DOA DAN TAKDIR DALAM ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
A.
Perbedaan Doa dan Takdir
Doa.
1)
Permohonan hamba pada Allah.
2)
Agar diberikan kebaikan dan petunjuk.
3)
Dijauhkan dari keburukan.
4)
Doa tanda rendah hati.
5)
Pengakuan manusia tak punya kekuatan apa pun.
6)
Tanpa pertolongan Allah.
7)
Dalam doa, manusia mengakui.
8)
Hanya Allah yang menentukan hasil
segala sesuatu.
Takdir.
1)
Ketentuan Allah.
2)
Pada seluruh makhluk-Nya.
3)
Sejak awal penciptaan.
4)
Semua peristiwa di alam semesta.
5)
Dalam skala besar dan kecil.
6)
Telah ditetapkan oleh Allah.
7)
Dengan ilmu dan hikmah-Nya.
8)
Takdir mencakup hal.
9)
Seperti hidup, rezeki, dan mati.
10) Segala yang terjadi di dunia ini.
Perbedaan.
1)
Doa permohonan dari manusia.
2)
Takdir keputusan dari Allah.
3)
Doa bersifat permintaan.
4)
Takdir bersifat ketentuan.
B.
Hubungan Doa dan Takdir
1)
Meskipun takdir sudah ditetapkan.
2)
Doa penting dalam hidup manusia.
3)
Banyak orang salah paham.
4)
Jika sudah ditakdirkan.
5)
Maka berdoa tak ada gunanya.
6)
Menurut Al-Qur’an dan hadis.
7)
Doa bagian dari takdir.
8)
Allah menetapkan.
9)
Sebagian takdir manusia.
10) Tergantung pada sebab tertentu.
11) Salah satu sebab itu adalah doa.
QS Ar-Ra‘d (13:39)
يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Allah
menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki),
dan di sisi-Nya ada Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).
Pendapat ulama.
Ada 2 jenis takdir.
1)
Takdir mubram.
2)
Takdir mu’allaq.
Takdir mubram.
1)
Takdir yang pasti.
2)
Tak bisa berubah.
3)
Seperti waktu mati.
4)
Atau jenis kelamin seseorang.
Takdir mu‘allaq.
1)
Takdir bisa berubah.
2)
Sesuai sebab ditentukan Allah.
3)
Misalnya lewat doa, amal saleh, dan
usaha.
Contoh.
1)
Orang ditakdirkan sembuh.
2)
Jika ia berdoa dan berobat.
3)
Berdoa dan usaha.
4)
Bagian dari takdir Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada yang dapat menolak takdir
selain doa.”
(HR. At-Tirmizi)
1)
Tak berarti manusia bisa melawan
takdir.
2)
Tapi doa termasuk sistem takdir yang
Allah ciptakan.
3)
Allah menulis orang akan dapat sesuatu.
4)
Sebab dia berdoa.
5)
Ketika ada orang berdoa.
6)
Dia menjalankan bagian takdir.
7)
Yang ditentukan Allah untuk dirinya.
C.
Seimbang Doa, Usaha, dan Tawakal
1)
Islam ajarkan seimbang.
2)
Doa tak boleh lepas dari usaha.
3)
Usaha tak boleh dilakukan tanpa doa.
4)
Doa tanpa usaha adalah kelemahan.
5)
Usaha tanpa doa adalah sombong.
6)
Orang beriman berdoa penuh harap.
7)
Berusaha dengan sungguh-sungguh.
8)
Menyerahkan hasilnya pada Allah.
9)
Berdoa, berusaha, dan tawakal.
QS Ar-Ra‘d (13:11)
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ
أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا
مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ
ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Catatan.
1)
“Sesungguhnya Allah tak mengubah
keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”
2)
Perubahan nasib tak hanya dengan doa.
3)
Tapi juga tindakan nyata.
4)
Yang mendukung doa.
Kesimpulan
1)
Doa adalah ibadah dan permohonan
manusia kepada Allah.
2)
Takdir adalah ketetapan Allah yang
mencakup segala hal.
3)
Keduanya tak bertentangan.
4)
Tapi saling terkait.
5)
Doa salah satu sebab yang Allah
ciptakan untuk mengubah sebagian takdir.
6)
Doa tak meniadakan takdir.
7)
Tapi menghidupkan harapan dan iman
dalam diri manusia.
8)
Dengan berdoa.
9)
Kita menjalankan perintah Allah.
10) Mendekatkan diri pada-Nya.
11) Membuka pintu kebaikan yang Allah sediakan dalam takdir kita.
Doa Wujud Hubungan Langsung Antara Manusia dan Allah
Allah memerintahkan hamba-Nya untuk
berdoa dan menjanjikan jawaban.
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Al-Mukmin [40]: 60)
1)
Doa bentuk pengakuan bahwa manusia
lemah dan bergantung kepada Allah.
2)
Menolak berdoa dianggap sombong
spiritual.
Tafsir Ibn Kasir.
1)
Doa adalah ibadah.
2)
Berdoa berarti tunduk, berharap, dan
percaya pada kekuasaan Allah.
Takdir Ditentukan oleh Ilmu dan Kehendak Allah
Allah sudah tahu dan menetapkan segala
sesuatu.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala
sesuatu menurut ukuran (takdir).”
(QS. Al-Qamar [54]: 49)
1)
Takdir (قدر) adalah ketentuan Allah.
2)
Mencakup seluruh peristiwa di alam
semesta.
3)
Dalam skala besar dan kecil.
4)
Al-Qur’an juga menunjukkan bahwa
takdir Allah mencakup ruang kehendak manusia di dalamnya.
Doa Dapat Mengubah Takdir
1)
Meskipun takdir sudah ditetapkan.
2)
Tapi doa bisa jadi sebab perubahan
takdir tertentu.
“Allah menghapus apa yang Dia
kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya terdapat
Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh).”
QS. Ar-Ra‘d [13]: 39
Tafsir Qurthubi dan Ibnu Kasir.
Ada 2 jenis takdir:
1)
Takdir Mubram (pasti, tidak berubah):
Tercatat di Lauh Mahfuzh.
2)
Takdir Mu‘allaq (tergantung sebab):
Bisa berubah melalui amal saleh, doa, dan sedekah.
1)
Doa termasuk sebab yang Allah tetapkan untuk mengubah takdir.
2)
Dalam batas yang Allah kehendaki.
Doa Harus Diiringi Amal Saleh dan Kesungguhan
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 186)
Allah menegaskan kedekatan-Nya tanpa
perantara.
Tapi ada syaratnya:
1)
Berdoa dengan ikhlas.
2)
Tak tergesa-gesa menuntut jawaban.
3)
Tak berdoa untuk dosa atau zalim.
Keseimbangan Doa dan Usaha
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra‘d [13]: 11)
1)
Doa tanpa usaha bentuk tergantung
pasif.
2)
Usaha tanpa doa bentuk sombong.
3)
Keduanya harus berjalan seimbang.
Kita berdoa sungguh-sungguh.
Tak melawan takdir.
Tapi menjalankan bagian takdir.
Allah memang menetapkan.
Doa jadi sebab perubahan nasib.
Orang beriman gabungkan keduanya.
Berdoa sekuat hati, berusaha sekuat
tenaga.
Tugas kita.
Berdoa, berusaha, dan bertawakal.
Hasilnya kita serahkan pada Allah.
Allah Maha Tahu yang terbaik bagi
kita.
Semoga kita termasuk hamba.
Yang tidak lelah berdoa.
Tetap yakin tiap doa akan dijawab.
Dengan cara terbaik menurut Allah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.jpg)



0 comments:
Post a Comment