Saturday, November 1, 2025

53890. HUBUNGAN DOA DAN TAKDIR

 




HUBUNGAN DOA DAN TAKDIR VERSI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

A.       Perbedaan Doa dan Takdir

 

Doa.

1)        Permohonan hamba pada Allah.

2)        Agar diberikan kebaikan dan petunjuk.

 

3)        Dijauhkan dari keburukan.

 

4)        Doa tanda rendah hati.

 

5)        Pengakuan manusia tak punya  kekuatan apa pun.

 

6)        Tanpa pertolongan Allah.

7)        Dalam doa, manusia mengakui.

 

8)        Hanya Allah yang menentukan hasil segala sesuatu.

 

Takdir.

 

1)        Ketentuan Allah.

2)        Pada seluruh makhluk-Nya.

 

3)        Sejak awal penciptaan.

 

4)        Semua peristiwa di alam semesta.

5)        Dalam skala besar dan kecil.

 

6)        Telah ditetapkan oleh Allah.

7)        Dengan ilmu dan hikmah-Nya.

 

8)        Takdir mencakup hal.

9)        Seperti hidup, rezeki, dan mati.

 

10)  Segala yang terjadi di dunia ini.

 

Perbedaan.

 

1)        Doa permohonan dari manusia.

2)        Takdir keputusan dari Allah.

 

3)        Doa bersifat permintaan.

4)        Takdir bersifat ketentuan.

 

B.       Hubungan Doa dan Takdir

 

1)        Meskipun takdir sudah ditetapkan.

2)        Doa penting dalam hidup manusia.

 

3)        Banyak orang salah paham.

 

4)        Jika sudah ditakdirkan.

5)        Maka berdoa tak ada gunanya.

 

6)        Menurut Al-Qur’an dan hadis.

7)        Doa bagian dari takdir.

 

8)        Allah menetapkan.

9)        Sebagian takdir manusia.

 

10)  Tergantung pada sebab tertentu.

11)  Salah satu sebab itu adalah doa.

 

QS Ar-Ra‘d (13:39)


يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

 

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya ada Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).

Pendapat ulama.

Ada 2 jenis takdir.

1)        Takdir mubram.

2)        Takdir mu’allaq.

 

Takdir mubram.

1)        Takdir yang pasti.

2)        Tak bisa berubah.

 

3)        Seperti waktu mati.

4)        Atau jenis kelamin seseorang.

 

Takdir mu‘allaq.

 

1)        Takdir bisa berubah.

2)        Sesuai sebab ditentukan Allah.

 

3)        Misalnya lewat doa, amal saleh, dan usaha.

 

Contoh.

 

1)        Orang ditakdirkan sembuh.

2)        Jika ia berdoa dan berobat.

 

3)        Berdoa dan usaha.

4)        Bagian dari takdir Allah.

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak ada yang dapat menolak takdir selain doa.”
(HR. At-Tirmizi)

 

1)        Tak berarti manusia bisa melawan takdir.

2)        Tapi doa termasuk sistem takdir yang Allah ciptakan.

 

3)        Allah menulis orang akan dapat sesuatu.

4)        Sebab dia berdoa.

 

5)        Ketika ada orang berdoa.

6)        Dia menjalankan bagian takdir.

 

7)         Yang ditentukan Allah untuk dirinya.

 

C.       Seimbang Doa, Usaha, dan Tawakal

 

1)        Islam ajarkan seimbang.

2)        Doa tak boleh lepas dari usaha.

 

3)        Usaha tak boleh dilakukan tanpa doa.

4)        Doa tanpa usaha adalah kelemahan.

 

5)        Usaha tanpa doa adalah sombong.

 

6)        Orang beriman berdoa penuh harap.

7)        Berusaha dengan sungguh-sungguh.

 

8)        Menyerahkan hasilnya pada Allah.

9)        Berdoa, berusaha, dan tawakal.

 

QS Ar-Ra‘d (13:11)

 


لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Catatan.

 

1)        “Sesungguhnya Allah tak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”

 

2)        Perubahan nasib tak hanya dengan doa.

