Monday, January 20, 2020

4337. ADIL BARU BISA MAKMUR


ADIL BARU BISA MAKMUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Adil (menurut KBBI V) adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang.
2.    Keadilan adalah sifat, perbuatan, dan perlakuan yang adil.
3.    Makmur adalah banyak hasilnya dan banyak penduduk yang sejahtera.
4.    Kemakmuran adalah keadaan makmur.
5.    Yang manakah lebih didahulukan “adil dan makmur” atau “makmur dan adil”?
6.     Mencapai adil dahulu, baru terwujud makmur atau makmur dahulu, baru tercapai adil?
7.    Mencapai keadilan terlebih dahulu, kemudian  terjadi kemakmuran.
8.    Atau mencapai kemakmuran terlebih dahulu, baru menghasilkan keadilan?
9.    Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8 mengisyaratkan mendahulukan keadilan.
      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

     Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil, berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
10. Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 96.
      وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

     Jika sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
11. Ayat Al-Quran di atas menjelaskan bahwa keadilan akan mengantarkan kepada ketakwaan, dan ketakwaan menghasilkan kesejahteraan dan kemakmuran.
12. Maka atas dasar pertimbangan tersebut, maka yang lebih baik adalah adil dan makmur.
13. Kata “adil” yang terambil dari bahasa Arab “adl”.
14. Dalam kamus bahasa Arab menginformasikan bahwa kata “adl”  pada mulanya berarti “sama”.
15. Dan persamaan tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat “bukan material”.
16. “Persamaan” dengan makna asal kata “adil” itu yang menjadikan pelakunya “tidak berpihak”.
17. Pada dasarnya seorang yang adil adalah “berpihak kepada yang benar”.
18. Karena yang benar dan yang salah, semuanya harus memperoleh haknya.
19. Adil adalh melakukan sesuatu “yang patut” dan “tidak sewenang-wenang”.
20. Keadilan diungkapkan oleh Al-Quran antara lain dengan kata:
1)    “al-'adl”.
2)    “al-qisth”.
3)    “al-mizan”.
21. Serta menafikan dan menolak “kezaliman”.
22. Pengertian “keadilan” tidak selalu menjadi antonym dengan kezaliman.
23. Antonym adalah kata yang berlawanan makna.
24. Kata “Adl” yang artinya “sama”, memberikan kesan adanya 2 pihak atau lebih.
25. Jika hanya 1 pihak, maka tidak akan terjadi “persamaan”.
26. Kata “Qisth” arti asalnya adalah “bagian”, yang wajar dan patut.
27. Hal ini tidak harus mengantarkan adanya “persamaan”, karena “bagian” dapat saja diperoleh oleh satu pihak.
28. Kata “qisth” lebih umum digunakan daripada kata “adl”.
29. Ketika Al-Quran menuntut orang untuk berlaku adil terhadap dirinya sendiri, maka yang dipakai adalah kata “qisth”.
30. Al-Quran surat An-Nisa (surah ke-4) ayat 135.
۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

      Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu, apabila dia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”.

31. Kata “mizan” berasal dari akar kata “wazn” yang artinya “timbangan”.
32. Maka “mizan” adalah “alat untuk menimbang”, tetapi bisa juga berarti “keadilan”.
33. Bahasa sering menyebut suatu “alat” untuk makna “hasil penggunaan alat itu”.


Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment