Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, October 1, 2021

11315. PENGERTIAN NABI ADAM TURUN DARI SURGA

 



PENGERTIAN NABI ADAM TURUN DARI SURGA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Metode Tafsir Al-Quran tertinggi.

 

Yaitu menafsirkan ayat Al-Quran dengan ayat Al-Quran lainnya.

 

 

Ada 2 kata yang sering dipakai Al-Quran untuk menunjukkan “turun”, yaitu:

 

1.      Habatha, yahbithu, ihbithu.

2.      Nazala, anzala.

 

 

Ada 8 kata “ihbithu” yang dipakai untuk menunjukkan “turun”.

 

Yang 4 tentang turunnya Nabi Adam.

Dan 4 tentang turun lainnya.

 

 

Nabi Adam diperintah keluar dari surga, yaitu:

 

1.      Al-Baqarah (2):36.

2.      Taha (20): 123.

3.      Al-Baqarah (2): 38.

4.      Al-A’raf (7): 24.

 

Iblis diperintah keluar dari surga, yaitu:

1.      Al-A’raf (7): 13.

 

Nabi Nuh diperintah turun dari bukit.

1.      Hud (11) : 48.

2.      Al-Baqarah (2) : 74.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 36.

 

 

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

 

Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".

 

 

Al-Quran surah Taha (surah ke-20) ayat 123.

 

 

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

 

Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 38.

 

 

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 24.

 

 

قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

 

Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".

 

 

Iblis diperintah keluar dari surga.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 13.

 

 

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ

 

Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".

 

 

Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 48.

 

 

قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ ۚ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ

 

Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami".

 

 

Kata “ihbithu”.

Artinya turun dari dataran tinggi ke dataran lebih rendah.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 74.

 

 

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

 

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air darinya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 61.

 

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نَصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

 

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkan untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Turunlah kamu ke suatu kota, pasti kamu mendapat apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

 

 

Kesimpulannya.

Kata “ihbithu” bisa diartikan:

 

1.      Turun dari dataran tinggi ke dataran rendah.

2.      Turun dari gunung menyebar ke kota.

 

3.      Nabi Adam turun dari surga.

 

Artinya turun dari tempat tinggi ke tempat rendah.

Untuk menyebar ke berbagai kota.

Bukan turun dari langit.

 

 

TURUNNYA SESUATU DARI LANGIT

 

Ada 293 ayat dalam Al-Quran memakai “anzala”.

Yang menjelaskan turunnya sesuatu dari langit.

 

1.      Turunnya air hujan.

2.      Turunnya burung.

3.      Turunnya malaikat.

4.      Turunnya wahyu.

5.      Turunnya kitab suci.

6.      Dan lainnya.

 

Semuanya memakai “anzala” atau “nazala”.

Artinya turun dari tempat yang jauh.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 22.

 

 

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Dia Allah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 57.

 

 

وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَىٰ ۖ كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۖ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

 

Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi mereka yang menganiaya diri mereka sendiri.

Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 9.

 

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

 

Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 174.

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا

 

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Quran).

 

 

Al-Quran surah Al-Qadr (surah ke-97) ayat 4.

 

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

 

Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

 

 

Kata “anzala” dan “nazala”.

 

Artinya turun dari dimensi lebih tinggi ke dimensi lebih rendah.

 

Seperti turunnya:

1.      Hujan.

2.      Burung.

3.      Wahyu.

4.      Malaikat.

5.      Setan.

 

Kesimpulannya

 

1.      Nabi Adam turun dari surga.

Yaitu diturunkan dari dataran tinggi ke dataran rendah.

 

2.      Bukan turun dari langit.

 

 

(Sumber Agus Mustofa)

11313. ADANYA HALAL HARAM UNTUK MENGUJI MANUSIA

 





ADANYA HALAL HARAM UNTUK MENGUJI MANUSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

HALAL DAN HARAM sudah lama dikenal oleh umat manusia.

Meskipun masing-masing berbeda ukuran, macam, dan sebabnya.

Pada umumnya terkait dengan keyakinan primitif, khurafat, dan dongeng.


Kemudian datanglah agama-agama samawi membawa berbagai peraturan halal dan haram.

Yang mengangkat martabat manusia.

Dari tingkatan khurafat, dongeng, dan hidup primitif.

Menjadi manusia mulia dan terhormat.

Agama samawi adalah agama yag bertalian dengan langit.

Sebagian besar halal dan haram itu disesuaikan dengan kondisi.

Dan berkembang menurut perkembangan manusianya.

Serta mengikuti perkembangan situasi dan kondisi.
Dalam agama Yahudi.
Ada beberapa yang diharamkan bersifat preventif.

Sebagai hukuman Allah terhadap Bani Israel karena mereka zalim.

Hukum ini tidak tak berlaku selamanya.

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 50.

وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ

Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku

Islam datang, pikiran umat manusia makin dewasa.

Maka tepat waktunya Allah menurunkan agama-Nya yang terakhir.

Hukum yang berlaku untuk semua umat manusia.

Ditutup dengan syariat Islam yang komplit, menyeluruh, dan universal.

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 3.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Cara berpikir Islam dalam halal dan haram sederhana dan jelas.


Amanat manusia sebagai khalifah di bumi membawa konsekwensi hukum.

Yaitu berupa pahala atau disiksa.


Seingga manusia diberi akal dan berkehendak.

Serta diutusnya para Rasul dengan membawa kitab.

Hal itu ujian untuk manusia mukalaf.

Yang berbeda dengan makhluk Allah dominan roh seperti Malaikat.
Dan dominan syahwat seperti binatang.

Manusia bisa meningkat melebih malaikat.

Atau lebih rendah daripada binatang.

Halal dan haram untuk mewujudkan kebaikan umat manusia.

Menghilangkan beban berat dan mempermudah manusia.


Aturan Islam berprinsip menghilangkan mafsadah dan memberi maslahah.

Untuk segenap ummat manusia.

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 107.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.


Rasulullah bersabda,

“Saya diutus Allah sebagai rahmat dan pembimbing untuk manusia.”


(Sumber Yusuf Qardhawi) 

11312. TAHUN 1970 DILARANG SEKARANG JADI LAUTAN JILBAB

 






TAHUN 1970 DILARANG SEKARANG JADI LAUTAN JILBAB

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Perkembangan jilbab di Indonesia.

 

Sebelum dan awal lndonesia merdeka.

 

Hijab berupa kain disampirkan pada kepala wanita seperti selendang.

 

Motif jilbab masih sedikit.

 

Ibu Fatmawati Bung Karno memakai kain selendang renda di kepalanya.

 

Zaman tahun 1970-an dan 1980-an.

 

Pada tahun 1970-an dan 1980-an terjadi larangan memakai jilbab.

 

Depdikbud membuat peraturan seragam sekolah.

Yang melarang siswi Muslim memakai jilbab ke sekolah.

 

Peraturan itu tidak memadamkan semangat para wanita Muslim memakai jilbab.

 

Jilbabnya berupa jilbab segitiga.

Dan hanya ditaruh di atas kepala.

 

 

Zaman tahun 1900-an.

 

1)    Pada tahun 1990-an muncul jilbab gaya kalsik.

2)    Jilbabnya sangat simpel menggunakan ciput.

3)    Jilbab dipasang di kepala dengan peniti di bawah dagu.

 

4.    Tahun 2000-an.

1)    Model jilbab ikat.

2)    Jilbab dipakai dengan dililitkan di leher.

3)    Praktis dan mudah.

 

5.    Tahun 2010-an.

1)    Tren jilbab muncul sekitar tahun 2010-an sampai sekarang.

2)    Banyak desainer fashion Muslimah mengenalkan aneka macam dan bentuk jilbab dan busana keren.

 

(Dari berbagai sumber)

 

11311. TAHUN 1970 DAN 1980 INDONESIA MELARANG JILBAB

 






TAHUN 1970 DAN 1980 INDONESIA MELARANG JILBAB

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Perkembangan jilbab di Indonesia.

 

Sebelum dan awal lndonesia merdeka.

 

Hijab berupa kain disampirkan pada kepala wanita seperti selendang.

 

Motif jilbab masih sedikit.

 

Ibu Fatmawati Bung Karno memakai kain selendang renda di kepalanya.

 

Zaman tahun 1970-an dan 1980-an.

 

Pada tahun 1970-an dan 1980-an terjadi larangan memakai jilbab.

 

Depdikbud membuat peraturan seragam sekolah.

Yang melarang siswi Muslim memakai jilbab ke sekolah.

 

Peraturan itu tidak memadamkan semangat para wanita Muslim memakai jilbab.

 

Jilbabnya berupa jilbab segitiga.

Dan hanya ditaruh di atas kepala.

 

 

Zaman tahun 1900-an.

 

1)    Pada tahun 1990-an muncul jilbab gaya kalsik.

2)    Jilbabnya sangat simpel menggunakan ciput.

3)    Jilbab dipasang di kepala dengan peniti di bawah dagu.

 

4.    Tahun 2000-an.

1)    Model jilbab ikat.

2)    Jilbab dipakai dengan dililitkan di leher.

3)    Praktis dan mudah.

 

5.    Tahun 2010-an.

1)    Tren jilbab muncul sekitar tahun 2010-an sampai sekarang.

2)    Banyak desainer fashion Muslimah mengenalkan aneka macam dan bentuk jilbab dan busana keren.

 

(Dari berbagai sumber)

 

11310. LANGIT HAMPIR PECAH SAAT ADA ORANG BERBUAT SYIRIK

 



LANGIT HAMPIR PECAH SAAT ADA ORANG BERBUAT SYIRIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 Al-Quran menjelaskan bahwa orang yang meyakini Nabi Isa putra Maryam adalah Allah, maka orang itu termasuk kafir.

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 72.

 

 

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

 

Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun.

 

Al-Quran menjelaskan bahwa orang yang meyakini Allah adalah termasuk salah 1 dari yang 3, maka orang itu termasuk kafir.

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 73.

 

 

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

 

 

 

Sesungguhnya kafir orang-orang yang mengatakan, "Bahwa Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

 

 

 

Al-Quran menjelaskan bahwa orang-orang mukmin, Yahudi, Nasrani, Shabiin, dan siapa saja yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal kebaikan akan dimasukkan ke dalam surga.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 62.

 

 

 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 

 

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh. Mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 

 

 Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 88-92.

 

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا

لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا

تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا

أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا

وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَٰنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا

 

     

 

 

Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak". Sesungguhnya kamu telah membawa sesuatu hal yang sangat mungkar, hampir saja langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena ucapan itu, karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Dan tidak mungkin bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.              Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan tentang Islam.

2.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.              Tafsirq.com online.