Tuesday, September 30, 2025

43551. KHILAFIAH HUKUM ULANG TAHUN

 

 





KHILAFIAH HUKUMNYA ULANG TAHUN DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Dalam Al-Qur’an.

Tak ada ayat khusus.

Membahas perayaan ulang tahun.

 

 Ulama berbeda pendapat (khilafiah).

Dalam menilai hukumnya.

 

Yaitu:

1)        Melarang.

2)        Membolehkan.

3)        Sikap tengah.

 

A.       Melarang HUT.

 

Sebagian ulama sangat berhati-hati.

Misalnya sebagian salafiah/ulama Saudi).

 

Menilai perayaan ulang tahun bid‘ah.

Karena:

 

1)        Tidak ada contoh dari Nabi, sahabat, atau generasi awal Islam.

 

2)        Khawatir meniru kebiasaan non-Muslim (tasyabbuh).

 

3)        Anggap amalan agama tidak disyariatkan.

 

QS Al-Māidah (5:3)

 

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَٰمِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

 

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Catatan.

 

1)        Telah Ku sempurnakan agama bagimu...

 

2)        Agama sudah lengkap.

3)        Tambahan ibadah dianggap bid‘ah.

 

QS Al-Hasyr (59:7)

 

مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ كَىْ لَا يَكُونَ دُولَةًۢ بَيْنَ ٱلْأَغْنِيَآءِ مِنكُمْ ۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

 

 

Apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

 

 

Catatan.

 

1)        “Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah…”

 

2)        Mengikuti syariat Nabi.

 

B.       Membolehkan HUT.

 

Ulama lain.

Sebagian besar ulama Nusantara, Mesir, dsb.)

 

Anggap boleh atau mubah.

Dengan syarat:

 

1)        Perayaan budaya.

2)        Bukan ibadah.

 

3)        Diisi dengan syukur, doa, sedekah, atau muhasabah umur.

 

4)        Tak ada unsur maksiat.

5)        Tak pemborosan.

 

QS Al-A‘raf (7:32)

 

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِىٓ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِۦ وَٱلطَّيِّبَٰتِ مِنَ ٱلرِّزْقِ ۚ قُلْ هِىَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

 

Katakan: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakan: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat”. Demikian Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.

 

Catatan.

 

1)        “Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah dan rezeki yang baik?”

 

2)        Hal duniawi halal.

3)        Selama tidak melanggar syariat.

 

4)        Konsep ‘urf (kebiasaan masyarakat) diakui.

 

5)        Selama tak melawan Al-Qur’an dan Sunah.

 

C.       Sikap Tengah

 

Banyak ulama kontemporer

Menasihatkan:

 

1)        Niat utama syukur atas bertambahnya usia, merenungi amal, dan berbagi.

 

2)        Hindari keyakinan ulang tahun sebagai ritual agama atau membawa keberuntungan.

 

3)        Jika timbul maksiat (pesta berlebihan, campur-baur haram), maka hukumnya bisa menjadi makruh atau haram.

 

Kesimpulan:

1)        Al-Qur’an tak tetapkan hukum spesifik.

2)        Perayaan HUT masuk ranah ijtihad.

 

3)        Perbedaan pendapat (khilafiah) muncul.

 

4)        Tergantung niat, cara merayakan, dan konteks budaya.

 

5)        Yang penting menjaga syariat.

6)        Syukur kepada Allah.

 

7)        Tak berlebihan.

8)        Menjauhkan unsur haram.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

Top of Form

Bottom of Form

 

0 comments:

Post a Comment