Wednesday, September 3, 2025

43235. HEBAT QURAN TURUN 23 TAHUN TAK KONTRADIKSI

 

 






HEBAT QURAN TURUN 23 TAHUN TAK ADA KONTRADIKSI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

A.       Nabi Muhammad umur 40 tahun.

Terima wahyu awal.

Nabi wafat umur 63 tahun

 

Artinya.

 

1)        Wahyu turun bertahap.

2)        Selama 23 tahun.

3)        Bukti keistimewaan Al-Qur’an.

 

 

B.       Dipikir secara logika:

 

1.        Al-Qur’an turun selama 23 tahun.

2.        Dalam kondisi sangat beragam.

 

3.        Terkadang Nabi di Mekah dalam tekanan.

4.        Terkadang Nabi sudah di Madinah.

 

5.        Nabi memimpin pemerintahan.

6.        Tarkadang saat perang.

 

7.        Atau saat damai.

8.        Nabi menjawab pertanyaan Yahudi, Nasrani, musyrik.

 

9.        Nabi menjawab kaum Muslim sendiri.

 

10.   Tapi bahasa, gaya, dan pesannya konsisten.

 

11.   Meskipun turun berangsur-angsur.

12.   Selama 23 tahun.

 

13.   Dari awal sampai akhir.

14.   Semua ayat Quran punya prinsip sama.

 

Yaitu:

 

1)        Tauhid.

2)        Risalah.

3)        Hari akhir.

 

4)        Hukum syariat.

5)        Akhlak.

 

Mushaf Quran berisi:

 

1)        Jumlah halaman = 604 halaman.

2)        Jumlah ayat = 6.236 ayat.

 

3)        Jumlah kata = 77.439 kata.

4)        Jumlah huruf = 323.015 huruf.

 

 

C.       Tantangan Allah.

 

Al-Quran surah An-Nisā’ (surah ke-4) ayat 82.


أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

 

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al-Quran bukan dari sisi Allah, tentu mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

 

Catatan.

 

1)        Ayat ini tegaskan.

2)        Konsisten Al-Qur’an selama 23 tahun.

 

3)         Bukti dari Allah.

4)        Bukan ciptaan manusia.

 

 

D.       Bandingkan dengan karya manusia.

 

1)        Orang menulis buku tebal.

2)         Hanya beberapa tahun.

 

3)        Biasanya ada perubahan gaya bahasa.

4)        Kontradiksi isi.

 

5)        Koreksi edisi berikutnya.

6)        Tapi Al-Qur’an tak perlu revisi.

 

 

E.       Ulama tafsir jelaskan.

 

1)        Al-Quran harmonis.

2)        Sebab sumbernya satu yaitu Allah.

 

3)        Yang berubah hanya konteks turunnya ayat.

 

F.        Contoh ayat Quran seolah berbeda.

 

Tapi sebenarnya saling melengkapi.

Bukan kontradiksi:

 

A.       Larangan minum khamr (alkohol)

 

Tahap awal:

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 219.

 



۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

 

219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakan (Muhammad): "Pada keduanya ada dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka infakkan. Katakan: "Yang lebih dari keperluan". Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.

 

Catatan.

 

1)        Ayat ini hanya memberi peringatan.

2)        Belum melarang total.

 

Tahap pertengahan:

 

Al-Quran surah An-Nisā’ (surah ke-4) ayat 43.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

 

Hai orang-orang beriman, jangan kamu salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu paham apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedangkan kamu dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka tayamum kamu dengan tanah yang baik (suci); sapu mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

 

Catatan.

1)        Membatasi agar tak mabuk saat salat.

 

Tahap akhir (larangan total):

 

Al-Quran surah Al-Māidah (surah ke-5) ayat 90.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

Hai orang-orang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah  termasuk perbuatan setan. Maka jauhi perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

 

Catatan.

1)                Ayat ini larangan mutlak.

 

Ayat larangan minum khmar.

Kesannya kontradiksi.

 

Tapi ini proses bertahap.

Agar warga Arab.

 

Yang biasa minum khamr.

 Menjauh pelan-pelan.

 

B.       Kebebasan beragama.

 

Ayat toleransi:

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 256.


لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

Catatan.

1)        “Tidak ada paksaan dalam (memeluk) agama...”
(QS. Al-Baqarah 2:256)

 

Ayat tentang perang:

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 193.


وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ

 

Dan perangi mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

 

Catatan.

 

1)        “Perangi mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah...”
(QS. Al-Baqarah 2:193)

 

2)        Kelihatannya berbeda.

3)        Padahal konteksnya berbeda.

 

4)        Ayat ke-1

Tegaskan pilihan akidah tak boleh dipaksa.

 

5)        Ayat ke-2.

Konteksnya perang mempertahankan diri dari kaum Quraisy yang menindas.

 

G.      Sikap pada ahli kitab

 

Ayat memuji sebagian ahli kitab:

 

Al-Quran surah Āli ‘Imrān (surah ke-3) ayat 113.

 

۞ لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ

 

Mereka tidak sama; di antara Ahli Kitab ada golongan berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedangkan mereka juga bersujud (salat).

 

Ayat mengkritik ahli kitab:

 

Al-Quran surah Āli ‘Imrān (surah ke-3) ayat 71.

 


يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur aduk yang hak dengan batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?

Catatan.

 

1)        Tak kontradiksi.

 

2)        Satu ayat bicara yang jujur dan beriman dari kalangan mereka.

 

3)        Satu lagi bicara yang menyelewengkan wahyu.

 

Kesimpulan

 

1)        Tampak konsistensi Qur’an tetap terjaga.

 

2)        Ayat-ayat berbeda konteks justru saling melengkapi.

 

3)        Tak berlawanan.

 

Daftar Ayat yang Dikira Kontradiksi

 

1.        Apakah Allah tampak atau tidak?

 

“Mata tidak dapat melihat-Nya...”

(QS. Al-An‘ām 6:103)

 

“Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, kepada Tuhannya mereka melihat.”

(QS. Al-Qiyāmah 75:22–23)

 

Catatan.

 

1)        Allah mutlak tidak bisa dilihat di dunia.

 

2)        Tapi di akhirat, orang beriman akan melihat Allah dengan cara sesuai kehendak-Nya.

 

2.        Apakah semua dosa diampuni?

 

  • “Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.”

(QS. Az-Zumar 39:53)

 

  • “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain itu...”
  • (QS. An-Nisā’ 4:48)

 

Catatan.

 

1)        Semua dosa bisa diampuni kalau bertobat.

 

2)        Tapi jika mati membawa syirik tanpa tobat, maka tidak diampuni.

 

3.        Apakah manusia ditanya tentang perbuatannya?

 

  • “Pada hari itu manusia diberitakan kepadanya apa yang telah dikerjakannya...”

(QS. Al-Qiyāmah 75:13)

 

  • “Maka pada hari itu tidak ditanyakan tentang dosanya seorang manusia pun...” (QS. Ar-Rahmān 55:39)

 

Catatan.

 

1)        Ada tahapan di hari kiamat.

2)        Awalnya Allah tak bertanya.

 

3)        Sebab semua sudah jelas.

4)        Dengan saksi anggota tubuh dan catatan amal).

 

 

5)        Lalu ada tahap lain.

6)        Ditanya untuk pengakuan dan hisab.

 

4.        Apakah Iblis malaikat atau jin?

 

  • “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: sujudlah kepada Adam, maka mereka sujud kecuali Iblis.” (QS. Al-Baqarah 2:34)

 

  • “Iblis itu adalah dari golongan jin...”
  • (QS. Al-Kahf 18:50)

 

Catatan.

 

1)        Iblis bukan malaikat.

2)        Iblis dari jin.

 

3)        Tapi bersama malaikat saat diperintah.

 

4)        Karena membangkang.

5)        Disebut pengecualian.

 

5.        Apakah manusia diciptakan dari tanah atau air mani?

 

  • “Dia menciptakan kamu dari tanah...” (QS. Fāthir 35:11)
  •  
  • “Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani)?”

 (QS. Al-Mursalāt 77:20)

 

Catatan.

 

1)        Asal mula manusia pertama (Adam) dari tanah.

 

2)        Keturunan manusia berikutnya dari air mani.

 

3)        Keduanya benar sesuai konteks.

 

6.        Apakah amal manusia ditimbang atau dicatat?

 

  • “Kami akan memasang timbangan yang adil...”

(QS. Al-Anbiyā’ 21:47)

 

  • “Cukuplah dirimu pada waktu itu sebagai penghitung terhadap dirimu.”

(QS. Al-Isrā’ 17:14)

 

Catatan.

 

1)        Amal manusia dicatatan dan ditimbang.

 

2)        Catatan menunjukkan perincian.

 

3)        Timbangan menunjukkan nilai bobot amal.

 

Jadi secara keseluruhan.

 

1)        Al-Qur’an sistematis.

2)        Ayat-ayatnya saling menjelaskan.

 

3)        Tak bertentangan.

4)        Meskipun turunnya 23 tahun.

 

5)        Dalam kondisi berbeda.

6)        Sungguh hebat.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment