ISLAM MURNI DAMAI
OPTIMIS TAK RADIKAL TAK PUTUS ASA
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Islam berkemajuan.
Berlandas tauhid murni.
Dalam arti.
Hanya Allah yang patut
disembah.
Tauhid murni.
Jadi inti risalah para nabi.
Dan titik sentral
kehidupan umat.
Tauhid.
Membebaskan manusia.
Dari paham:
1)
Musyrik.
2)
Campur agama.
3)
Relatif agama.
Sekretaris Umum
PP Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti.
Tak sepakat asumsi.
Menghubungkan Islam murni.
Dengan ekstrem dan
radikal.
Keliru dan sesat.
Jika anggap Islam murni.
Pro kekerasan.
Doktrin Tauhid murni.
Justru bawa umat pada
persatuan.
Mu’ti menerangkan.
Allah satu-satunya Pencipta.
Yang lain itu makhluk.
Semua makhluk.
Yaitu ciptaan dan
konstruksi-Nya.
Allah tidak ada sekutu.
Dalam penciptaan.
Yaitu kesatuan ciptaan.
“Selain Allah.
Semua makhluk.
Tauhid murni.
Tempatkan makhluk.
Sesuai posisi
masing-masing,” ucap Mu’ti.
Pengajian Ramadhan PWM Jateng:
Risalah Islam
Berkemajuan & Aktualisasinya dalam Kehidupan.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ahad (16/04/2023).
Sebagai kesatuan ciptaan.
Manusia dilarang menindas.
Jika manusia menjajah manusia
lain.
Dia tidak bertauhid.
Maka Islam melarang
perbudakan.
Tauhid murni.
Melahirkan manusia merdeka.
Tak ada kekerasan.
Tauhid murni.
Juga melahirkan insan
optimis.
Allah melarang orang beriman.
Berputus asa dari
rahmat-Nya.
Al-Quran surah Yusuf (surah
ke-12) ayat 87.
يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا
مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا
يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Hai anak-anakku,
pergilah kamu, maka cari berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum kafir".
Al-Quran surah Az-Zumar (surah
ke-39) ayat 53.
۞ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا
عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakan: "Hai
hamba-hamba-Ku yang melawati batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al-Quran surah Al-lsra (surah
ke-17) ayat 83.
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ
أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
Dan jika Kami beri
kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan
sikap sombong; dan jika dia ditimpa
kesusahan niscaya dia berputus asa.
Al-Quran surah Hud (surah
ke-17) ayat 9.
وَلَئِنْ أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا
رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ
Dan jika Kami rasakan
kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut
darinya, pasti dia menjadi putus asa
lagi tidak berterima kasih.
Allah melarang putus asa.
Putus asa tanda kafir.
Orang beriman:
1)
Selalu optimis.
2)
Tak putus asa.
3)
Tak hilang arah.
Sikap optimis.
Prasangka baik kepada
Allah.
Tiap kesulitan.
Pasti ada jalan keluar.
Al-Quran surah Al-Insyirah
(surah ke-94) ayat 5-6.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
“Orang beriman selalu optimis.
Allah tetapkan hidup dan mati.
Bersama kesulitan.
Selalu ada kemudahan,”
ucap Mu’ti.
(Sumber muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment