SOPIR
ANGKOT JAKARTA TENANG GAJINYA TETAP
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
APAKAH
SELURUH WARGA JAKARTA SUDAH TAHU ?
Saya
naik angkot.
Duduk
di depan.
Persis
di samping Mas Sopir.
Satu
persatu penumpang turun.
Dan menyerahkan
kartu.
Sopir
menempelkan kartu.
Pada
mesin kecil.
Yang
ada di depan.
Dan berbunyi
tiiit.
Lalu,
kartu itu dikembalikan.
Kepada
para penumpang.
Tiba
giliran saya.
Sopir
bertanya,
“Mana
kartunya, Pak?”
“Kartu
apa?”
Saya
balik bertanya.
“Aku
tak punya kartu angkot,” jawabku.
“Jika
tak punya kartu.
Tak boleh
naik, Pak, ” kata sopir.
“Ya jika
begitu.
Aka
turun di depan,” kataku
Ketika
angkot berhenti.
Sebelum
turun dari angkot.
Aku bertanya
lagi,
“Kalau
kartu e-toll.
Apakah
bisa?”
“Bisa
Pak.
Mandiri
juga bisa,” jawab sopir.
Aku punya
kartu e-toll Mandiri.
Segera
aku keluarkan kartu.
Dan
ditempel di mesin kecil.
Di
depan sopir.
Ternyata,
bisa! Alhamdulillah.
Aku tak
jadi turun.
Mobil
jalan lagi.
Saya
bertanya,
“Apakah
benar ini gratis Pak.?”
“Benar
gratis.
Sudah
berjalan 2 tahun,”kata sopir.
Aku ulangi
bertanya,
“Apakah
betuk gratis,?”
“Betul!
Bayarnya nol rupiah,” kata sopir.
Sopir
itu menjawab.
Aku melihat
di mesin.
Memang
betul.
Angkanya
nol.
“Berarti
digaji bulanan ya Mas?” tanyaku lagi.
Saya
bertanya,
“Berapa
gajinya sebulan?”
“4,2
juta rupiah,” katanya.
“Oh,
terima gaji tetap.
Gak dikejar
setoran.
Maka
bisa kerja dengan tenang,” sahutku.
Sopir
mengangguk.
Kutanya
sopir lagi.
Ada berapa
jumlah angkot gratis di Jakarta?
Sopir
memberi perincian tip rute.
Hafal
betul sopir ini.
Dia ini
sopir.
Atau
pengusaha angkut?
Gumam
dalam hatiku.
Totalnya,
kata si sopir.
Ada ratusan
angkot Jaklinko di DKI.
Gratis.
Hal yang
luar biasa!
Sampai
di Lebak Bulus aku turun.
Semua
penumpang.
Mengucapkan
terima kasih.
Kepada
Mas Sopir.
Gratis.
Bawa
angkotnya santai.
Dan
komunikasinya santun.
Bagiku.
Hal ini
bukan hanya soal gaji, angkot, dan sopir.
Tapi
ini soal perilaku manusia.
Semua
jadi berubah.
Dengan
gaji tetap.
Sopir
tak lagi kejar setoran.
Tak
perlu zig zag, potong jalan.
Tak ngebut
dan tak ngerem mendadak.
Yang
bisa membahayakan penumpang.
Dan
pemakai jalan lain.
Mobil
terawat.
Nyaman
di jalan.
Gratis
pula.
Sekitar
1 juta warga Jakarta.
Memakai
angkot tiap hari.
Jika
makin banyak warga pakai jasa angkot.
Maka
berpengaruh:
1.
Gratis.
2.
Tak macet.
3.
Ekonomis.
4.
Tak boros
bensin.
5.
Jika naik bus way atau MRT.
Amat murah bayarnya.
6.
Angkot
tempat bergaul setara.
7.
Plural
heterogen dalam interaksi.
8.
Di
tempat publik ini, ego status runtuh.
9.
Orang
gak kenal direksi, komisaris atau manager.
10. Yang mereka lihat adalah penumpang angkot.
Sekali
lagi.
Bukan
hanya soal angkot gratis.
Tapi
ini soal pluralitas.
Dan pembauran
social.
Terapi
mental.
Berefek
terurainya kemacetan.
Dan managemen
ekonomi keluarga.
Banyak
hal positif.
Yang
bisa diurai.
Dari
program Jaklinko ini.
Program
Jaklinko DKI.
Sangat
baik dan positif.
Terima
kasih Pemda DKI.
Gubernur
Anies Baswedan.
Sudah
mengubah mental.
Dan
perilaku warga.
(Sumber
FB)
0 comments:
Post a Comment