Friday, May 14, 2021

9596. APAKAH KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN ITU

 


APAKAH KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN ITU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Kata “bersih” (menurut KBBI V) artinya “suci”, “bebas dari kotoran”, “tidak tercemar”, “tidak terkena kotoran”, dan “tidak ternoda”.

2.    

 

Kata “sehat” maknanya adalah “waras” atau “baik seluruh badan dan bagiannya”.

 

 

Al-Quran surah Al-Muddasir (surah ke-74) ayat 1-4.

 

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُدَّثِّرُ
قُمْ فَأَنذِرْ
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
      

 

 

Hai orang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkan dan pakaianmu bersihkan.

 

 

 Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 222.

 

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakan:”Haid itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 6.

 

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


 

Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

 

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 43.

 

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا


 

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapu mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

 

 

Islam menetapkan tujuan pokok  kehadirannya  untuk  menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta, dan keturunan.

 

 

Yang banyak berkaitan dengan kesehatan.

 

 

 

Ajaran Islam kaya dengan tuntunan kebersihan dan kesehatan.

 

 

Ada istilah agama yang dipakai menunjuk pentingnya kesehatan  dalam pandangan Islam.

 

 

Yaitu “sehat” dan “afiat”. 

 

 

Kata “sehat” (menurut KBBI V) adalah “bebas dari sakit”, dan “baik seluruh badan serta bagiannya”.

 

 

Kata “afiat” bisa diartikan “sehat”.

 

 

Kata majemuk “sehat walafiat”.

 

 

Artinya “sehat dan kuat”, serta “benar-benar sehat”.

 

 

Istilah  “sehat”  dan  “afiat” masing-masing bisa dipakai untuk makna berbeda.

 

 

Meskipun terkadang hanya disebut  salah satunya.

Masing-masing kata “sehat” dan “afiat” bisa mewakili makna yang dikandung  kata  yang tak disebutkan. 

 

 

Dalam ungkapan “sehat walafiat” bisa diartikan kata “sehat” berbeda dengan “afiat”.

 

 

Kata “wa” (dan) adalah kata  penghubung.

 

 

 

Sekaligus menunjuk  adanya  perbedaan  yag  disebut  pertama, yaitu sehat.

 

 

Dan yang disebut kedua, yaitu afiat.

 

 

 

Dalam  hadis Nabi ditemukan banyak doa mohon “afiat” di samping “sehat”.

 

 

Dalam   kamus   bahasa  Arab.

 

 

Kata  “afiat”  artinya  perlindungan Allah untuk hamba-Nya dari segala  macam  bencana dan tipu daya.

 

 

Perlindungan akan sempurna  jika manusia mematuhi petunjuk Allah.

 

 

Kata “afiat” dapat diartikan berfungsinya  tubuh  manusia  sesuai   tujuan penciptaannya.

 

 

 Jika sehat  diartikan  keadaan  baik  bagi  anggota badan.

 

 

Maka dapat dikatakan  mata  sehat  adalah  mata  dapat  melihat tanpa kacamata.

 

 

Mata  yang  afiat  adalah mata dapat  melihat  objek bermanfaat dan mengalihkan pandangan dari objek terlarang.

 

 

ltu fungsi penciptaan mata.

 

 

Salah satu sifat manusia  yang  dicintai  Allah adalah menjaga kebersihan.

 

 

 

Dalam Al-Quran, kebersihan digandeng dengan tobat.

 

Allah senang kepada orang bertobat dan orang membersihkan diri. 

 

 

 

 Tobat  hasilnya  kesehatan mental.

 

 

Kebersihan lahiriah hasilnya kesehatan fisik.  

 

 

Wahyu  ke-2  (atau  ke-3)  adalah perintah membersihkan pakaian.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Mudassir (surah ke-74) ayat 4.

 

 

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ


Dan pakaianmu bersihkan.

 

Ada  hadis  populer  tentang  kebersihan.

 

 

اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ

     

 

Kebersihan adalah bagian dari iman.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment