IRI BAIK BOLEH TAPI IRI JELEK DILARANG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam Al-Qur’an.
Ada 2 jenis “iri” (dengki/hasad)
Yaitu:
1)
Hasad (iri yang buruk).
2)
Gibtah (iri yang baik)
A.
Kisah Qabil dan Habil:
Iri yang Buruk (Hasad)
Cerita singkat:
1)
Anak Nabi Adam, bernama Qabil.
2)
Iri kepada saudaranya, bernama Habil.
3)
Sebab kurban Habil diterima Allah.
4)
Tapi kurban Qabil ditolak.
QS Al-Ma’idah [5]:27–31
“…maka timbul hasad pada diri Qabil
lalu ia membunuh saudaranya, maka jadilah ia termasuk orang yang rugi.”.
Sifatnya:
1)
Hasad merusak.
2)
Mendorong benci dan kekerasan.
3)
Berdosa besar.
Dampaknya:
Terjadi pembunuhan pertama.
Dalam sejarah manusia.
B.
Iri yang Terpuji (Ghibthah) / “iri
baik”
Pengertian:
1)
Ingin dapat kebaikan milik orang lain.
2)
Tak berharap nikmat orang itu hilang.
Istilah Arab: Ghibthah.
Dalil Al-Qur’an:
1)
Tak disebut kata “ghibthah” eksplisit.
2)
Makna ayat anjurkan berlomba dalam
kebaikan.
QS Al-Baqarah [2]:148
“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.”
QS Al-Mukminun [23]:61.
“Mereka bersegera dalam kebaikan dan mereka orang yang
lebih dahulu memperolehnya.”
Contoh praktik:
1)
Melihat orang rajin sedekah atau hafal
Al-Qur’an.
2)
Kita termotivasi menirunya tanpa
dengki.
Iri yang baik.
Dalam bahasa Indonesia.
Disebut “gibtah”.
Diserap dari istilah Arab “ghibthah”.
Umum disebut
1)
Iri positif.
2)
Ingin meniru kebaikan orang lain.
Istilah sehari-hari.
Yaitu:
1)
Rasa kagum memotivasi.
2)
Keinginan meniru kebaikan.
Iri yang baik.
Yaitu:
1)
lngin dapat kebaikan yang sama.
2)
Tak berharap nikmat orang lain hilang.
Hasad.
1)
Seperti Qabil kepada Habil.
2)
Jelas dilarang dan berdosa.
Ghibthah .
1)
Dianjurkan.
2)
Seba tumbuh semangat ibadah.
3)
Semangat amal saleh.
Kesimpulan.
1)
Hasad seperti Qabil adalah iri terlarang.
2)
Sebab ingin nikmat orang lain hilang.
3)
Ghibthah iri dibolehkan.
4)
Bahkan dianjurkan.
5)
Sebab mendorong tambah amal.
6)
Tak merugikan orang lain.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.




0 comments:
Post a Comment