KENAPA
AL-QURAN TAK SEBUT NAMA PAULUS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Kenapa
Al-Qur’an.
Tak sebut
nama Paulus.
Atau Saul
dari Tarsus.
Secara
langsung
Jawaban.
1)
Tujuan utama wahyu.
2)
Kerangka sejarah yang dibahas.
A. Fokus
Qur’an adalah misi para nabi.
Bukan
tokoh sekunder
Al-Qur’an
terutama cerita.
Para
rasul dan nabi.
Yang
diutus langsung oleh Allah.
Kepada
suatu kaum.
1)
Dari Nabi Adam.
2)
Hingga Nabi Muhammad.
Paulus
bukan Nabi.
Bukan Rasul
yang diutus Allah.
Al-Qur’an
tak wajib menyebutnya.
Tokoh bukan
Nabi.
Jarang disebut spesifik.
Kecuali
peran kunci.
Dalam
kisah para Nabi.
Misalnya:
Raja Fir’aun
dalam kisah Nabi Musa.
B. Al-Qur’an
sering mengkritik konsep.
Bukan
menyebut nama
Banyak
ayat Al-Quran
Mengkritik
ajaran.
Kelak
identik Paulus.
Seperti:
1)
Nabi lsa dianggap Tuhan.
2)
Doktrin tebusan dosa lewat salib.
3)
Menghapus hukum Taurat secara mutlak.
A. Penuhanan
Isa.
Al-Quran
surah An-Nisā’ (surah ke-4) ayat 171.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ
إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ
وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ
وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا
اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
Wahai Ahli Kitab, jangan
kamu melampaui batas dalam agamamu, dan jangan kamu mengatakan terhadap Allah
kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam adalah utusan
Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka beriman kamu kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya dan jangan kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga",
berhenti (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari punya anak, segala yang di langit dan di
bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukup Allah menjadi Pemelihara.
Al-Quran
surah Al-Māidah (surah ke-5) ayat 72-73.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ
وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ
ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
72. Sesungguhnya
kafir orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera
Maryam", padahal Al-Masih (sendiri)
berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu".
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidak ada bagi
orang-orang zalim seorang penolongpun.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ
اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ
لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ
73. Sesungguhnya kafir
orang yang mengatakan: "Bahwa Allah salah 1 dari yang 3", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan pedih.
B. Doktrin
tebusan dosa lewat salib.
Al-Quran surah An-Nisā’ (surah
ke-4) ayat 157-158.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ
وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ
اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ ۚ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا
اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
157. dan karena ucapan
mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh. Mereka tidak
yakin tentang siapa yang dibunuh, kecuali mengikuti dugaan belaka, mereka tidak
(pula) yakin bahwa yang mereka bunuh adalah Isa.
بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ
وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
158. Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
C. Menghapus
hukum Taurat secara mutlak.
Al-Quran surah Ali ‘Imrān (surah
ke-3) ayat 50.
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ
التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ
وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
50. Dan (aku
datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk
menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang
kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu
bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Catatan.
Al-Qur’an soroti salah ajaran.
Tanpa harus sebut nama
pembawanya.
1)
Membuat pesan Quran universal.
2)
Tak terbatas orang tertentu.
3)
Tak terbatas zaman tertentu.
C. Paulus
muncul setelah Nabi Isa.
Di luar fokus kronologi kisah
Qur’an
1)
Kisah Nabi Isa dalam Qur’an.
2)
Fokus masa hidup Nabi lsa.
3)
Dan murid-muridnya.
4)
Peristiwa usai Nabi Isa diangkat ke langit.
5)
Termasuk munculnya Paulus.
6)
Disinggung secara global:
Al-Quran
surah Al-Hadīd (surah ke-57) ayat 27 .
ثُمَّ قَفَّيْنَا
عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ
الْإِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً
وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ
اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا
مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Kemudian Kami iringi di
belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra
Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati
orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka
mengadakan rahbaniyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tapi
(mereka sendiri mengadakannya) untuk mencari rida Allah, lalu mereka tidak
memeliharanya dengan pemeliharaan semestinya. Maka Kami berikan kepada
orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka
orang fasik.
Catatan.
1)
Ayat ini sebut kelompok pengikut Isa.
2)
Membuat “inovasi” (rahbaniyyah).
3)
Yang tidak diwajibkan Allah.
4)
Pendapat
ulama tafsir.
5)
Mencakup perkembangan gereja awal.
6)
Yang dipengaruhi Paulus.
7)
Al-Qur’an menyentuh efeknya.
8)
Tapi tak sebut namanya.
D. Penyebutan
nama bisa memecah fokus dakwah Nabi Muhammad.
1)
Jika disebut nama Paulus.
2)
Maka konteksnya sangat spesifik.
3)
Umat Nasrani abad 1-7 Masehi.
4)
Al-Qur’an memilih bahasa abstrak.
5)
Tapi tepat sasaran.
6)
Kritiknya berlaku semua penyimpangan agama.
7)
Kapan pun dan di mana pun.
E. Prinsip
Qur’an: Menyebut hanya yang bermanfaat langsung untuk hidayah
Al-Quran
surah Yusuf (surah ke-12) ayat 111.
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ
لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ
الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ
يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah
mereka ada pengajaran bagi orang yang
punya akal. Al Quran bukan cerita dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang beriman.
Catatan.
1)
Al-Quran tegaskan: “Dalam kisah-mereka ada
pelajaran bagi orang berakal…”.
2)
Nama tidak menambah pelajaran.
3)
Malah mengalihkan perhatian.
4)
Biasanya dihilangkan.
5)
Tujuan Al-Qur’an memberi petunjuk.
6)
Tak buat catatan sejarah terperinci.
Kesimpulan.
1)
Al-Qur’an tak menyebut Paulus.
2)
Sebab ia bukan Nabi.
3)
Bukan tokoh sentral dalam misi wahyu.
4)
Tapi ide asosiasi dengan Paulus.
5)
Seperti: menghapus hukum syariat,
penuhanan Yesus, dan doktrin salib.
6)
Dikritik tajam oleh Qur’an.
7)
Tak perlu sebut namanya.
8)
Pesannya tetap relevan lintas zaman.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.bmp)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment