Thursday, June 5, 2025

40865. LOGIKA ATEIS DIJAWAB ALQURAN

 


LOGIKA ATEIS DIJAWAB OLEH ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Ateis

Yaitu orang yang:

 

1)        Tak percaya adanya Tuhan.

2)        Tak percaya ada surga dan neraka.

3)        Tak percaya ada hidup di akhirat.

 

 Al-Qur'an merespons pikiran ateis.

Dengan pendekatan beragam.

 

Al-Qur'an tak sebut "ateis" langsung.

Tapi membantah argumen ateis.

 

 

Cara Al-Qur’an menjawab pikiran ateis:

 

1)        Mengajak berfikir tentang penciptaan.

2)        Mengkritik anggapan hidup kebetulan.

 

3)        Menawarkan bukti lewat tanda alam.

4)        Menegaskan ilmu manusia  terbatas.

 

5)        Menggugah hati nurani dan fitrah.

 

A.       Mengajak Berpikir tentang Penciptaan.

 

Al-Quran surah At-Tur (surah ke-52) ayat 35.

 

مْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ

 

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun atau mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?

 

Keterangan.

 

Ada 3 kemungkinan logis:

 

1)        Apakah kita tercipta dari ketiadaan mutlak?

Tidak mungkin.

 

2)        Apakah kita menciptakan diri sendiri? Mustahil.

 

3)        Maka pasti ada yang menciptakan.

Yaitu Allah.

 

Logika ini.

Disebut argumen kausalitas.

Atau sebab-akibat.

 

Segala yang ada.

Pasti ada penyebabnya.

 

B.       Mengkritik Anggapan Hidup Itu Kebetulan

Al-Quran surah Al-Jasiyah (surah ke-45) ayat 24.


وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُمْ بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

 

Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanya hidup di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak punya pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanya menduga saja.

 

Keterangan.

 

Al-Qur'an menolak materialis.

Yang anggap hidup.

 

Hanya siklus biologis.

Tanpa makna.

 

Menyasar ateis ilmiah/materialis.

Menyamakan manusia dengan makhluk biologis biasa.

 

Tanpa jiwa.

Tanpa tujuan ilahi.

 

C.       Menawarkan bukti lewat tanda alam (ayat kauniah)

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 190.


إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda bagi orang yang berakal,

 

Keterangan.

 

Alam semesta penuh "tanda" (آيات).

Bukti yang bisa dibaca akal sehat.

Untuk mengenal Tuhan.

 

Ateis sering andalkan observasi ilmiah.

Al-Qur’an justru mendorong observasi.

 

Hasil observasi mestinya mengarah  pengakuan ada Tuhan.

 

D.       Menegaskan ilmu manusia terbatas.

 

Al-Quran surah Al-Jasiyah (surah ke-45) ayat 24.


وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُمْ بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

 

Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanya hidup di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak punya pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanya menduga saja.

 

Keterangan.

 

Al-Qur’an menyebut bahwa manusia yang menolak akhirat dan Tuhan.

 

Hanya bersandar dugaan.

Bukan kepastian ilmiah.

 

Kritik pada klaim ilmiah absolut.

Sering dipakai menyangkal hal gaib.

 

E.       Menggugah Hati Nurani dan Fitrah

 

Al-Quran nsurah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 172.

 


وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

 

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

 

 

 

Ayat ini menantang logika ateis dengan mempertanyakan kemungkinan bahwa sesuatu bisa muncul tanpa sebab atau menciptakan dirinya sendiri, yang secara rasional sulit diterima.

 

 

Ayat ini menyoroti kelemahan argumen yang tidak didasarkan pada pengetahuan yang pasti, melainkan pada dugaan semata.

 

 

---

 

F.        Keberadaan Tuhan dan Keteraturan Alam

 

Al-Qur'an menunjukkan.

Bahwa alam semesta teratur dan seimbang.

 

Bukti keberadaan Tuhan.

 Jelas dan tidak diragukan.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment