TOIRON ABABIL BISA
DIARTIKAN HUJAN METEOR PANAS DARI LANGIT
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, MM
Al-Quran surah Al-Fil
(surah ke-105) ayat 1-5.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
Apakah
kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
Bukankah
Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Dan
Dia mengirim kapada mereka burung yang berbondong-bondong.
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
Yang
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang
terbakar.
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Lalu
Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan
(ulat).
PASUKAN BERGAJAH
Abrahah adalah Gubernur Najashi di Yaman.
Sebagai wakil Raja Najashi di Habasyah.
Sekarang Etiopia, di Afrika.
Gubernur Abrahah membangun gereja raksasa.
Gubernur
Abrahah mengirim surat kepada Raja Najashi di Afrika.
Dia menceritakan ambisi besarnya.
Agar semua bangsa Arab mengunjungi gerejanya.
Untuk melaksanakan “ibadah haji”.
Seperti yang dilakukan terhadap Kakbah di
Mekah.
Seluruh bangsa Arab tahu pembangunan gereja
terbesar di Yaman.
Seorang badui suku Bani Fukaim mendatangi
gereja raksasa itu.
Dia melaburi gereja dengan kotoran manusia.
Gubernur Abrahah sangat murka.
Abrahah menyiapkan ah 60.000 tentara berkuda
bersenjata lengkap.
Dan beberapa ekor gajah.
Gubernur Abrahah menunggang gajah putih besar.
Yang disebut “Mahmud”.
Diiringi 13 gajah lainnya.
Pasukannya berangkat dari Yaman ke Mekah untuk
menghancurkan Kakbah.
Seluruh bangsa Arab ketakutan melihat besarnya
jumlah pasukan Abrahah.
Pasukan Abrahah berhenti.
Dan mendirikan tenda di luar Mekah.
Abrahah mengirim beberapa pasukan berkuda.
Untuk merampas harta kekayaan penduduk Mekah.
Termasuk 200 ekor unta milik kepala suku
Quraisy.
Yaitu Abdul Muththalib.
Abrahah mengirim utusan menemui Abdul Muththalib.
Untuk mengabarkan bahwa pasukan Abrahah tidak
ingin berperang.
Mereka hanya ingin menghancurkan Kakbah.
Abdul Muththalib kepala suku Quraisy.
Orang yang tampan dan berwibawa.
Segera menuju tenda pasukan Abrahah.
Saat pemimpin Mekah datang.
Gubernur Abrahah turun dari tahtanya.
Dan ikut duduk di permadani mendekati
Abdul Muththalib.
Raja Abrahah berdialog dengan Abdul Muththalib
lewat penerjemah.
Abdul Muththalib berkata,
“Kami hanya ingin harta kekayaan yang dirampas
dikembalikan.
Termasuk 200 ekor unta milik saya,”
Gubernur Abrahah kecewa,
“Pertama aku melihatmu, aku kagum kepadamu.
Tetapi sekarang memudar.
Ternyata kamu hanya ingin 200 ekor unta
dikembalikan.”
Abrahah melanjutkan,
“Apakah kamu membiarkan Kakbah.
Yaitu simbol agamamu saya hancurkan?”
Abdul Muththalib menjawab,
“Saya adalah pemilik unta.
Sedangkan Kakbah ada pemiliknya sendiri yang
akan melindunginya.”
Abrahah berkata,
“Tidak mungkin ada yang bisa berlindung dari
serangan pasukanku.”
Abdul Muththalib balik ke Mekah.
Semua harta kekayaan yang dirampas dikembalikan
kepada pemiliknya.
Termasuk 200 ekor unta.
Semua penduduk keluar rumah.
Dan bersembunyi di atas gunung.
Sehingga daerah Kakbah.
Dan sekitarnya kosong melompong.
Pasukan Abrahah bersiap menghancurkan Kakbah.
Tetapi gajah putih besar.
Yang ditunggangi Abrahah tidak mau berdiri.
Gajah “Mahmud” tetap “menderum”.
Yaitu gajah berlutut dengan kedua kaki depan.
Atau keempat kakinya.
Kepala gajah besar dipukul dengan besi.
Tetapi gajah tetap menderum dan tidak mau
berdiri.
Perut gajah dipukul dengan “mahjan”.
Yaitu berupa tongkat bengkok untuk
menekan perut gajah.
Tapi gajah tidak bergeming.
Ketika gajah diarahkan menghadap ke Selatan.
Ke arah Yaman.
Gajah cepat berdiri dan berlari.
Tapi saat kepala gajah diarahkan ke Mekah.
Gajah menderum lagi.
Hal ini terjadi berulang-ulang.
Mendadak di langit Mekah muncul ribuan burung
“Ababil”.
Yaitu semacam burung “walet” dan “jalak” membawa
ribuan kerikil panas.
Tiap burung membawa 3 butir kerikil sebesar
kacang.
Yang 2 butir dijepit kakinya.
Dan 1 butir digigit moncongnya.
Kerikil panas itu dilontarkan ke arah pasukan
Abrahah.
Pasukan yang tertimpa kerikil langsung tewas.
Pasukan Abrahah kocar-kacir.
Dan berhamburan.
Mereka berlarian balik ke Yaman.
Gubernur Abrahah terkena kerikil panas.
Dibawa pulang ke Yaman.
Tiap Abrahah bergerak, jari-jarinya berjatuhan.
Abrahah mati dengan tubuh terbelah.
Demikian kisah pasukan gajah Abrahah yang
gagal menghancurkan Kakbah.
TOIRIN ABABIL BISA DIARTIKAN HUJAN BATU METEOR
PANAS DARI LANGIT
Muncul pertanyaan,
“Mengapa burung Ababil membawa kerikil panas tak ikut terbakar?”
Ada 4 kata kunci dalam surah Al-Fil, yaitu:
1. Tentara bergajah.
2. Toiron ababil.
3.
Batu
(berasal) dari tanah yang terbakar.
4.
Seperti
daun-daun yang dimakan (ulat).
Kata “toir” artinya “yang terbang atau melayang”.
Toiron bisa diartikan “sesuatu yang
terbang atau melayang.”
Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 82.
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu
yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu
dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.
Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 73-74.
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ
Maka
mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, saat matahari akan terbit.
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
Maka
Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami
hujani mereka dengan batu dari tanah keras yang terbakar.
Al-Quran surah Al-Mursalat
(surah ke-77) ayat 1-2.
وَالْمُرْسَلَاتِ
عُرْفًا
Demi malaikat-malaikat
yang diutus untuk membawa kebaikan.
فَالْعَاصِفَاتِ
عَصْفًا
Dan
(malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya.
KESIMPULAN
Kata “Sijjil”
artinya bebatuan yang terbakar membara.
Kata “sijjil” bisa diartikan hujan meteor berupa bebatuan yang terbakar membara.
Toiron ababil bisa diartikan:
Allah menghujani pasukan bergajah dengan hujan
meteor dari langit .
Berupa kerikil bebatuan yang terbakar membara.
Daftar Pustaka.
1. Agus Mustofa.
2. Sirah Nabawi.


0 comments:
Post a Comment