BUKAN KOTA JAKARTA BANJIR
5 HARI TAK SURUT
Oleh: Drs HM Yusron
Hadi, MM
Gubernur Jakarta.
Anies Baswedan
menjelaskan.
Bahwa saat ini.
Banjir di Jakarta.
Cepat surut.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan mengatakan.
Kota Jakarta pasti banjir.
Jika curah hujan ekstrem tinggi.
Tapi saat ini.
Rendaman air relatif
surut.
Dalam waktu cepat.
Anies menjelaskan.
Kondisi cuaca ekstrem.
Jika intensitas hujan
melebihi 100 mm.
Karena kapasitas
rata-rata drainase.
Di Jakarta.
Hanya berkisar 50-100
mm.
Ibarat sebuah gelas.
Daya tampungya 1 liter.
Tapi diisi air 2 liter.
Maka air pasti tumpah.
Meluber keluar dari
gelas.
Jika curah hujan
di bawah 100 mm.
Atau di bawah 50 mm.
Dan terjadi banjir.
Maka yang salah manusia.
Tapi jika curah hujan di
atas 100 mm.
Dan terjadi banjir.
Maka itu di luar kemampuan
manusia.
Contohnya.
Sebuah gelas.
Daya tampungnya 1 liter.
Tapi dituangi air 2
liter.
Maka pasti airnya tumpah.
Tugas manusia.
Yaitu membuat agar air
cepat surut.
Curah hujan ekstrem.
Terus Anda harap tidak
tumpah?
Tak mungkin.
Pasti tumpah," kata
Anies Baswedan.
Di Kota Tua, Jakarta
Barat.
Senin (10/10/2022).
Karena itu.
Jajaran Pemprov DKI.
Disiapkan menangani
genangan air.
Dengan waktu cepat.
Dalam mengatasi banjir.
Kuncinya manajemen.
Jika banjir tak bisa
diatasi.
Selama berhari-hari.
Maka ada masalah.
Dalam manajemennya.
"Jumlah air yang jatuh.
Di luar kemampuan manusia.
Tapi saat hujan sudah
berhenti.
Berapa lama bisa surut.
Hal itu soal manajemen,"
jelas Anies Baswedan.
Anies mencontohkan.
Kejadian banjir di Jalan
TB Simatupang.
Jakarta Selatan.
Pada Kamis, 6/10/2022.
Saat itu.
Banjir bandang merendam
kawasan.
Akibat curah hujan
ekstrem.
Di atas 180 mm.
"Ketika di Jakarta selatan.
TB Simatupang sampai airnya tinggi.
Karena curah hujannya
180 mm.
Dalam waktu 2 jam.
Padahal curah hujan
ekstrem itu.
Di atas 150 mm per hari.
Tapi ini dalam 2 jam.
Curah hujan 180 mm.
Berarti ekstrem.
Apa yang terjadi?
Pasti tergenang,"
terangnya.
Kendati begitu.
Kondisi banjir.
Hanya bertahan beberapa
jam.
Banjir dilaporkan surut.
Dalam waktu 4 jam saja.
"Tapi dalam waktu 4 jam hilang sudah.
Artinya sistem manajemen
pengendalian.
Untuk pemulihan berjalan
baik," ujarnya.
Anies Baswedan menerangkan.
Sejak tahun 2018.
Berlaku key performance
indicator (KPI).
Dalam penanganan banjir.
Yaitu banjir harus surut.
Dalam waktu 6 jam.
"Jadi begitu ada banjir.
Semua orang tahu.
Bahwa dalam 6 jam harus surut," tegasnya.
"KPI Penanganan banjir.
Dalam 6 jam.
Saat hujan berhenti.
Jika ada genangan.
Maka 6 jam harus surut.
Jika kanan dan kiri ada sungai.
Setelah sungai kembali permukaan
normal.
Maka 6 jam dipompa.
Harus bisa surut,"
tambah Anies.
Anies mengaku bangga.
Atas kinerja jajarannya.
Dalam mengatasi banjir.
Karena jarang ada kota
besar.
Mampu menangani banjir.
Akibat cuaca ekstrem.
Dalam kurun waktu
singkat.
Jika suatu wilayah.
Kejatuhan air 180
mililiter.
Dalam 2 jam.
Pasti terjadi genangan.
Artinya itu kenyataan.
Saya bangga dengan kerja.
Tim DKI daan warga
Bayangkan.
Cuma dalam 1 malam.
Sudah surut.
Dalam 1 hari.
Sudah surut.
Wah keren.
Apakah Anda sering melihat
banjir.
Di kota lain.
Selama 5 hari.
Tapi tak surut
surut?" tandas Anies Baswedan.
(Sumber detik)
0 comments:
Post a Comment