Monday, April 27, 2020

4258. TAFSIR BASMALAH

TAFSIR BASMALAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Sepintas basmalah terdiri atas 4 kata, yaitu:
1)    Bismi.
2)    Allahi.
3)    Arrahmani.
4)    Arrahimi.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ


2.    Yang benar basmalah terdiri atas 5 lima kata, karena “bi” dihitung 1 kata atau 1 kalimat dalam gramatika Arab (nahwu), yaitu:
1)    Bi.
2)    Ismi.
3)    Allah.
4)    Rahman.
5)    Rahim.

3.    Dalam bahasa Indonesia “bi” sering diartikan “dengan”.
1)    Tetapi “bi” tidak selalu berarti “dengan”.  
2)    Bi adalah salah satu huruf jer.
3)    Huruf jer selalu mempunyai hubungan (ta’alluq) dengan kalimat lain.
4)    Huruf jer tidak bisa berdiri sendiri.
5)    Kalimat yang menjadi ta’alluqnya “bi” pada bismillah dibuang.
6)    Abu Bakar Jassoshi berpendapat adanya kalimat “ibda” yang artinya “mulailah”.
7)    Makna bismillah menjadi “mulailah dengan menyebut nama Allah”,
8)    Ada yang mengartikan kata abtadiu yang berarti “aku memulai”.
9)    Sehingga bismillah berarti “aku memulai dengan menyebut nama Allah”.
10) Ibnu Jarir At-Thobari dan Ibnu Katsir berpendapat bismillah bisa dita’alluqkan dengan fi’il apa saja.
11) Sesuai dengan keadaan orang yang membacanya untuk mengharap keberkahan, kebaikan, serta mohon pertolongan agar bisa menyempurnakan amal dan mengharap diterimanya amal tersebut.
12) Membaca basmalah sambil berdiri, artinya “Saya berdiri dengan menyebut nama Allah”.
13) Membaca baasmalah ketika duduk, artinya,”Saya duduk dengan menyebut nama Allah”.
14) Begitu seterusnya.
15) Dari Ibnu Abbas, malaikat jibril berkata, “Katakan bismillah wahai Muhammad, bacalah dengan menyebut Allah Tuhanmu, berdirilah, duduklah dengan menyebut Allah”.

4.    Kata “ismi” berasal dari “sumuwwi” yang artinya “kemuliaan atau keluhuran”.
1)    Pendapat lain mengatakan “ismi” berasal dari kata “simah” artinya “alamat.”.
2)    Dari akar kata ”sumuwwi” atau “simah” muncul kata “ismi” artinya “nama”.
3)    Orang baik, terkenal dan mulia seringa disebut orang “punya nama”.

5.    Allah adalah nama yang mulia untuk Zat yang wajib wujudnya, dengan sifat-sifat kemuliaan dan jauh dari sifat-sifat kurang.
1)    Allah adalah nama khusus, tidak digunakan oleh selain-Nya.
2)    Para ulama’ menyatakan bahwa Allah adalah nama yang paling agung atau ismul a’dhom karena nama Allah mencakup semua sifat yang Dia miliki.
3)    Ketika orang sakit berkata,”Ya Allah”.
4)    Artinya Wahai Zat Yang Maha Menyembuhkan.
5)    Orang yang kekurangan dan berdoa,” Ya Allah”.
6)    Artinya dia berkata Wahai Zat Yang Maha Kaya.
7)    Orang dalam kesempitan berkata,”Ya Allah.”
8)    Artinya Wahai Zat Yang Maha Lapang.
9)    Dan seterusnya.
6.    Arrahman berasal dari kata rahim atau rahmah.
7.    Arrahman berarti Zat pemilik rahmat, Zat yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
8.    Arrahim berasala dari akar kata yang sama dengan Arrahman.
9.    Sebagian ulama’ berpendapat Rahman dan Rahim mempunyai arti sama.
10. Jumhur ulama’ menyatakan pada dasarnya Rahman dan Rahim  mempunyai arti  sama, tetapi kandungan cakupannya berbeda.
11. Sebagian ulama’ mengartikan Rahman adalah kasih sayang Allah kepada makhluk dalam bentuk pemberian nikmat yang tampak seperti pemberian rezeki, kesehatan, anak, istri dan lain-lain.    
12. Rahman diberikan Allah secara umum untuk seluruh makhluk, mulai hewan, tumbuhan, jin,  dan manusia beriman maupun kufur.
13. Rahim adalah kasih sayang berupa nikmat yang tidak tampak (abstrak) seperti iman, keyakinan, ilmu dan lain-lain.
14. Kebanyakan mufassir mengatakan Rahman adalah Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang diberikan kepada semua makhuk di dunia tanpa kecuali.
15. Rahim dalah kasih sayang khusus diberikan kepada orang beriman saja di akhirat.

(Sumber: internet tafaqquh.com)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment