Sunday, July 16, 2017

136. TAKDIR

MEMAHAMI TAKDIR ALLAH
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

       Beberapa orang bertanya,”Apakah yang dimaksud takdir Allah? Kami merasa kesulitan memahami pengertian takdir Allah, mohon penjelasan? Profesor Quraish Shihab menjelaskan masalah takdir.
       Kata “taqdir” berasal dari kata “qadar”, yang artinya “ukuran, kadar, atau batas”. Matahari beredar di tempat peredarannya, itulah takdir, batas, atau ukuran.
     Al-Quran surah Yasin. Surah ke-36 ayat 38-39. “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikian takdir (ketetapan) Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami takdirkan (tetapkan) bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua.”
      Al-Quran surah Al-Furqan. Surah ke-25 ayat 1-2. “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menakdirkan (menetapkan) ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”
      Segala sesuatu di alam ini, mulai dari yang kecil hingga yang besar, semuanya berdasarkan takdir (ketetapan) Allah. Al-Quran surah At-Tallaq. Surah ke-63 ayat 3. “Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
        Al-Quran surah Al-A’la. Surah ke-87 ayat 1-5. “Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.”
     Segala sesuatu yang berada di alam semesta ini, semua ukurannya telah ditetapkan oleh Allah, itulah takdir atau “sunnatulah”. Para ilmuwan menyebutnya “hukum alam”, yaitu hukum Allah yang berlaku di alam semesta.
     Manusia mempunyai takdir sesuai dengan ketetapan Allah. Manusia tak dapat terbang seperti burung. Manusia hidup berada dalam lingkungan takdir Allah, apa saja yang dilakukan semuanya terikat dalam takdir atau hukum Allah.
        Takdir atau hukum Allah terhadap manusia merupakan pilihan. Allah menakdirkan manusia bisa memilih, bukan seperti matahari dan bulan yang tak dapat memlilih. Manusia bisa memilih takdir atau ukuran yang diambil.
      Umar bin Khattab membatalkan kunjungan ke suatu daerah, karena mengetahui wilayah tersebut terkena wabah penyakit.  Para sahabat Nabi bertanya,” Apakah kamu menghindar dari takdir Allah?” Umar bin Khattab menjawab,”Saya menghindar dari takdir satu ke takdir lainnya.” 
      Kadang kala manusia salah menilai takdir. Ketika mendapatkan suatu bencana atau musibah, dia berkata,”Semua bencana ini terjadi karena takdir Allah”. Tetapi, ketika mendapatkan kesuksesan atau kenikmatan, dia berkata,”Semua keberhasilan ini hasil kerja cerdas saya sendiri.” 
      Hal ini bertentangan dengan firman Allah surah An-Nisa. Surah ke-4 ayat 79. “Apa saja nikmat yang kamu peroleh berasal dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, dari kesalahan dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Cukup Allah yang menjadi saksi.”
      Allah Maha Mengetahui segalanya. Manusia diberi kemampuan untuk memilih dan menentukan “nasibnya sendiri”. Ilmu Allah sungguh amat luas. Allah Mengetahui semua masa lalu dan masa akan datang.
      Dengan keluasan ilmu Allah, maka Allah mengetahui semua yang akan dipilih manusia untuk masa depannya sendiri. Apakah manusia memilih jalan yang mengantarkan ke surga atau terjerumus ke dalam neraka? Semuanya merupakan pilihan bebas manusia sendiri.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

Related Posts:

  • 1735. KHUTBAH JUMAT ABU LAHAB Khutbah Jumat “ ABU LAHAB DAN BUKTI KEBENARAN AL-QURAN” Khutbah-1 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُه… Read More
  • 1734. KHUTBAH JUMAT ISLAM SAUDARA Khutbah Jumat, 21-12-2018 “Semua Orang Mukmin adalah bersaudara” Khutbah-1 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين إِنَّ الْحَمْدَ للهِ … Read More
  • 1735. KHUTBAH JUMAT ABU LAHAB Khutbah Jumat “ ABU LAHAB DAN BUKTI KEBENARAN AL-QURAN” Khutbah-1 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُه… Read More
  • 1734. KHUTBAH JUMTA ISLAM SAUDARA Khutbah Jumat, 21-12-2018 “Semua Orang Mukmin adalah bersaudara” Khutbah-1 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين إِنَّ الْحَمْدَ لل… Read More
  • 1735. KHUTBAH JUMAT ABU LAHAB Khutbah Jumat “ ABU LAHAB DAN BUKTI KEBENARAN AL-QURAN” Khutbah-1 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُه… Read More

0 comments:

Post a Comment