ADA 9 FAKTOR MUSLIM INDONESIA KURANG GLOBAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Umat lslam lndonesia.
Jumlahnya terbesar di dunia.
Tapi diaspora muslim lndonesia.
Kurang berperan.
Di dunia global.
Diaspora.
Yaitu orang lndonesia.
Yang tinggal di
luar negeri.
Ada 9 faktor Diaspora Muslim Indonesia.
Kurang global.
1)
Mutu di bawah
rerata.
2)
Kurang percaya
diri.
3)
Kurang pergaulan.
4)
Bahasa lnggris
terbatas.
5)
Kurang wawasan.
6)
Suka zona nyaman.
7)
Tampak damai tapi
sulit terima perbedaan.
8)
Resah masa depan.
9)
Perlu bantuan Pemerintah.
Sangat jarang.
Warga Muslim Indonesia.
Yang “go beyond national bound”.
Melewati batas nasional.
Dalam pergaulan global.
Sehingga kurang pengalaman.
Dan kurang info.
Soal peluang di luar negeri.
Warga Muslim Indonesia.
Di luar negeri.
Tak signifikan.
Dibanding muslim negara lain.
Indonesia punya penduduk Muslim.
Terbesar dunia.
Padahal Muslim Indonesia.
Punya kelebihan.
Dalam dunia global.
Mampu padukan 2 paradoks.
Yaitu komitmen:
1)
Bangsa.
2)
Agama.
Minimnya peran Muslim Indonesia.
Dalam dunia global.
Muslim Indonesia.
Agak dipandang sebelah mata.
Atau direndahkan (maaf).
Seolah jadi kesimpulan umum.
Bahwa Muslim Indonesia.
Kemampuannya diragukan.
Pihak luar negeri.
Kurang yakin.
Melibatkan orang lndonesia.
Termasuk presiden.
Diragukan kemampuannya.
Dalam skala global.
Hal itu.
Harus jadi pendorong.
Dan koreksi diri.
1.
MUTU RERATA RENDAH
Mutu dan jumlah rendah.
Dibanding negara lain.
Misalnya.
1)
Di New York.
Amerika Serikat.
Warga Bangladesh 100.00-an orang.
2)
Di daerah Astoria.
Queens New York.
Ada sekitar 20-an
masjid.
Milik warga Indonesia
1 masjid.
Yang 14 masjid dikelola
warga Bangladesh.
2.
KURANG PERCAYA DIRI
Kurang percaya diri.
Dalam bergaul dengan warga lain.
3.
KURANG PERGAULAN
Kurang bergaul dengan warga negara lain.
4.
BAHASA INGGRIS PASIF.
Alhamdulillah .
Saat ini anak muda Indonesia.
Mampu bahasa asing cukup baik.
Tapi secara umum.
Bahasa asing warga Indonesia.
Di luar negeri sangat terbatas.
Sehingga takut tampil.
5.
KURANG BERGAUL
Kurang bergaul.
Dan kurang pengalaman.
6.
SUKA ZONA NYAMAN.
Seolah tak berdaya.
Keluar dari zona nynamn.
7.
TAMPAK DAMAI TAPI SULIT TERIMA PERBEDAAN
Muslim Indonesia tampak:
1)
Kalem.
2)
Damai.
3)
Baik-baik saja.
4)
Tapi penuh drama.
Sebab sulit terima perbedaan.
8.
MASA DEPAN TAK JELAS
Galau di rantau.
Tak jelas.
Apakah tinggal selamanya.
Atau balik ke negara
asal.
Sehingga tak stabil.
9.
PERLU BANTUAN PEMERINTAH.
Selama ini dukungan sudah baik.
Tapi lebih baik lagi.
Dengan program terarah.
Untuk diaspora di rantau.
(Sumber lmam Shamsi Ali)
.png)
0 comments:
Post a Comment