Tuesday, June 21, 2022

13695. GURU WAJIB DAN GURU HARAM DI SEKOLAH KITA

 

 




 

 

 

GURU WAJIB DAN GURU HARAM DI SEKOLAH KITA

Oleh : Drs. HM Yusron Hadi, MM




Dimuat majalah

Media Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur.

Edisi Februari 2003 halaman 6 dan 7.



PENDAHULUAN

Penggolongan guru di sekolah.

 

Didekati dengan istilah hukum.

Dalam agama Islam.

 

Pendekatan ini.

Bukan untuk mencampur aduk.

 

Atau merendahkan nilai.

Istilah hukum itu.

 

Tapi hanya sekedar.

Untuk memudahkan pemahaman kita.

 

Karena istilah hukum itu.

Sangat akrab bagi kita.


Abdullah Gymnastiar (2002) mengatakan,

 

“Tanpa diawali keberanian menilai dengan jujur diri sendiri.

 

Maka tidak akan ada perubahan dan perbaikan.

 

Orang yang tidak berani melihat kekurangan dirinya.

 

Berarti sudah menipu dirinya sendiri.”

 


GURU WAJIB

 

Tipe guru ini punya ciri:

 

Keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, dan harus ada.

 

Saat dia tidak ada.

Akan membuat siswa, guru, dan pegawai lain.

 

Merasa sangat kehilangan.

 

Dia disenangi.

Karena pribadinya sangat mengesankan.

 

Wajahnya selalu jernih.

Dengan senyum tulus.

 

Yang dapat menyenangkan siapa pun.

Yang berjumpa dengannya.


Tutur katanya santun.

Tidak pernah melukai hati siapa pun.

 

Pembicaraannya sangat bijak.

Dia ramah, sabar.

 

Dan bersedia memahami tiap murid.

 

Suka membantu, adil, dan tegas terhadap muridnya.

 

Dia pandai mengajar dan membangkitkan motivasi.

Serta punya rasa humor menyegarkan.

 

Sehingga dia sangat disenangi murid-muridnya.

Penampilannya selalu rapi, bersih. dan bersahaja.

 

Tidak sombong.

Meskipun ilmu, kedudukan. dan kekayaannya tinggi.

 

Dia tidak suka membedakan.

Dan menonjolkan diri.

 

Dia sabar dan pemaaf.

Tidak pernah memendam perasaan benci dan dendam.

Kepada siapapun.


Etos kerjanya sangat tinggi.

Sehingga lingkungannya terpengaruh semangat kerjanya.

 

Dia sangat menyenangi pekerjaannya sebagai guru.

 

Baginya bekerja adalah ibadah.

Kepuasan batin lebih diutamakan daripada  kesejahteraan dirinya.



Tidak ada istilah.

Cari muka, jilat ke atas, sikut samping, atau injak bawah.

 

Ibadahnya sangat baik.

Tanpa ada pihak manapun yang terganggu.

 

Tiap berdoa.

Dia selalu menambahkan doa khusus.

Untuk murid-muridnya.

 

Agar kelak menjadi manusia dewasa.

Yang lebih berhasil dibanding dirinya.

 

Dia tidak sungkan bertanya.

Dan minta pendapat kepada siapa pun.

 

Hal ini membuat dia cepat berubah.

 

Dalam memperbaiki kesalahan.

Yang pernah dilakukannya.

 

Semangat menambah ilmu sangat tinggi.

 

Dia selalu menyediakan waktu, dana, dan tenaga.

Untuk memperluas wawasan.

 

Dia tidak memandang muridnya sebagai bawahan.

 

Tapi sebagai mitra potensial.

 

Dia tidak mengharapkan muridnya kelak berterima kasih padanya.

 

Dia melakukan tugasnya sebagai guru.

Dengan antusias, semangat, tenang dan senang.

Keadaan keluarganya.

Yang serasi, harmonis, dan tampak berbahagia.

 

Menjadi contoh pribadi.

Yang berusaha menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.

 

Dalam bekerja, bermasyarakat, dan berumah tangga.



GURU SUNAH



Tipe guru ini punya ciri:

Kehadiran dan keberadaannya  menyenangkan.

 

Tapi saat  dia tidak ada.

Para siswa, guru, dan pegawai lain.

Tidak terlalu merasakan kehilangan.

 

Tipe guru ini mirip dengan guru “Wajib”.

 

Dia berprestasi, pribadi menyenangkan, dan etos kerjanya tinggi.

 

Hanya saja.

Saat dia tidak ada.

Lingkungannya tidak terlalu merasa kehilangan.

 

Mungkin kualitas ketulusannya.

Belum membekas dalam hati.

 

Sebab kenangan indah dalam hati.

Hanya bisa diukir dengan hati.

 

Mungkin  sikap, perilaku, dan prestasi kerja.

Yang dilakukannya.

Hanya demi uang, pangkat, dan pujian semata.


GURU MUBAH



Ciri tipe guru ini.

Yaitu ada dan tiadanya sama saja.

 

Kehadirannya tidak membawa manfaat.

Atau kerugian apa pun.

 

Kepergiannya tidak membuat kehilangan.

 

Dia tidak punya semangat.

Tidak punya motivasi.

 

Dia melakukan tugasnya sebagai guru.

Hanya asal mengajar, asal bekerja.

 

Kehidupannya tidak menarik.

Datar- datar saja.

Dia hanya menghabiskan jatah umur saja.



GURU MAKRUH



Ciri Tipe guru ini.

Kehadirannya akan menimbulkan masalah,

Ketidakhadirannya tidak jadi masalah.

 

 Ketika dia berada di sekolah.

Akan menjadi masalah.

Karena akan membuat suasana tidak nyaman.

 

Knyamanan terwujud.

Justru ketika dia tidak ada.

 

Kemunculannya akan mengganggu lingkungan sekitar.

 

Tercium bau keringatnya.

Bau mulutnya tidak segar.

 

Saat bicara menyinggung perasaan.

Waktu bergurau sangat vulgar.

Membuat malu pendengarnya.

 

Pekerjaannya sebagai guru.

Tidak tuntas.

 

Dia mengajar seenaknya.

Dan mengganggu kinerja  lain.



GURU HARAM


Tipe guru ini sangat merugikan.

Dan tidak diharapkan hadirnya.

 

Akhlak dan perilakunya sangat buruk.

 

Dia sering menfitnah, mengadu domba.

Penuh tipu daya dan tidak jujur.

 

Dia tidak melakukan kewajibannya.

Sebagai guru.

Suka mengambil yang bukan haknya.

 

Dia hanya melakukan sesuatu.

Yang dianggap menguntungkan dirinya saja.

 

Tanpa peduli aturan dan hak orang lain.

 

Etos kerjanya sangat buruk.

Dia bukan menyelesaikan masalah.

Tapi pembuat masalah.

 

Ketika dia tidak ada.

Maka lingkungannya akan syukura.

Dalam suasana gembira ria.




KESIMPULAN

Siapa pun boleh menambahkan ciri lain.

Pada tiap tipe guru di atas.

 

Semoga hal itu.

Dapat menjadi bahan renungan.

Buat kita semua.

 

Agar mampu mengubah diri kita.

Menjadi lebih baik.

 

Dan selalu berusaha.

Untuk  menjadi “guru yang wajib ada”. semoga!



DAFTAR RUJUKAN

1.        Gymnastiar, Abdullah, 2002 : Lima Tipe Karyawan / Pejabat di Kantor Kita. Penerbit : MQS Pustaka Grafika, Bandung.


 

0 comments:

Post a Comment