Tuesday, December 15, 2020

8078. WAJAR BERINFAK SEBAB SEMUA BAHAN CIPTAAN ALLAH



WAJAR BERINFAK SEBAB SEMUA BAHAN CIPTAAN ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

Al-Quran menekankan secara tegas bahwa faktor utama kecemburuan sosial dalam masyarakat adalah jurang pemisah yang dalam antara orang kaya dengan orang miskin.

 

 

 

Perintah mengulurkan tangan untuk membantu kepada orang-orang yang membutuhkan adalah salahsatu petunjuk yang diulang-ulang dalam Al-Quran.

 

 

Ajaran Islam juga mengecam para rentenir dan pelaku segala bentuk transaksi dan pengembangan harta yang mengandung unsur eksploitasi dan penindasan.

 

 

Islam mengajarkan segala sesuatu di seluruh alam semesta ini, termasuk harta kekayaan kita, semuanya milik Allah.

 

 

Manusia yang beruntung mendapat harta kekayaan dunia, pada hakikatnya hanya menerima titipan sebentar yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

 

 

Semua bahan mentah yang akan digunakan untuk produksi dalam segala bentuknya di alam semesta ini adalah milik Allah.

 

 

Manusia ketika berproduksi hanya sekadar mengadakan perubahan, penyesuaian, atau perakitan memakai berbagai bahan-bahan ciptaan Allah.

 

 

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian dan harus hidup berdampingan dengan orang lain.

 

 

Banyak pengetahuan yang diperoleh seseorang berasal dari orang lain.

 

Betapa pun pintarnya seseorang, tetapi hasil yang dicapainya adalah karena adanya bantuan pihak lain (langsung dan tidak langsung).

 

 

Seorang petani berhasil dengan hasil pertaniannya, karena adanya irigasi, makanan, pakaian, dan stabilitas keamanan.

 

 

Yang semuanya adalah hasil pekerjaan bersama dalam masyarakat.

 

 

Sangat wajar Allah menetapkan agar sebagian dari hasil yang diperoleh seseorang diperuntukkan bagi orang lain.

 

 

Yang dapat mengurangi terjadinya kecemburuan dalam masyarakat.

 

 

Bibit sikap kedengkian dan permusuhan dapat muncul dalam masyarakat  jika orang  kaya tidak mau membantu orang miskin yang kekurangan.

 

 

Apalagi kalau dibarengi dengan pameran kekayaan dan munculnya ketidakadilan di hadapan masyarakat miskin.

 

 

Al-Quran surah Muhammad (surah ke-47) ayat  36-37 menjelaskan bahwa Allah tidak minta harta kekayaan manusia seluruhnya.

 

إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ

إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ

 

 

 

Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu.

 

 

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, karena manusia yang tubuhnya masih berpijak di bumi tidak akan relamenyerahkan seluruh hartanya kekayaannya kepada orang lain.

 

 

 

Al-Quran memerintahkan setiap manusia untuk mengeluarkan sebagian harta kekayaan yang dicintainya untuk membantu orang yang membutuhkan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online

 

 

 


0 comments:

Post a Comment