PERANG
BADAR BERLANGSUNG SENGIT
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 55 tahun.
1. Perang
Badar berlangsung sengit.
2. Kota Badar
berjarak 150 km dari kota Madinah.
1) Setelah
3 komandan pasukan Quyaisy mati terbunuh, pasukan kafir Quraisy menyerang pasukan
muslim secara serentak dan membabi buta.
2) Pasukan
muslim tetap bertahan di tempat semula untuk menghadang serangan pasukan Quraisy
yang datang secara bergelombang dan terus menerus.
3. Rasulullah
memerintahkan pasukan lslam melawan balik.
1) Rasulullah
bersabda,”Demi diri Muhammad yang ada di tangan-Nya, siapa pun yang berperang
pada hari ini dengan sabar dan mengharap keridaan Allah, maju terus pantang
mundur, maka baginya surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”
2) Umair bin
Hamman membuang kurma dari mulutnya sambil berkata,”Jika aku masih hidup dan
masih makan kurma ini, maka ini kehidupan yang sangat lama.”
a. Umair bin
Hamman segera menyerbu pasukan kafir Quraisy dan mati terbunuh.
3) Auf bin
Harist bertanya kepada Rasulullah,”Ya Rasulullah, apakah yang membuat Allah
tersenyum kepada hamba-Nya?”
a. Rasulullah
bersabda,”Jika dia menjulurkan tangannya ke tengah pasukan musuh tanpa memakai
baju besi.”
b. Auf bin
Harist segera melepaskan baju besinya, memungut pedang, dan menyerang musuh
hingga terbunuh.
4) Rasulullah
memerintahkan pasukan muslim untuk menyerang balik, karena serangan dari musuh sudah mengendor.
a. Pasukan
muslim bertempur dengan hebat dengan bantuan malaikat.
b. Ibnu Abbas
berkata,”Ketika pasukan muslim berusaha membunuh pasukan kafir Quraisy,
terdengar suara cambuk di atasnya, dan dia melihat musuhnya sudah terbunuh.”
c. Pada saat
itu, ada kepala pasukan musyrik yang terkulai tanpa diketahui pembunuhnya.
d. Ada tangan
yang putus tanpa diketahui siapa yang membabatnya.
e. Abu Daud
Maziny berkata,”Ketika aku mengejar musuh untuk menebasnya, tiba-tiba kepalanya
sudah tertebas sebelum pedangku mengenainya.”
f. Seorang
Ansar membawa Abbas bin Abdul Munththalib sebagai tawanan perang.
g. Abbas
berkata,”Demi Allah, orang yang menangkapku naik kuda yang gagah, aku belum
pernah melihatnya.”
4. Pertolongan
dari malaikat.
1) Orang Ansar
yang melihat peristiwa aneh tersebut menuturkan kepada Rasulullah.
2) Rasulullah
bersabda,”Kamu benar, itu pertolongan dari langit.”
5. Setan lari
dari medan pertempuran.
1) Setelah
melihat pasukan muslim yang dibantu oleh malaikat, maka setan yang berbentuk Suraqah
bin Malik yang sejak awal mendampingi pasukan kafir Quraisy segera melairikan
diri.
2) Setan berbentuk
Suraqah bin Malik mendorong Harits bin Hisyam yang akan memegangnya hingga
terjengkang.
3) Setan berbentuk
Suraqah bin Malik berkata,”Aku telah melihat apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya
aku takut terhadap siksaan Allah, karena siksaan Allah benar-benar pedih”
4) Setan berbentuk
Suraqah bin Malik lari dari medan pertempuan dan menceburkan dirinya ke Laut
Merah.
6. Al-Quran
surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 9.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu,
lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".
7. Al-Quran
surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 12.
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا
الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا
فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan
kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan
(pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa
ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggal kepala mereka dan
pancung tiap-tiap ujung jari mereka.
8. Al-Quran
surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 17.
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ
وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ
رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
Maka (yang
sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh
mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah yang
melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi
kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.



0 comments:
Post a Comment