KHILAFIAH SEMUA BINASA SELAIN WAJAH
ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
QS Ar-Rahmān (55:26-27).
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
26. Semua yang ada di
bumi akan binasa.
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
27. Dan yang tetap kekal hanya Wajah Tuhanmu yang
punya kebesaran dan kemuliaan."
Tafsir Klasik
Tafsir Ibnu Kasir
1)
Ayat ini tegaskan seluruh makhluk fana.
2)
Manusia, jin, hewan, dan segala
sesuatu di bumi maupun langit.
3)
Akan binasa.
4)
“Wajhu Rabbika” (wajah Tuhanmu).
5)
Ditafsirkan ulama salaf Dzat Allah sendiri.
6)
Bukan bagian fisik seperti manusia.
7)
Allah Maha Suci tak serupa makhluk.
8)
Maknanya: yang kekal hanya Allah.
9)
Dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan-Nya.
10) Seperti amal dilakukan karena Allah.
11) Segala sesuatu akan binasa.
12) Kecuali Allah semata.
13) Semua makhluk akan lenyap.
14) Kekal hanya Allah.
15) Allah punya keagungan dan mulia.
Tafsir Tabari
1)
“Kullu man ‘alaiha fān”
2)
Semua makhluk hidup di bumi akan mati.
3)
“Wayabqā wajhu rabbika”
4)
Allah kekal, tak akan mati, tak akan
hilang.
5)
“Dzul Jalāl wal Ikrām”
6)
Allah punya kebesaran (keagungan) dan
kemuliaan sempurna.
Tafsir Qurthubi
1)
Dunia hanya tempat sementara.
2)
Tak ada yang kekal selain Allah.
3)
Ayat ini peringatan keras.
4)
Agar manusia tak tertipu.
5)
Dengan dunia dan kekayaan.
6)
Amal ikhlas kepada Allah.
7)
Akan dapat keabadian.
8)
Sebab terkait Dzat yang kekal.
Tafsir Modern
Sayyid Quthb
1)
Dunia dan isinya bersifat sementara.
2)
Hanya Allah yang jadi sumber
kekekalan.
3)
Ayat ini guncang kesadaran manusia.
4)
Agar tak terikat pada yang fana.
5)
“Wajah Tuhanmu”.
6)
Isyaratkan kehadiran dan keagungan
Allah yang abadi.
7)
Di balik semua yang tampak binasa.
M. Quraish Shihab
1)
Kata “wajh” berarti Dzat atau
kehadiran Allah meliputi segalanya.
2)
Segala bentuk keindahan, kekuasaan,
dan kemuliaan di dunia akan hilang.
3)
Hanya Allah dan perbuatan yang
dilakukan karena-Nya yang akan kekal.
4)
Tanamkan sadar spiritual.
5)
Segala sesuatu selain Allah.
6)
Hanya sarana.
7)
Bukan tujuan.
Pesan Iman dan Akhlak
1)
Jangan tertipu dunia.
2)
Semua harta, jabatan, dan kekuatan
akan musnah.
3)
Lakukan amal karena Allah.
4)
Hanya amal ikhlas karena-Nya yang
kekal dalam catatan-Nya.
5)
Ingat kebesaran Allah.
6)
Allah sumber kehidupan dan keabadian.
7)
Tumbuh sikap tawadhu‘ dan zuhud.
8)
Semua akan hilang, kecuali Allah.
Khilafiah ulama.
Makna “Wajah Allah”
QS. Ar-Rahmān [55]: 27
"وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ"
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang punya kebesaran dan kemuliaan.
A.
Titik Khilaf: Makna “Wajah” (وَجْهُ)
1)
Perbedaan muncul
2)
Kata “wajah”.
3)
Dipahami hakiki atau majazi (kiasan).
B.
Pendapat Salaf
1)
Ahli Sunah wal Jama‘ah.
2)
Salafiyah.
3)
Hanabilah klasik)
Tokoh:
1)
Imam Ahmad bin Hanbal.
2)
Ibnu Taymiah.
3)
Ibnu Qayim
Mereka menerima lafaz “wajh” apa adanya
(bilā kaif)
1)
Artinya wajah Allah benar adanya.
2)
Tak tanya “bagaimana” .
3)
Tak serupakan dengan makhluk.
Prinsipnya:
1)
Tetapkan seperti Allah tetapkan bagi
diri-Nya.
2)
Tanpa tahrif (tak ubah makna).
3)
Tanpa ta‘thil (tak menolak makna).
4)
Tanpa takyif (tak tanya bagaimana).
5)
Tanpa tamsil (tak menyerupakan).
6)
Jadi, “wajah Allah” sifat Zat Allah hakiki.
7)
Bukan wajah fisik.
8)
Bukan sekadar kiasan.
QS. Al-Qasas: 88
“Segala sesuatu akan binasa kecuali
wajah-Nya.”
QS. Al-Kahfi: 28
“Mereka hanya mengharap wajah Allah.”
1)
Makna “mengharap wajah Allah”.
2)
Mengharap rida dan pahala dari Allah.
3)
Ayat ar-Rahman:27.
4)
Dipahami sifat zat yang benar adanya.
C.
Pendapat Ulama Khalaf
(Asy‘ariah & Maturidiah)
Tokoh:
1)
Imam Asy‘ari.
2)
Imam Baqillani.
3)
Imam Ghazali.
4)
Razi
Tafsirkan “wajah” secara majazi
(metafora).
“Wajah Allah” berarti Zat Allah atau rida
Allah.
Dalil bahasa Arab.
Kata “wajah” sering dipakai.
Menunjuk kehadiran, arah, atau pribadi
seseorang.
Contoh:
QS. Al-An‘ām: 79
“Aku menghadap wajahku kepada Tuhan
yang menciptakan langit dan bumi.”
1)
Artinya bukan wajah fisik.
2)
Tapi Zat Allah sebagai tujuan ibadah.
3)
Yang kekal hanya Zat Allah.
4)
Bukan anggota tubuh.
5)
Bukan bagian tertentu.
Kesimpulan
1)
Semua sepakat:
Yang kekal hanya Allah, bukan makhluk.
2)
Yang berbeda.
Hanya cara menafsirkan “wajah”.
3)
Tak ada yang mengatakan Allah punya wajah seperti makhluk.
4)
Semua menolak tasybih (penyerupaan).
5)
Makna terdalamnya:
Segala yang fana akan hilang.
Hanya Allah dan amal yang ikhlas
karena-Nya yang kekal.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.


0 comments:
Post a Comment