Wednesday, August 20, 2025

43088. KISAH BAL'AM BIN BAURA ORANG SALEH MATI KAFIR

 

 


KISAH BAL’AM BIN BAURA ORANG SALEH MATI KAFIR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Kisah Bal’am bin Baura.

Tak disebutkan eksplisit.

 

Dalam Al-Qur’an.

Tapi mufassir klasik jelaskan.

Dia sosok isyarat.

Dalam Surah Al-A‘rāf ayat 175–176.

 

Al-Quran surah Al-A‘rāf (surah ke-7) ayat 175-176.

 


وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ

 

175. Dan bacakan kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang sesat.

 

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

 

176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian perumpamaan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakan (kepada mereka) kisah itu agar mereka berpikir.

 

Ringkasan Kisah Menurut Tafsir:

 

1)        Siapa Bal’am bin Baura?

2)        Menurut tafsir Ibnu Kasir, Tabari, dan Qurthubi.

 

3)        Dia seorang alim besar Bani Israil.

4)        Pada zaman Nabi Musa.

 

5)        Ia ahli ibadah.

6)        Punya ilmu Ismullāh al-A‘ẓam

Yaitu nama Allah yang agung.

7)        Jika berdoa, saangat  mustajab.

 

Ujian bagi Bal’am bin Baura:

1)        Nabi Musa dan kaumnya akan masuk negeri Kanaan (Palestina).

 

2)        Pemimpin kafir minta Bal’am bin Baura mendoakan keburukan atas Nabi Musa.

 

3)        Awalnya ia menolak.

4)        Sebab tahu Nabi Musa benar.

 

5)        Tapi sebab bujukan, harta, dan godaan dunia.

6)        Akhirnya ia mendoakan keburukan untuk nabi Musa.

 

7)         Tapi doa itu justru berbalik.

8)        Terkena pada dirinya dan kaumnya.

 

Berkhianat pada ilmunya:

 

1)        Balam bin Baura  tergelincir dalam hawa nafsu.

2)        Padahal ia sudah diberi ayat-ayat (ilmu dan tanda-tanda Allah).

 

3)        Tapi ia menanggalkan semua itu.

4)        Dan memilih dunia.

 

5)        Allah memberi perumpamaan dirinya.

6)        Seperti anjing yang menjulurkan lidah.

 

7)        Saat diusir atau dibiarkan.

8)        Simbol rakus dan tidak stabil.

 

Pelajaran

 

1)        Ilmu tanpa iman akan menjerumuskan.

 

2)        Orang berilmu yang ikuti hawa nafsu lebih hina dibanding orang awam.

 

3)        Dunia bisa menjerat siapa saja.

4)        Termasuk ahli ibadah.

 

5)        Allah angkat orang berpegang teguh pada ilmu-Nya.

 

6)        Tapi merendahkan orang menjual agamanya demi dunia.

 

Kesimpulan:

 

1)        Nama Bal’am bin Baura tak disebut dalam Qur’an.

 

2)        Mufassir tafsirkan ayat 175–176 Surah Al-A‘rāf

 

3)        Merujuk pada dirinya.

 

4)        Ia contoh tragis orang alim tergelincir.

5)        Sebab ikut hawa nafsu.

6)        Meninggalkan petunjuk Allah.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment