Friday, November 7, 2025

53940. SURAH FATIHAH TAFSIR KLASIK DAN MODERN

 




SURAH FATIHAH TAFSIR KLASIK DAN MODERN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

 

Surah Al-Fātiḥah (Pembukaan)

QS Fatihah (1:1-7)


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

 

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

4. Yang menguasai Hari Pembalasan.

 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

5. Hanya Engkau yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan.

 

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

 

6. Tunjuki kami jalan yang lurus,

 

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

 

7. (yaitu) Jalan orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) orang yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang yang sesat.

 

Tafsir Klasik

Tafsir Ṭabarī

 

1)        Al-Fātiḥah

Ringkasan seluruh makna Al-Qur’an.

 

2)        Bismillāh

Mulai tiap amal dengan ingat Allah agar diberkahi.

 

3)        Al-ḥamdu lillāh rabbil ‘ālamīn

Segala bentuk pujian mutlak hanya milik Allah.

Sebab Allah Pencipta dan Pemelihara seluruh alam.

 

4)        Ar-Raḥmānir-Raḥīm

Kasih sayang Allah menyeluruh bagi makhluk (Raḥmān)

Kasih sayang khusus bagi orang beriman (Raḥīm).

 

5)        Māliki yaumid-dīn

Keadilan Allah di akhirat.

Tak ada kekuasaan selain milik-Nya.

 

6)        Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn

Ikrar tauhid dan tergantung total pada Allah.

Ibadah dan pertolongan hanya pada-Nya.

 

7)        Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Doa utama orang mukmin.

Agar selalu berada di jalan lurus.

Yaitu Islam.

 

8)        Ṣirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim...

Jalan para nabi, siddiqin, syuhada, dan orang saleh.


“ghairil maghḍūbi ‘alaihim walad-dhāllīn”

Orang Yahudi dimurkai.

 

Sebab tahu kebenaran.

Tapi menolak

 

Orang Nasrani tersesat.

Sebab semangat beragama

Tapi manusia disembah.

 

Tafsir Ibnu Kasir

 

1)        Al-Fātiḥah “Ummul Kitāb” (induk Al-Qur’an).

 

2)         Mencakup 3 pokok ajaran:

 

a)        Tauhid Rubūbiah.

Pengakuan bahwa Allah satu-satunya Rabb (ayat 2–4).

 

b)       Tauhid Ulūhiah.

Penyembahan hanya kepada Allah (ayat 5).

 

c)        Permohonan petunjuk dan jalan kebenaran.

Aspek hidayah dan amal saleh (ayat 6–7).

 

3)         Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn

Ikrar janji hamba pada Allah tiap salat.

Manusia selalu tunduk dan bergantung pada-Nya.

 

Tafsir Qurṭubī

 

1)        Al-Fātiḥah mengandung pujian, tauhid, janji, dan doa.

 

2)        Tekankan adab berdoa.

3)        Memuji Allah terlebih dahulu.

 

4)        Sebelum memohon sesuatu.

5)         Urutan ayat ini.

 

6)        Pujian → pengakuan → permohonan.

 

 

Tafsir Modern / Kontemporer

Tafsir Quraish Shihab

1)        Al-Fātiḥah dialog langsung hamba dan Tuhannya.

 

2)        Saat baca “Alhamdulillāh rabbil ‘ālamīn”,

3)        Allah menjawab: “Hamba-Ku telah memuji-Ku.”

 

4)        Saat baca “Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn”.

 

5)        Allah berfirman: “Ini antara Aku dan hamba-Ku.”

 

6)        Saat baca “Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm”,

7)         Allah berfirman: “Ini untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”

 

8)        “ash-shirāṭ al-mustaqīm”

9)        Tak hanya jalan agama.

 

10)  Tapi juga cara hidup seimbang.

 

11)   Menghubungkan ibadah, moral, sosial, dan rasio dalam harmoni.

 

Tafsir Sayid Qutb

 

1)        Al-Fātiḥah manifestasi hubungan spiritual manusia dan Allah.

 

2)        Pengantar sadar tauhid dan bebas batin.

 

3)        Manusia hanya tunduk pada Allah.

4)        Bukan pada makhluk lain.

 

5)        Ayat “Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn”

 

6)        Pembebasan manusia dari segala perbudakan selain Allah.

 

Tafsir Hamka

1)        Al-Fātiḥah doa hidup manusia yang sempurna.

 

2)        Mengajarkan rasa syukur di awal,

3)        Keyakinan dan kasih Allah,

 

4)        Sadar akhirat,

5)        Doa tetap di jalan lurus.

 

6)        “ash-shirāṭ al-mustaqīm”

7)        Juga berarti moderat dan penuh hikmah.

8)        Tak  ekstrem dalam agama.

 

9)        Baca Fātiḥah dengan hati sadar.

10)  Berdialog dengan Allah.

 

11)  Tak sekadar melafazkan ayat.

 

Pesan Moral

1)        Selalu bersyukur.

2)        Sebab tiap napas dan nikmat berasal dari Allah.

3)        Seperti “Alhamdulillāh rabbil ‘ālamīn.”

 

4)        Bersandar hanya pada Allah.

5)        Tak pada kekuatan diri sendiri.

 

6)        Selalu mohon selalu petunjuk.

7)        Sebab tanpa hidayah, ilmu dan kekayaan.

8)        Tak membawa ke jalan yang benar.

 

9)        Jadikan Al-Fātiḥah doa kehidupan.

10)  Tak sekadar bacaan rutin.

 

11)  Tiap baca Al-Fātiḥah.

12)  Kita memuji Allah.

 

13)  Menyerahkan diri pada-Nya.

14)  Memohon bimbingan hidup.

15)  Semoga Allah menuntun di jalan yang lurus.

 

16)  Jalan orang yang diberi nikmat.

17)  Bukan jalan orang dimurkai.

 

18)  Bukan jalan yang sesat.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment