PENYEBAB
KEMISKINAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A. Penyebab
kemiskinan adalah pengelolaan sumber daya yang tidak adil dan tidak mampu cari alternatif.
1. Allah
menjamin rezeki bagi setiap makhluk yang bergerak.
2. Al-Quran
adalah kitab petunjuk dan pedoman bersifat global.
3. Al-Quran
tidak memerinci (menguraikan sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya) masalah
kemasyarakatan, dan masalah yang berkaitan dengan ibadah “mahdhah” (murni).
4. Yang
memerincinya adalah hadis Nabi, seperti misalnya ibadah salat dan haji.
5. Perincian
petunjuk kehidupan masyarakat dalam
hadis Nabi, lebih banyak berkaitan kondisi masyarakat pada zaman Nabi
Muhammad.
6. Masyarakat
sesudahnya perlu menyesuaian dengan kondisi dan situasi masing-masing dengan pedoman
ajaran Islam.
7. Kemiskinan
dan cara mengatasinya adalah masalah kemasyarakatan.
8. Faktor
penyebab dan tolok ukur kadarnya kemiskinan bisa berbeda akibat lokasi dan
situasi.
9. Al-Quran
tidak menetapkan kadarnya dan tidak memberi petunjuk operasional terperinci
untuk mengentas kemiskinan.
10. Dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), kata
"miskin" diartikan sebagai “tidak berharta benda”, dan “serba
kekurangan (berpenghasilan rendah)”.
11. Fakir
diartikan sebagai “orang yang sangat berkekurangan dan sangat miskin”.
12. Dalam
bahasa Arab, kata “miskin” terambil dari kata “sakana” yang artinya “diam” atau “tenang”.
13. Kata
“fakir” terambil dari kata “faqr” yang pada mulanya berarti “tulang punggung”.
14. Faqir
adalah “orang yang patah tulang punggungnya”.
15. Artinya
beban yang dipikulnya sangat berat, sehingga bisa “mematahkan” tulang
punggungnya.
16. Al-Quran
tidak memberi definisi “miskin” dan “fakir”.
17. Para
ahli berbeda pendapat tolok ukur miskin dan fakir.
18. Sebagian
ulama berpendapat “fakir” adalah orang
yang berpenghasilan kurang dari separuh kebutuhan pokoknya.
19. Miskin
adalah orang yang berpenghasilan di atas “fakir”, tetapi tidak cukup menutupi kebutuhan
pokoknya.
20. Tetapi
ada yang mendefinisikan sebaliknya.
21. Keadaan
si “fakir” relatif lebih baik daripada si “miskin”.
22. Al-Quran
dan hadis Nabi tidak menetapkan angka pasti sebagai ukuran miskin.
23. Tetapi
jelas, Al-Quran menyatakan orang fakir dan miskin harus dibantu.
24. Menurut
pandangan Islam, tidak dibenarkan dalam masyarakat Islam (termasuk warga
non-Muslim), ada orang kelaparan, tidak berpakaian, menggelandang (tidak bertempat
tinggal), dan membujang.
25. Biaya
pengobatan dan pendidikan adalah
kebutuhan primer harus ditanggung penuh masyarakat, pemerintah, dan
negara.
26. Akar
kata "miskin" artinya “diam” dan “tidak bergerak” menimbulkan kesan faktor
utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam diri, enggan, tidak mau bergerak dan berusaha.
27. Keengganan
berusaha adalah penganiayaan terhadap dirinya sendiri.
28. Ketidakmampuan
berusaha bisa karena penganiyaan manusia lain, yang istilahnya “kemiskinan
struktural”.
29. Jaminan
rezeki dari Allah, ditujukan kepada makhluk yang disebut “dabbah” arti
harfiahnya “yang bergerak”.
30. Al-Quran
surah Hud (surah ke-11) ayat 6.
۞ وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا
وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan
tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi
rezekinya, dan Dia tahu tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya.
Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul mahfuz).
31. Ayat
Al-Quran ini memberi jaminan siapa pun yang aktif bergerak mencari rezeki, pasti akan diberi rezeki oleh Allah.
32. Al-Quran
surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 34.
وَآتَاكُمْ
مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberi kepadamu
(keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah bisa kamu menghinggakannya. Sesungguhnya
manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
33. Pernyataan
Al-Quran di atas dikemukakan setelah menyebut berbagai karunia Allah,
seperti nikmat berupa langit, bumi,
hujan, laut, bulan, matahari, dan lainnya.
34. Sumber
daya alam yang disiapkan Allah untuk umat manusia jumlah dan kapasitasnya tidak
terbatas.
35. Seandainya
sesuatu telah habis, pasti ada alternatif lain yang disediakan Allah selama manusia
berusaha.
36. Tidak
ada alasan berkata sumber daya alam terbatas.
37. Tetapi
sikap dan perilaku manusia terhadap dirinya sendiri, pihak lain, dan alam
semesta membuat sebagian manusia tidak mendapat sumber daya alam.
38.
Penyebab kemiskinan.
1) Akibat
tidak seimbang dalam perolehan dan
penggunaan sumber daya alam, yang diistilahkan Al-Quran dengan
“perbuatan aniaya”.
2) Karena
manusia tidak mampu dalam menggali sumber daya alam untuk mencari alternatif
pengganti.
39. Perbuatan
kedua hal di atas disebut manusia bersikap “kufur” artinya “tidak mensyukuri
nikmat dari Allah”.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment