ADA 2
CARA AL-QURAN PADA PENOLAK HARI KIAMAT
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam
menghadapi pengingkar.
Adanya
hari akhir.
Al-Qur'an
tampil beberapa alasan pengingkaran.
Lalu menanggapi
dan menolaknya.
Hal ini
terlihat jelas.
Uraian
ayat Al-Quran.
Tentang
hari akhir.
Pada
umumnya.
Warga Arab
zaman dulu.
Meragukan
dan ingkari
Adanya
hari akhir.
Orang yang
percaya adanya hari akhir.
Punya keyakinan
keliru.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 49.
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا
جَدِيدًا
Dan mereka berkata: "Apakah jika kami telah jadi tulang
belulang dan hancur, apakah benar kami
akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?"
Al-Quran
surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 29.
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanya
kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan
dibangkitkan".
Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 38.
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ ۙ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ
ۚ بَلَىٰ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah
sungguh-sungguh: "Allah tak akan akan membangkitkan orang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti
Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, tapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Al-Quran
sanggah pandangan keliru.
Dengan
cara:
1)
Langsung.
2)
Tak langsung.
Al-Quran
surah Al-Anam (surah ke-6) ayat 31.
دْ
خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ
السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ
يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Sungguh rugi orang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan;
sehingga saat kiamat datang pada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata:
"Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat!",
sambil mereka memikul dosa di atas punggungnya. Ingat, amat buruk apa yang
mereka pikul.
Al-Quran
surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 23.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَلِقَائِهِ أُولَٰئِكَ يَئِسُوا مِنْ
رَحْمَتِي وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan orang-orang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan
dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka mendapat azab pedih.
Al-Qran
pakai gaya bahasa tak langsung.
Misalnya.
Kelompok
bicara pembunuhan.
Orang uraikan
kekejaman pembunuh.
Dan
akibatnya.
Si
pembunuh dengar ucapan tadi.
Dia merasa
ditujukan padanya.
Meskipun
redaksinya.
Tak
demikian.
Tapi berpengaruh
dalam jiwa.
Timbul
rasa takut, menyesal dan sadar.
Redaksi
Al-Quran.
Tak mengarah
akal manusia.
Tapi banyak
diarahkan pada jiwa.
Pakai bahasa
"hati".
Seperti
diketahui, bahasa hati tidak (selalu) membutuhkan
argumentasi-argumentasi
logis. Karena itu, uraian-uraian
Al-Quran
dalam berbagai masalah tidak selalu disertai bukti
argumentatif.
Namun hal ini bukan berarti ayat-ayat lain yang
menguraikan
hari kebangkitan tidak menggunakan argumentasi
sebagai
bahasa untuk akal.
Al-Quran
surah Yasin (36): 78-81.
Argumen
filosofis.
Alasan
historis.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (2): 259-260.
Sura
Al-Kahf (18): 9-26
Pakai analogi.
Surat
Al-Haj (22): 5-7.
Dalam tujuan
dan hikmah.
Surah
Al-Najm (53): 31.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.

0 comments:
Post a Comment