TAFSIR
BASMALAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. Sepintas
basmalah terdiri atas 4 kata, yaitu:
1) Bismi.
2) Allahi.
3) Arrahmani.
4) Arrahimi.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
2. Yang benar
basmalah terdiri atas 5 lima kata, karena “bi” dihitung 1 kata atau 1 kalimat
dalam gramatika Arab (nahwu), yaitu:
1) Bi.
2) Ismi.
3) Allah.
4) Rahman.
5) Rahim.
3. Dalam bahasa
Indonesia “bi” sering diartikan “dengan”.
1) Tetapi
“bi” tidak selalu berarti “dengan”.
2) Bi
adalah salah satu huruf jer.
3) Huruf
jer selalu mempunyai hubungan (ta’alluq) dengan kalimat lain.
4) Huruf jer
tidak bisa berdiri sendiri.
5) Kalimat
yang menjadi ta’alluqnya “bi” pada bismillah dibuang.
6) Abu Bakar
Jassoshi berpendapat adanya kalimat “ibda” yang artinya “mulailah”.
7) Makna
bismillah menjadi “mulailah dengan menyebut nama Allah”,
8) Ada yang
mengartikan kata abtadiu yang berarti “aku memulai”.
9) Sehingga
bismillah berarti “aku memulai dengan menyebut nama Allah”.
10) Ibnu
Jarir At-Thobari dan Ibnu Katsir berpendapat bismillah bisa dita’alluqkan
dengan fi’il apa saja.
11) Sesuai
dengan keadaan orang yang membacanya untuk mengharap keberkahan, kebaikan, serta
mohon pertolongan agar bisa menyempurnakan amal dan mengharap diterimanya amal
tersebut.
12) Membaca
basmalah sambil berdiri, artinya “Saya berdiri dengan menyebut nama Allah”.
13) Membaca
baasmalah ketika duduk, artinya,”Saya duduk dengan menyebut nama Allah”.
14) Begitu
seterusnya.
15) Dari Ibnu
Abbas, malaikat jibril berkata, “Katakan bismillah wahai Muhammad, bacalah
dengan menyebut Allah Tuhanmu, berdirilah, duduklah dengan menyebut Allah”.
4. Kata “ismi”
berasal dari “sumuwwi” yang artinya “kemuliaan atau keluhuran”.
1) Pendapat
lain mengatakan “ismi” berasal dari kata “simah” artinya “alamat.”.
2) Dari
akar kata ”sumuwwi” atau “simah” muncul kata “ismi” artinya “nama”.
3) Orang baik,
terkenal dan mulia seringa disebut orang “punya nama”.
5. Allah
adalah nama yang mulia untuk Zat yang wajib wujudnya, dengan sifat-sifat
kemuliaan dan jauh dari sifat-sifat kurang.
1) Allah
adalah nama khusus, tidak digunakan oleh selain-Nya.
2) Para
ulama’ menyatakan bahwa Allah adalah nama yang paling agung atau ismul a’dhom
karena nama Allah mencakup semua sifat yang Dia miliki.
3) Ketika
orang sakit berkata,”Ya Allah”.
4) Artinya
Wahai Zat Yang Maha Menyembuhkan.
5) Orang
yang kekurangan dan berdoa,” Ya Allah”.
6) Artinya
dia berkata Wahai Zat Yang Maha Kaya.
7) Orang dalam
kesempitan berkata,”Ya Allah.”
8) Artinya
Wahai Zat Yang Maha Lapang.
9) Dan
seterusnya.
6. Arrahman
berasal dari kata rahim atau rahmah.
7. Arrahman
berarti Zat pemilik rahmat, Zat yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
8. Arrahim
berasala dari akar kata yang sama dengan Arrahman.
9. Sebagian
ulama’ berpendapat Rahman dan Rahim mempunyai arti sama.
10. Jumhur
ulama’ menyatakan pada dasarnya Rahman dan Rahim mempunyai arti sama, tetapi kandungan cakupannya berbeda.
11. Sebagian
ulama’ mengartikan Rahman adalah kasih sayang Allah kepada makhluk dalam bentuk
pemberian nikmat yang tampak seperti pemberian rezeki, kesehatan, anak, istri
dan lain-lain.
12. Rahman
diberikan Allah secara umum untuk seluruh makhluk, mulai hewan, tumbuhan, jin, dan manusia beriman maupun kufur.
13. Rahim
adalah kasih sayang berupa nikmat yang tidak tampak (abstrak) seperti iman,
keyakinan, ilmu dan lain-lain.
14. Kebanyakan
mufassir mengatakan Rahman adalah Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang diberikan
kepada semua makhuk di dunia tanpa kecuali.
15. Rahim dalah
kasih sayang khusus diberikan kepada orang beriman saja di akhirat.
(Sumber: internet tafaqquh.com)
0 comments:
Post a Comment