Wednesday, August 20, 2025

43085. ADA 3 ANJING MULIA NETRAL BURUK DI QURAN

 

 


ADA 3 ANJING MULIA NETRAL BURUK DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Dalam Al-Qur’an.

 Anjing disebutkan eksplisit.

 

 Dalam beberapa ayat.

Ada 3 model anjing.

 

Yaitu:

1)        Mulia.

2)        Netral.

3)        Buruk.

 

A.       Anjing mulia.

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 18.


وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا

 

Dan kamu mengira mereka bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentu (hati) kamu akan dipenuhi ketakutan pada mereka.

 

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 22.


سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا

 

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah 3 orang yang ke-4 adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah 5 orang yang ke-6 adalah anjing nya", sebagai terkaan pada barang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) 7 orang, yang ke-8 adalah anjingnya". Katakan (Muhammad): "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu jangan kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali bertengkar lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.

 

Tafsir:

 

Anjing ini menemani para pemuda beriman.

Melarikan diri dari kezaliman raja.

 

Tafsir Ibnu Kasir.

1) Bersahabat dengan orang saleh bisa mengangkat derajat.

 

2) Seekor anjing dicatat dalam Al-Qur’an.

3) Sebab bersama ahli iman.

 

Tafsir Qurṭubī.

 

1)        Anjing menjaga pintu gua.

2)        Bentuk kesetiaan.

3)        Bukti anjing itu selalu bersama mereka.

 

B.       Anjing netral.

 

Al-Quran surah Al-Mā’idah (surah ke-5) ayat 4.


يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ ۖ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۙ وَمَا عَلَّمْتُمْ مِنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللَّهُ ۖ فَكُلُوا مِمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

 

Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?". Katakan (Muhammad): "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makan dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebut nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya.

 

 Tafsir:

1)        Ayat ini membolehkan anjing pemburu terlatih.

2)        Untuk membantu manusia berburu.

 

3)        Jika anjing menangkap buruan karena diperintah, maka halal dimakan.

 

Tafsir Ibnu Kasir dan Ṭabari.

1)        Bahwa ini bentuk pemanfaatan anjing.

2)        Yang dibolehkan syariat.

 

C.       Anjing kiasan negatif.

 

Al-Quran surah Al-A‘rāf (surah ke-7) ayat 176.


وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

 

Dan jika Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian perumpamaan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakan (kepada mereka) kisah itu agar mereka berpikir.

 

Tafsir:

 

1)        Ayat ini turun tentang Bal‘am bin Bā‘ūrā.

2)        Seorang alim yang berpaling dari kebenaran.

 

Tafsir Ibnu Kasir.

 

1)        Allah gambarkan seperti anjing yang selalu terengah-engah.

2)        Tak tenang saat diberi atau tidak.

 

3)        Simbol orang ikut hawa nafsu.

 

4)        Tak bisa dikendalikan.

 

Kesimpulan

 

1)        Positif:

Anjing bisa mulia.

 

Sebab bersama ahli iman (Ashḥābul Kahfi).

Atau bermanfaat (anjing pemburu).

 

2)        Negatif:

Perumpamaan untuk orang sesat (seperti Bal‘am).


Hukum fikih.

 

1)        Anjing dihormati sebagai makhluk Allah.

2)        Ada aturan terkait kesucian.

 

3)        Anjing najis, menurut jumhur.

 

4)        Tapi Mazhab Maliki lebih longgar.

 

 

D.       Anjing dalam Mazhab Maliki.

 

Status Kesucian Anjing

 

1)        Mazhab Mālikī berpendapat bahwa anjing itu suci, baik bulu, keringat, dan air liurnya.

 

2)        Dalil printah membasuh bejana yang dijilat anjing (HR. Muslim) .

 

3)        Bukan karena najisnya liur anjing.

4)        Tapi bentuk ta‘abbud (ibadah murni) dan menjaga kesehatan.

 

 

Najis Anjing

 

1)        Menurut Māliki.

Anjing tak dihukumi najis ‘ain (zatnya).

 

2)        Artinya, jika tubuh atau pakaian terkena bulu atau liur anjing.

 

3)        Maka tak otomatis najis.

 

2)        Mazhab Syāfi‘ī.

Wajib 7 kali basuhan.

 

Salah satunya dengan tanah.

Jika terkena liur anjing.

 

Memelihara Anjing

 

1)        Mazhab Māliki.

2)        Boleh memelihara anjing.

3)        Untuk berburu, menjaga rumah, kebun, atau ternak.

 

4)        Tapi makruh memelihara anjing tanpa kebutuhan syar‘i.

 

5)        Juga pegang hadis.

6)        Memelihara anjing tanpa kebutuhan.

7)        Kurangi pahala pemiliknya tiap hari.

 

 Salat dengan Anjing di Sekitar

 

1)        Mazhab Malik.

2)        Karena tak dianggap Najis.

 

3)        Orang salat dengan pakaian atau tubuh.

4)        Terkena bulu atau liur anjing.

5)        Salatnya tetap sah.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment