KENAPA KEJAHATAN DIBIARKAN ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Kenapa Allah membiarkan
Kejahatan terjadi?
Salah satu pertanyaan penting.
Dalam akidah dan filsafat Islam.
Al-Qur’an menjawab.
Dalam beberapa sisi.
Yaitu:
1)
Keadilan.
2)
Hikmah (kebijaksanaan).
3)
Ujian.
4)
Kebebasan manusia.
A.
Kejahatan bagian ujian hidup
QS. Al-Baqarah [2]: 155.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ
الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Catatan.
1)
Al-Qur’an tegaskan.
2)
Bahwa hidup dunia tempat ujian.
3)
Bukan tempat balasan.
4)
Allah tak membiarkan kejahatan tanpa alasan.
5)
Tapi alat menguji iman, sabar, dan
keadilan manusia.
B.
Kebebasan manusia untuk memilih
QS. Al-Balad [90]: 10.
وَهَدَيْنَاهُ
النَّجْدَيْنِ
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya 2
jalan (kebaikan dan kejahatan).
Catatan.
1)
Allah memberi manusia akal.
2)
Bebas (ikhtiar) untuk memilih.
3)
Jika Allah langsung menghentikan semua
kejahatan.
4)
Maka tak ada lagi ujian, tanggung
jawab, atau pahala.
5)
Dunia hilang makna keadilan moral.
C.
Kejahatan sering membawa hikmah
tersembunyi
QS. Al-Baqarah [2]: 216.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا
شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ
لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu
berperang, padahal berperang sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui.
Catatan.
1)
Tidak semua keburukan benar-benar
buruk dalam pandangan Allah.
2)
Terkadang dari musibah lahir kekuatan.
3)
Dari kezaliman lahir kesadaran.
4)
Dari derita lahir tobat.
5)
Hikmahnya sering tampak kemudian.
D.
Allah menunda, tapi tak melupakan
QS. Ali ‘Imran [3]: 178
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ
لِأَنْفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ
عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan jangan sekali-kali
orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka lebih
baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanya supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.
Catatan.
1)
Allah memberi waktu.
2)
Bukan karena lalai.
3)
Tapi beri kesempatan bertobat.
4)
Menegakkan keadilan yang tepat.
5)
Balasan sempurna di akhirat.
6)
Bukan di dunia.
E.
Akhirat tempat keadilan sempurna
QS. Az-Zalzalah [99]: 7-8.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
7. Barangsiapa mengerjakan
kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
شَرًّا يَرَهُ
8. Dan barangsiapa mengerjakan
kejahatan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Catatan.
1)
Dunia tak memuat semua keadilan.
2)
Akhirat adalah solusinya.
3)
Kejahatan yang tampak “dibiarkan” di
dunia.
4)
Akan dibalas sempurna di akhirat.
Kesimpulan:
Menurut Al-Qur’an.
Allah membiarkan kejahatan terjadi.
Bukan tidak berdaya.
Atau tidak adil.
Tapi karena:
1)
Dunia adalah tempat ujian, bukan
balasan.
2)
Allah memberi kebebasan memilih kepada
manusia.
3)
Hikmah sering tersembunyi di balik
peristiwa pahit.
4)
Balasan akhir hanya di akhirat, bukan
di dunia.
Kalimat ringkas
1)
Allah tak membiarkan kejahatan tanpa
tujuan.
2)
Allah menundanya demi ujian,
kebebasan, dan keadilan yang sempurna kelak.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.jpeg)
0 comments:
Post a Comment