Sunday, January 16, 2022

12406. KETURUNAN NABI IBRAHIM DI MEKAH UMMI DI PALESTINA PUNYA TAURAT INJIL

 




KETURUNAN NABI IBRAHIM DI MEKAH UMMI DI PALESTINA PUNYA TAURAT INJIL

Oleh Drs. HM Yusron Hadi, MM

 

 

Nabi Muhammad adalah ummi.

Tapi ummi tidak selamanya buta huruf.

 

Buta hurufnya Rasulullah.

Hanya skenario Allah.

 

Agar kitab suci Al-Quran.

Tidak dituduh buatan Nabi Muhammad.

 

Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 48.

 

وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ

 

Dan kamu (Muhammad) tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragu orang yang mengingkari(mu).

 

Jika Nabi bisa baca tulis.

Maka para penentangnya.

 

Gampang menuduhnya mengarang Al-Quran.

 

Tetapi, skenario Allah sungguh sempurna.

 

Dengan mudah terpatahkan Rasulullah yang ummi.

 

Tapi, mereka tetap gigih mencari alasan.

 

Bahwa Al-Qur’an bikinan Nabi Muhammad.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 103.

 

وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ ۗ لِسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَٰذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُبِينٌ

 

Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al-Quran diajarkan oleh manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, padahal Al-Quran memakai dalam bahasa Arab yang terang.

 

 

Rasulullah yang ummi.

Juga diragukan oleh sebagian orang.

 

Apakah benar.

Rasulullah tidak bisa baca tulis sampai usia 40 tahun?

 

 

Apakah mungkin bangsawan Mekah.

Tidak bisa baca tulis?

 

Al-Quran menjawabnya.

 

Dengan mengatakan.

Bahwa yang ummi.

 

Bukan hanya Nabi Muhammad.

Tapi kaumnya.

Juga ummi.

 

Al-Quran surah Al-Jumuah (surah ke-62) ayat 2.

 

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

 

Dia mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan nyata.

 

 

Pada zaman itu.

Penduduk Mekah adalah penduduk yang ummi.

 

Termasuk Nabi Muhammad.

 

Artinya tidak punya budaya literasi.

 

Karena Nabi Ibrahim.

Tidak mewariskan kitab.

 

Lewat Nabi Ismail.

 

Untuk keturunannya.

Yang berada di Mekah.

 

Berbeda dengan Bani Israil.

Yaitu  keturunan Ibrahim lainnya.

Yang tinggal di Palestina.

 

Mereka punya kitab.

Yaitu Taurat dan Injil.

 

Zaman itu.

Kawasan Mekah sangat terpencil.

 

Jauh di tengah gurun pasir Arab.

 

Dan penduduk Mekah.

Justru  bangga.

 

Dengan budaya ingatan dan lisannya.

 

Semua kemampuan literal Rasulullah atas tanggungan Allah.

 

Al-Quran surah Al-Jumuah (surah ke-62) ayat 2.

 

Ayat di atas bisa dipahami.

 

Bahwa Nabi Muhammad yang ummi.

Kemudian justru mengajarkan budaya baca tulis.

 

Kepada umatnya.

 

Saat di Madinah.

 

Rasulullah melakukan banyak perjanjian tertulis.

Dalam bidang politik.

 

Termasuk surat menyurat kepada para pemimpin.

 

Allah memilih Nabi buta huruf.

Untuk menjadi contoh teladan.

 

Bagi peradaban manusia modern.

Yang berbasis pada baca tulis.

 

Untuk menunjukkan mukjizat Nabi Muhammad.

 

Jika Nabi muhammad bisa membaca dan menulis.

 

Maka dituduh telah membaca kitab umat dulu.

 

Dan dianggap Rasulullah mendapat ilmu.

Dari hasil bacaan.

 

(Sumber Agus Mustofa)

0 comments:

Post a Comment