berbentuk marfuk (rofak/dammah).
2) Setelah
dimasuki “huruf nida” (untuk memanggil) menjadi “yaa ra-su-LA-lla-hi”, رَسُوْلَ اللهِ يَا (Wahai Rasulullah).
3) Munadanya
adalah “ra-su-LA-lla-hi”, رَسُوْلَ اللهِ (Rasulullah), karena terletak di belakang
“huruf nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk manshub (nashob/fathah).
4) Huruf
“ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
c. يَا أَبَا
بَكْرٍ (yaa a-BAA-bak-rin) =
(Wahai Abu Bakar)
1) Asalnya
adalah “a-BUU-bak-rin” (Abu Bakar), berbentuk marfuk (rofak/dammah).
2) Setelah
dimasuki “huruf nida” (untuk memanggil) menjadi “yaa a-BAA-bak-rin) يَا أَبَا بَكْرٍ (Wahai Abu Bakar).
3) Munadanya
adalah “a-baa-bak-rin”, أَبَا بَكْرٍ (Abu
Bakar), karena terletak di belakang
“huruf nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk manshub (nashob/fathah).
4) Huruf
“ ya” يَا (untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
13. Contoh
penggunaan munada “manshub” (selalu berbentuk manshub/nashob/fatahah) model “mirip
dengan mudhof” dalam sebuah kalimat.
a. يَا طَالِعًا
جَبَلاً (yaa thaa-li-‘an ja-ba-lan)
= (Wahai pendaki gunung).
1) Kata
“thaa-li-‘an” طَالِعًا (pendaki) adalah “mirip dengan mudhof” tetapi
bukan mudhof, karena belum jelas “pendaki” apa?
2) Munadanya
adalah “thaa-li-‘an”, طَالِعًا
(pendaki), karena terletak di belakang “huruf
nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk manshub (nashob/fathah).
3) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
b. يَا سَاعِيًا
فِي الْخَيْرِ (yaa saa-i-yan fii al-khoi-ri)
= (Wahai orang yang berusaha berbuat baik).
1) Kata
“saa-‘i-yan” سَاعِيًا
(orang
berusaha) adalah “mirip dengan mudhof” tetapi bukan mudhof, karena belum jelas “berusaha”
apa?
2) Munadanya
adalah “saa-‘i-yan”, سَاعِيًا (orang
berusaha), karena terletak di belakang “huruf nida” (huruf untuk memanggil) dan
berbentuk manshub (nashob/fathah).
3) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
c. يَا حَامِلاً
حَقِيْبَةً (yaa
haa-mi-lan ha-qii-ba-tan) = (Wahai orang yang membawa tas).
1) Kata
“haa-mi-lan” حَامِلاً (membawa) adalah “mirip dengan mudhof” tetapi
bukan mudhof, karena belum jelas “membawa” apa?
2) Munadanya
adalah “haa-mi-lan”, حَامِلاً (membawa),
karena terletak di belakang “huruf nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk
manshub (nashob/fathah).
3) Huruf
“ ya” يَا (untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
14. Contoh
penggunaan munada “manshub” (selalu berbentuk manshub/nashob/fathah) model “nakirah
yang belum jelas orangnya” dalam sebuah kalimat.
a. يَا رَجُلاً
(yaa ra-ju-lan) = (Wahai
lelaki).
1) Kata
“ra-ju-lan” رَجُلاً (pria) adalah “isim nakirah yang belum jelas
orangnya”, karena belum jelas seorang pria yang mana?
2) Munadanya
adalah “ra-ju-lan”, رَجُلاً (pria), karena terletak di belakang “huruf
nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk manshub (nashob/fathah).
3) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
b. يَا مُسْلِمًا
(yaa mus-li-man) = (Wahai
Muslim).
1) Kata
“mus-li-man” مُسْلِمًا (muslim) adalah “isim nakirah yang belum
jelas orangnya”, karena belum jelas seorang “muslim” yang mana?
2) Munadanya
adalah “mus-li-man”, مُسْلِمًا (muslim),
karena terletak di belakang “huruf nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk
manshub (nashob/fathah).
3) Huruf
“ ya” يَا (untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
c. يَا طَالِبًا
(yaa thaa-li-ban) = (Wahai pelajar).
1) Kata
“thaa-li-ban” طَالِبًا (pelajar) adalah “isim nakirah yang belum
jelas orangnya”, karena belum jelas seorang “pelajar” yang mana?
2) Munadanya
adalah “thaa-li-ban”, طَالِبًا (pelajar), karena terletak di belakang “huruf
nida” (huruf untuk memanggil) dan berbentuk manshub (nashob/fathah).
3) Huruf
“ ya” يَا (untuk memanggil dalam dekat/jauh).
15. Contoh
penggunaan munada “mabni dengan tanda rofak” dengan nama orang tunggal (nama
orang satu kata).
a. يَا مُحَمَّدُ (yaa mu-ham-ma-DU) = (Wahai
Muhammad).
1) Kata
“mu-ham-ma-DU” مُحَمَّدُ (Muhammad) adalah nama orang dengan satu kata),
sehingga dimabnikan (tetap).
2) Munadanya
adalah “mu-ham-ma-DU”, مُحَمَّدُ (Muhammad),
karena terletak di belakang huruf nida (untuk memanggil).
3) Huruf
“ ya” يَا (untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
b. يَا عَلِيُّ (yaa a-liy-YU) = (Wahai
Ali).
1) Kata
“a-liy-YU” عَلِيُّ (Ali)
adalah nama orang dengan satu kata, sehingga dimabnikan (tetap).
2) Munadanya
adalah “a-liy-YU”, عَلِيُّ (Ali),
karena terletak di belakang huruf nida (untuk memanggil).
3) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
16. Contoh
penggunaan munada “mabni dengan tanda rofak” dengan “nakirah yang sudah jelas
orangnya”.
a. يَا رَجُلُ (yaa rajulu) = (Wahai pria).
1) Kata
“ra-ju-lu” رَجُلُ (pria), adalah “nakirah yang
sudah jelas orangnya”, sehingga
dimabnikan (tetap).
2) Munadanya
adalah “ra-ju-lu”, رَجُلُ (pria), karena terletak di belakang huruf
nida (untuk memanggil).
3) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
b. يَا مُسْلِمُ (yaa mus-li-mu) = (Wahai
muslim).
1) Kata
“mus-li-mu” مُسْلِمُ (muslim) adalah “nakirah yang sudah
jelas orangnya”, sehingga dimabnikan
(tetap).
2) Munadanya
adalah “mus-li-mu”, مُسْلِمُ (muslim),
karena terletak di belakang huruf nida (untuk memanggil).
3) Huruf
“ ya” يَا
(untuk memanggil dalam jarak dekat/jauh).
Daftar
Pustaka.
1. Tim
Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49,
Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2. E-mail:
onlinebadar@yahoo.com
0 comments:
Post a Comment