3)        Tapi juga tindakan nyata.

 

4)         Yang mendukung doa.

 

Kesimpulan

 

1)        Doa adalah ibadah dan permohonan manusia kepada Allah.

 

2)        Takdir adalah ketetapan Allah yang mencakup segala hal.

 

3)        Keduanya tak bertentangan.

4)        Tapi saling terkait.

 

5)        Doa salah satu sebab yang Allah ciptakan untuk mengubah sebagian takdir.

 

6)        Doa tak meniadakan takdir.

7)        Tapi menghidupkan harapan dan iman dalam diri manusia.

 

8)        Dengan berdoa.

 

9)        Kita menjalankan perintah Allah.

 

10)  Mendekatkan diri pada-Nya.

 

11)  Membuka pintu kebaikan yang Allah  sediakan dalam takdir kita.

Top of Form

Bottom of Form

 

Doa Wujud Hubungan Langsung Antara Manusia dan Allah

 

Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dan menjanjikan jawaban.

 

“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”


(QS. Al-Mukmin [40]: 60)

 

1)        Doa bentuk pengakuan bahwa manusia lemah dan bergantung kepada Allah.

 

2)        Menolak berdoa dianggap sombong spiritual.


Tafsir Ibn Kasir.

1)        Doa adalah ibadah.

 

2)        Berdoa berarti tunduk, berharap, dan percaya pada kekuasaan Allah.

 

Takdir Ditentukan oleh Ilmu dan Kehendak Allah

 

Allah sudah tahu dan menetapkan segala sesuatu.

 

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).”
(QS. Al-Qamar [54]: 49)

 

 

1)        Takdir (قدر) adalah ketentuan Allah.

 

2)        Mencakup seluruh peristiwa di alam semesta.

 

3)        Dalam skala besar dan kecil.

 

4)        Al-Qur’an juga menunjukkan bahwa takdir Allah mencakup ruang kehendak manusia di dalamnya.

 

Doa Dapat Mengubah Takdir

 

1)        Meskipun takdir sudah ditetapkan.

 

2)        Tapi doa bisa jadi sebab perubahan takdir tertentu.

“Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh).”


QS. Ar-Ra‘d [13]: 39

 

Tafsir Qurthubi dan Ibnu Kasir.

Ada 2 jenis takdir:

 

1)        Takdir Mubram (pasti, tidak berubah):

Tercatat di Lauh Mahfuzh.

 

2)        Takdir Mu‘allaq (tergantung sebab):

Bisa berubah melalui amal saleh, doa, dan sedekah.

 

1)                Doa termasuk sebab yang Allah tetapkan untuk mengubah takdir.

 

2)                Dalam batas yang Allah kehendaki.

 

Doa Harus Diiringi Amal Saleh dan Kesungguhan

 

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 186)

 

Allah menegaskan kedekatan-Nya tanpa perantara.

 

Tapi ada syaratnya:

 

1)        Berdoa dengan ikhlas.

2)        Tak tergesa-gesa menuntut jawaban.

3)        Tak berdoa untuk dosa atau zalim.

 

Keseimbangan Doa dan Usaha

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”


(QS. Ar-Ra‘d [13]: 11)

 

1)        Doa tanpa usaha bentuk tergantung pasif.

 

2)        Usaha tanpa doa bentuk sombong.

 

3)        Keduanya harus berjalan seimbang.

 

Kita berdoa sungguh-sungguh.

Tak melawan takdir.

 

Tapi menjalankan bagian takdir.

 

 Allah memang menetapkan.

Doa jadi sebab perubahan nasib.

 

Orang beriman gabungkan keduanya.

Berdoa sekuat hati, berusaha sekuat tenaga.

 

Tugas kita.

Berdoa, berusaha, dan bertawakal.


Hasilnya kita serahkan pada Allah.

Allah Maha Tahu yang terbaik bagi kita.

 

Semoga kita termasuk hamba.

Yang tidak lelah berdoa.

 

Tetap yakin tiap doa akan dijawab.

Dengan cara terbaik menurut Allah.

 

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

Bottom of Form

 

0 comments:

Post a Comment