Monday, July 10, 2017

131. KAKBAH

UMAT ISLAM TIDAK MENYEMBAH KAKBAH
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Beberapa orang bertanya,” Islam melarang orang menyembah berhala, tetapi mengapa umat Islam menyembah Kakbah? Dr. Zakir Naik menjelaskan umat Islam tak menyembah Kakbah, tetapi umat Islam hanya menyembah Allah. 
     Pertama, Kakbah merupakan kiblat. Kakbah sebagai arah tempat umat Islam menghadapkan wajah ketika salat. Meskipun, umat Islam salat menghadap Kakbah, tetapi mereka tidak menyembah Kakbah. Umat Islam hanya menyembah Allah.
      Al-Quran surah Al-Baqarah. Surah ke-2 ayat 144. “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan mukamu ke arah Masjidil-Haram. Di mana saja kamu berada, palingkan mukamu ke arahnya. Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil-Haram benar dari Tuhannya. Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
     Kedua, Islam percaya pada pengembangan kesatuan. Misalnya, umat Islam akan melakukan salat, beberapa orang ingin menghadapkan wajahnya ke utara, sebagian yang lain ingin menghadapkan wajahnya ke selatan.
      Agar semua umat bersatu, umat Islam dalam salat menghadap Allah Yang Maha Menguasai, diperintahkan menghadapkan wajahnya ke satu arah, yaitu menghadap Kakbah.
      Umat Islam yang tinggal di sebelah barat Kakbah, salatnya menghadap ke timur. Umat Islam yang berada di timur Kakbah, salatnya menghadap ke barat. Orang yang berada di utara Kakbah, salat menghadap ke selatan. Orang berada di selatan Kakbah, salat menghadap ke utara.
      Kedua, Kakbah terletak di pusat Peta Dunia. Umat Islam adalah orang pertama yang menggambar peta dunia. Mereka menggambar peta dengan meletakkan selatan di atas dan utara di bawah. Kakbah terletak di tengah-tengah.
      Kemudian pembuat peta dari Barat menggambar peta dengan meletakkan utara di atas, dan selatan di bawah. Kakbah tetap berada di tengah-tengah atau pusat  peta dunia.
      Ketiga, Tawaf mengelilingi Kakbah mengindikasikan satu Tuhan. Ketika umat Islam datang ke Masjidil-Haram Mekah, mereka melakukan tawaf mengelilingi Kakbah. Hal ini menyimbolkan keimanan dan penyembahan kepada satu Tuhan, sebagaimana setiap lingkaran memiliki satu titik pusat, maka hanya ada Allah, satu-satunya Tuhan yang disembah.
      Keempat, Terkait dengan batu hitam “Hajar Aswad”. Terdapat sebuah hadis yang dihubungkan kepada sahabat Nabi. Umar bin Khttab berkata,”Aku tahu kamu sebuah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan atau kerugian. Jika aku tidak pernah melihat Nabi menyentuh dan menciummu, maka aku tidak akan pernah menyentuh dan menciummu.”
      Kelima, Orang-orang berdiri di atas Kakbah mengumandangkan azan. Pada zaman Nabi, orang-orang berdiri di atas Kakbah dan mengumandangkan azan. Azan merupakan seruan untuk salat. Apakah ada seorang penyembah berhala yang berdiri di atas berhala sesembahannya?
     Kesimpulannya, umat Islam salat menghadap Kakbah hanya untuk menyatukan arah. Umat Islam tidak menyembah Kakbah. Umat Islam hanya menyembah Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Daftar Pustaka.
1. Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment