TAFSIR AYAT ALQURAN PRINSIP GRAVITASI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Qur’an bukan buku fisika.
Al-Quran tekankan tanda kebesaran
Allah.
Tapi sebagian sarjana modern.
Melihat isyarat ayat Al-Quran
Sejalan prinsip gravitasi.
QS Ar-Ra‘d (13: 2)
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ
اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي
لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ
بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Allah Yang meninggikan
langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di
atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga
waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.
Tafsir Klasik:
Tafsir Ibnu Kasir & Tabari:
1)
Allah menahan langit.
2)
Agar tak jatuh ke bumi.
3)
Tanpa tiang yang terlihat.
4)
Kekuasaan Allah menjaga tatanan
kosmos.
Makna Utama:
1)
Penegasan kekuasaan Allah.
2)
Bukan penjelasan mekanika alam.
Tafsir Kontemporer:
1)
Sebagian ilmuwan Muslim.
2)
Frasa “tanpa tiang yang kamu lihat”.
3)
Isyarat gaya tak kasatmata.
4)
Misalnya gravitasi.
5)
Menjaga benda langit seimbang.
QS Luqman (31:10).
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ
رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ ۚ
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ
كَرِيمٍ
Dia menciptakan langit
tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di
permukaan) bumi supaya bumi tidak menggoyangkan kamu; dan mengembangbiakkan
padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit,
lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tetumbuhan yang baik.
“…Dia menegakkan gunung-gunung di bumi
agar bumi itu tidak goncang bersama kamu, dan Dia menebarkan di bumi segala
macam makhluk…”
- Makna Tafsir: Gunung sebagai stabilizer kerak bumi
(geologi).
- Kaitan Modern: Ada yang mengaitkan dengan gaya
tarik bumi yang menstabilkan permukaan, meski teks utamanya tentang fungsi
pegunungan.
QS Al-Anbiya’ (21:32)
وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ
Dan Kami menjadikan langit sebagai atap terpelihara, sedangkan mereka berpaling dari
segala tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya.
Tafsir klasik:
1)
Perlindungan dari meteor, panas, dsb.
Tafsir ilmiah modern:
1)
Medan gravitasi dan atmosfer.
2)
Menjaga bumi dari benda langit.
QS Ar-Rahman (55:7)
وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ
Dan Allah meninggikan
langit dan Dia meletakkan keseimbangan (mizan).
Catatan.
1)
Mīzān diartikan keseimbangan kosmik.
2)
Sebagian ulama modern.
3)
Kaitkan keteraturan gaya tarik dan
gaya tolak di alam.
Kesimpulan
Pesan pokok Al-Qur’an:
1)
Allah menjaga tatanan langit dan bumi.
2)
Dengan hukum yang ditetapkan.
Isyarat ilmiah:
1)
Ayat tak sebut “gravitasi” secara
eksplisit.
2)
Tapi dipahami selaras konsep gaya
tarik-menarik universal.
3)
Menjaga orbit dan keseimbangan benda
langit.
Ayat kosmologi.
1)
keteraturan langit dan bumi,
2)
penjagaan agar langit tidak runtuh.
3)
gaya tarik dan keseimbangan benda
langit.
Daftar ayat
1)
Al-Baqarah 2:164 – Allah menundukkan
langit dan bumi, peredaran siang malam.
2)
Ar-Ra‘d 13:2 – “Allah meninggikan
langit tanpa tiang yang kamu lihat ….”
3)
Al-Hajj 22:65 – Allah menahan langit
agar tidak jatuh ke bumi kecuali dengan izin-Nya.
4)
Fatir 35:41 – “Sesungguhnya Allah
menahan langit dan bumi agar tidak lenyap ….”
5)
Yasin 36:38-40 – Matahari dan bulan
masing-masing beredar di garis edarnya.
6)
Al-Anbiya’ 21:33 – “Matahari dan bulan
masing-masing beredar pada garis edarnya.”
7)
Az-Zumar 39:5 – Malam dan siang silih
berganti, menunjukkan rotasi/gerak.
8)
Al-Anbiya’ 21:32 – Langit sebagai atap
yang terpelihara.
9)
Al-Mulk 67:3-4 – Langit berlapis tanpa
ketidakseimbangan.
10) Ar-Rahman 55:7 – “Dan langit telah Dia tinggikan dan Dia letakkan
keseimbangan.”
11) Al-Hadid 57:25 – Allah menurunkan mīzān (keseimbangan/keadilan).
12) Luqman 31:10 – Gunung-gunung agar bumi tidak guncang.
13) An-Nahl 16:15 – Gunung-gunung sebagai pasak.
14) An-Naba’ 78:6-7 – Bumi sebagai hamparan, gunung-gunung sebagai pasak.
15) Al-Muminun 23:17 – “Kami telah menciptakan tujuh langit di atas kamu dan
Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan Kami.”
16) Al-Furqan 25:61-62 – Langit dihiasi bintang sebagai penerang dan penunjuk
arah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.png)
.png)
0 comments:
Post a Comment