Thursday, February 6, 2020

4419. PERANG BADAR BERLANGSUNG SENGIT




PERANG BADAR BERLANGSUNG SENGIT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.           Rasulullah berumur 55 tahun.
1.    Perang Badar berlangsung sengit.
2.    Kota Badar berjarak 150 km dari kota Madinah.
1)    Setelah 3 komandan pasukan Quyaisy mati terbunuh, pasukan kafir Quraisy menyerang pasukan muslim secara serentak dan membabi buta.
2)    Pasukan muslim tetap bertahan di tempat semula untuk menghadang serangan pasukan Quraisy yang datang secara bergelombang dan terus menerus.

3.    Rasulullah memerintahkan pasukan lslam melawan balik.
1)    Rasulullah bersabda,”Demi diri Muhammad yang ada di tangan-Nya, siapa pun yang berperang pada hari ini dengan sabar dan mengharap keridaan Allah, maju terus pantang mundur, maka baginya surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”
2)    Umair bin Hamman membuang kurma dari mulutnya sambil berkata,”Jika aku masih hidup dan masih makan kurma ini, maka ini kehidupan yang sangat lama.”
a.    Umair bin Hamman segera menyerbu pasukan kafir Quraisy dan mati terbunuh.
3)    Auf bin Harist bertanya kepada Rasulullah,”Ya Rasulullah, apakah yang membuat Allah tersenyum kepada hamba-Nya?”
a.    Rasulullah bersabda,”Jika dia menjulurkan tangannya ke tengah pasukan musuh tanpa memakai baju besi.”
b.    Auf bin Harist segera melepaskan baju besinya, memungut pedang, dan menyerang musuh hingga terbunuh.
4)    Rasulullah memerintahkan pasukan muslim untuk menyerang balik, karena  serangan dari musuh sudah mengendor.
a.    Pasukan muslim bertempur dengan hebat dengan bantuan malaikat.
b.    Ibnu Abbas berkata,”Ketika pasukan muslim berusaha membunuh pasukan kafir Quraisy, terdengar suara cambuk di atasnya, dan dia melihat musuhnya sudah terbunuh.”
c.    Pada saat itu, ada kepala pasukan musyrik yang terkulai tanpa diketahui pembunuhnya.
d.    Ada tangan yang putus tanpa diketahui siapa yang membabatnya.
e.    Abu Daud Maziny berkata,”Ketika aku mengejar musuh untuk menebasnya, tiba-tiba kepalanya sudah tertebas sebelum pedangku mengenainya.”
f.     Seorang Ansar membawa Abbas bin Abdul Munththalib sebagai tawanan  perang.
g.    Abbas berkata,”Demi Allah, orang yang menangkapku naik kuda yang gagah, aku belum pernah melihatnya.”

4.    Pertolongan dari malaikat.
1)    Orang Ansar yang melihat peristiwa aneh tersebut menuturkan kepada Rasulullah.
2)    Rasulullah bersabda,”Kamu benar, itu pertolongan dari langit.”

5.    Setan lari dari medan pertempuran.
1)    Setelah melihat pasukan muslim yang dibantu oleh malaikat, maka setan yang berbentuk Suraqah bin Malik yang sejak awal mendampingi pasukan kafir Quraisy segera melairikan diri.
2)    Setan berbentuk Suraqah bin Malik mendorong Harits bin Hisyam yang akan memegangnya hingga terjengkang.
3)    Setan berbentuk Suraqah bin Malik berkata,”Aku telah melihat apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya aku takut terhadap siksaan Allah, karena siksaan Allah benar-benar pedih”
4)    Setan berbentuk Suraqah bin Malik lari dari medan pertempuan dan menceburkan dirinya ke Laut Merah.

6.    Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 9.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".

7.    Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 12.

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ

     (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggal kepala mereka dan pancung tiap-tiap ujung jari mereka.

8.    Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 17.

   فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

     Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment