TANPA
GRAVITASI ASTRONOT SULIT BUANG HAJAT DI ANGKASA
Oleh: Drs. HM
Yusron Hadi, MM
Astronot buang hajat
di luar angkasa.
Tak
sama seperti orang di bumi.
Buang
hajat di luar angkasa.
Ternyata
lebih rumit.
Karena
di luar angkasa.
Tidak
ada gravitasi.
Maka
buang hajat di luar angkasa.
Perlu
‘Latihan toilet di luar angkasa’.
Para
astronot biasanya pakai popok dewasa.
Yang
menampung hingga 1 liter cairan.
Mereka
juga pakai popok dewasa.
Saat
lepas landas dan mendarat.
Setelah
perjalanan luar angkasa.
Mereka melepas
popok.
Dan
membuangnya.
Di
tempat penyimpanan di pesawat.
Aktivitas
buang hajat.
Bisa
dilakukan di toilet luar angkasa.
Badan
Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Meluncurkan
toilet luar angkasa.
Yaitu
Universal Waste Management System (UWMS)
Ke
Stasiun Luar Angkasa Internasional.
UWMS
punya konsep desain sentral.
Yang
mudah integrasi.
Dalam
berbagai pesawat ruang angkasa.
Dan
sistem pendukung kehidupan.
Pada
stasiun luar angkasa.
Tempat
astronot tinggal.
Dan
bekerja dalam waktu lama.
UWMS
mendaur ulang urine dan keringat.
Agar
bisa dipakai minum.
Tak
hanya urine dan keringat.
Kopi
astronot bahkan didaur ulang.
Astronot
sering berkata,
‘Kopi
hari ini adalah kopi besok!’.
Tinja
berupa limbah padat.
Belum
bisa didaur ulang.
Maka
tinja dimasukkan kantong kedap air.
Kantong
kedap air lalu dipadatkan.
Dimasukkan
tabung penyimpanan tinja.
Yang
bisa dilepas.
Sebagian
kecil tabung tinja.
Dikembalikan
ke bumi.
Untuk
evaluasi.
Tapi
sebagian besar.
Dimuat
ke kapal kargo.
Yang
terbakar saat masuk atmosfer bumi.
Meskipun
limbah tinja astronot.
Tidak
didaur ulang.
NASA
sedang mempelajarinya.
Untuk
misi durasi lebih pendek.
Seperti
Artemis II.
UWMS
juga bekerja dengan system.
Yaitu
limbah tidak diolah.
Tapi
hanya disimpan.
Untuk
dibuang.
(Sumber Tempo)
.png)
0 comments:
Post a Comment