MAKANAN HEWANI TIDAK
MEMBUAT MUSLIM KEJAM DAN BUAS
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

Ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa apa pun yang dimakan seseorang akan
mempengaruhi tingkah laku si pemakan. Mengapa Islam memperbolehkan mengkonsumsi makanan non-vegetarian, padahal
mengkonsumsi makanan hewani bisa membuat orang menjadi kejam dan buas?
Dr. Zakir Naik menjelaskannya. Umat Islam hanya diperbolehkan
mengkonsumsi hewan herbivora. Herbivora ialah hewan pemakan tumbu-tumbuhan. Memang
apa yang dimakan seseorang berpengaruh terhadap tingkah laku orang tersebut.
Hal ini salah satu alasan mengapa Islam melarang umatnya mengkonsumsi
hewan karnivora yang kejam dan buas seperti singa, macan, macan tutul dan lain
sejenisnya.
Konsumsi terhadap hewan tersebut mungkin bisa membuat orang menjadi kejam
dan buas. Islam hanya memperbolehkan
umatnya memakan hewan herbivora yang tenang dan jinak seperti sapi, kambing,
domba dan sebangsanya.
Umat Islam memakan hewan yang tenang dan jinak karena umat Islam pecinta
kedamaian dan bukan orang-orang yang kejam. Nabi menyuruh umat Islam mengerjakan yang makruf dan melarang umat Islam
mengerjakan yang mungkar. Nabi menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang
buruk.
Al-Quran surah Al-A’raf. Surah ke-7 ayat 157. “(Yaitu) orang-orang yang
mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam
Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. Yang menyuruh mereka mengerjakan yang
makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung.”
Al-Quran surah. Surah ke-59 ayat 7. “Apa saja harta rampasan (yang
diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota untuk Allah,
Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang
dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang
kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah sangat keras hukuman-Nya.”
Bagi umat Islam, sabda Nabi Muhammad sudah cukup meyakinkan bahwa Allah
tidak menginginkan manusia untuk mengkonsumsi beberapa jenis daging, tetapi mengizinkan
manusia untuk mengkonsumi jenis yang lainnya.
Nabi Muhammad melarang umat Islam konsumsi hewan karnivor. Karnivor adalah
hewan pemakan daging. Yaitu hewan buas yang bertaring. Hewan ini masuk kedalam
kelompok kucing seperti singa, macan, kucing, anjing, serigala, hyena dan sejenisnya.
Nabi Muhammad melarang umat Islam mengosumsi hewan pengerat seperti
tikus, tikus besar, kelinci yang bercakar dan sejenisnya. Nabi melarang umat Islam
memakan binatang melata atau reptil seperti ular, buaya dan sebangsanya.
Nabi Muhammad melarang umat Islam mengosumsi burung
pemangsa yang memiliki kuku tajam atau cakar seperti burung heriang, elang atau
rajawali, burung gagak, burung hantu dan sejenisnya.
Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan atau membuktikan kekhawatiran
bahwa memakan makanan non-vegetarian membuat seseorang menjadi kejam. Tak ada bukti
ilmiah yang menjelaskan orang yang makan daging hewan pemakan tumbuh-tumbuhan akan
menjadi kejam dan buas.
Daftar Pustaka.
1. Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to
non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai
Islam.
0 comments:
Post a Comment