Saturday, December 12, 2020

8035. ADA GAS SEBELUM TERBENTUK GALAKSI DALAM AL-QURAN

 


 

ADA GAS SEBELUM TERBENTUK GALAKSI DALAM AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Menurut ahli astrofisika, asal mula alam semesta dikenal dengan Teori Big Bang.

 

 

Yakni pada mulanya alam semesta berbentuk satu massa yang besar (nebula primer) kemudian terjadi big bang (ledakan pemisah sekunder).

 

 

Yang mengakibatkan pembentukan galaksi yang terbagi dalam planet, matahari, bulan dan lain sebagainya.

 

 

Teori big bang memberi penjelasan paling komprehensif dan akurat tentang penciptaan alam semesta.

 

 

Big bang juga didukung metode ilmiah beserta observasi yang dilakukan astronom dan astrofisika selama beberapa dekade.

 

 

 

Yang menakjubkan, ternyata teori big bang telah dijelaskan dalam Al Quran.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke) ayat 30.

 

 

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

 

 

 

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. maka mengapa mereka tidak juga beriman?” 

 

 

Pada tahun 1925, Edwin Hubble mempersembahkan bukti pengamatannya bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi satu sama lain.

 

 

 

Temuan astronom Amerika Serikat bahwa alam semesta mengembang sekaligus menegaskan kebenaran teori big bang.

 

 

Teori big bang menyebutkan bahwa dulunya alam semesta merupakan massa besar dan kemudian terpisah oleh sebuah ledakan besar.

 

 

Konsekuensi dari teori ini, semestinya galaksi bergerak saling menjauhi.

 

 

 

Itulah yang kemudian ditemukan oleh Edwin Hubble.

 

 

Al Quran berbicara tentang hal ini.

 

Al-Quran surah Adz-Dzariyat (surah ke-51) ayat 47.

 

 

 

 

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

 

 

 

Dan langit itu Kami bangun dengan tangan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. 

 

 

Kata “musi’un” dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan “memperluas”.

 

 

Dan ini mengacu pada penciptaan dan perluasan alam semesta.

 

 

Stephen Hawking dalam bukunya “A Brief History of Time” menyebut penemuan fakta ilmiah alam semesta senantiasa berkembang adalah sebuah revolusi intelektual abad ke-20.

 

 

Al Quran menyebutkan fakta ilmiah ini jauh sebelum manusia belajar membuat sebuah teleskop.

 

 

Beberapa orang mengatakan penemuan fakta astronomi dalam Al-Quran bukan sesuatu yang mengherankan karena orang Arab dikenal maju dalam bidang astronomi.

 

 

Orang Arab unggul dalam astronomi memang benar.

 

 

Tapi Al Quran mengungkapkan fakta ilmiah ini berabad-abad sebelum orang Arab unggul dalam astronomi.

 

 

 

Teori big bang dan teori alam semesta berkembang adalah fakta ilmiah yang baru ditemukan pada abad ke-20.

 

 

Al-Quran telah mengungkapkannya berabad-abad sebelumnya.

 

 

 

Ada sejumlah gas sebelum terbetuk galaksi

 

 

Para ilmuwan berpendapat sebelum terbentuk galaksi di alam semesta, pada awalnya semuanya berbentuk materi gas.

 

 

Penggunaan kata “asap” lebih tepat daripada “gas”.

 

 

Al-Quran memakai kata “dukhan” yang asap pada alam semesta.

 

 

Al-Quran surah Fussilat (surah ke-41) ayat 11.

 

 

 

ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ٱئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَآ أَتَيْنَا طَآئِعِينَ


 

 

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.




 

Daftar Pustaka

1.      Naik, Zakir. Miracles of Al-Quran and Sunnah. Penerbut Aqwam, Jakarta. 2016.

 

2.       

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment